Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Nasional Antara Kualitas dan Formalitas

28 Maret 2019   11:51 Diperbarui: 28 Maret 2019   12:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi UNBK (Sumber: fajar.co.id)

Ujian nasional adalah hajat besar kementerian pendidikan dan kebudayaan disetiap akhir tahun. Persiapannya pun juga dilakukan jauh-jauh hari mulai dari simulasi satu, simulasi dua hingga pada gladi bersih menjelang ujian nasional. 

Tujuannya agar peserta didik dapat mengikuti ujian nasional dengan baik dan memperoleh hasil yang baik. Pertanyaannya apakah jaminan ujian nasional yang baik penentu masa depan anak?

Jika merunut ujuan nasional 2019 ini kelulusan adalah hak satuan pendidikan untuk menentukan lulus dan tidaknya peserta didik. Ujian nasional bukan lagi penentu kelulusan peserta didik. 

Untuk lulus ujian nasional peserta didik harus mengikuti ujian nasional dan ketika mereka sudah mengikuti maka mereka bisa dikatakan lulus jika sudah memenuhi syarat yang ditentukan oleh satuan pendidikan masing masing.

Jika dilihat dari segi penilaian kualitas pendidikan apa yang dapat dipantau dari adanya hasil ujian nasional? Karena ujian nasional hanya memotret kemampuan peserta didik dari segi kognitif belaka. Yang dihasilkan hanyalah kemampuan peserta didik dalam menjawab soal. 

Ketika ia belajar rajin dan bejo maka bisa mendapat nilai baik. Hasil kognitif ini selanjutnya akan menjadi angka-angka usang yang disimpan karena untuk masuk keperguruan tinggi sekarang juga ada tes mandiri tanpa melihat nilai ijazah peserta didik. Jika untuk bekerja, kini perusahaan juga tak lagi melihat nilai ijazah sepenuhnya melainkan kompetensi yang dimiliki oleh para pelamar kerja.

Ujian nasional sudah saatnya dipertimbangkan kembali keberlangsungannya dimasa yang akan datang. Karena dana yang dikeluarkan untuk ujian nasional juga cukup besar yaitu mencapai 210 miliar yang tahun sebelumnya mencapai 500 miliar (Baca:tirto.id). 

Angka tersebut dapat digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan dari sisi lain agar kualitas pendidikan bisa meningkat. Yang diperlukan generasi milenial ini adalah keahlian yang terstandar sehingga para lulusan dapat menjadi lulusan yang dapat bersaing di era teknologi sekarang ini.

Kini dunia kerja membutuhkan keterampilan bukan hanya sekedar kemampuan kognitif saja. Karena orang yang memiliki kemampuan kognitif yang baik belum tentu memiliki keterampilan dan softskill yang baik pula. Era saat ini membutuhkan penilaian yang terintegrasi yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.

Mengenai pemetaan kualitas pendidikan pemerintah dapat menggunakan data akreditasi dan dapodik untuk memantau delapan standar pendidikan yang telah dirumuskan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Justru melalui satndar itu akan benar-benar mendapatkan gambaran mengenai keadaan riil sekolah karena mendapatkan visitasi dari asesor. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun