Mohon tunggu...
Dony P. Herwanto
Dony P. Herwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Story Teller | Journalist | Documentary Maker

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Seharusnya yang Bertahan Tak Hanya Kenangan

13 November 2020   08:41 Diperbarui: 13 November 2020   08:46 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuh belas tahun yang lalu, kami sekeluarga memutuskan untuk tinggal di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Alasannya sederhana, salah satu di antara kami menjadi pekerja tetap di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Tak ada alasan lain yang lebih masuk akal.

Kami benar-benar menikmati tinggal di Desa Gema yang menurut kata sesepuh desa, pernah menjadi pusat perjuangan di zaman perang kemerdekaan dan pada masa perang PRRI-Permesta. Setiap akhir pekan, Desa Gema juga ramai dikunjungi wisatawan lokal yang ingin menikmati keindahan Sungai Subayang.

Desa Gema terbentuk pada 1962. Untuk membangun desa ini, warga bahu membahu selama 7 hari untuk membuka areal permukiman dan perkantoran. Desa Gema memang dipersiapkan untuk menjadi pusat pemerintahan Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Jalan terbangun dengan baik, tata permukiman juga dirancang memiliki ruang gerak yang cukup.

Desa yang kami tinggali ini memiliki luas sekira 600 hektare. 15 persen berupa daratan yang berbukit-bukit dan 85 persen daratan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, perkebunan dan pemukiman.

Rasanya, kami tak salah memilih menghabiskan sisa umur di Desa Gema, desa yang memiliki udara yang sejuk, dan air sungai yang jernih. Nikmat hidup manalagi yang bisa kami dustai.

Tapi, itu 17 tahun yang lalu. Sebelum adanya pembalakan liar yang marak di Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling yang berjarak sekira 50 kilo meter dari Desa Gema.

Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling menjadi kawasan hutan primer yang berada di wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kawasan ini memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Rimbang Baling ditetapkan sebagai Kawasan Suaka Margasatwa oleh pemerintah daerah melalui Surat Keputusan Gubernur Riau No. Kpts.149/V/1982 tanggal 21 Juni 1982 dengan luas 136.000 hektare. Sementara itu, kawasan hutan di Provinsi Riau seluas 5.392.336 hektare, atau sekira 80 kali luas DKI Jakarta.

Bayangan kami saat kali pertama tinggal di Desa Gema adalah memiliki hari tua yang indah. Tinggal di rumah dengan kesejukan alamnya. Melihat anak cucu tumbuh sehat dengan lingkungan yang bersih dan terjaga.

Tapi impian itu sirna ketika kawasan Rimbang Baling hancur akibat pembalakan liar tangan-tangan yang kurang bertanggungjawab. Akibatnya, Desa Gema dan sejumlah desa di sekitar Rimbang Baling menjadi kawasan yang kurang nyaman untuk ditinggali.

Udara yang tadinya sejuk, kini terasa sangat panas. Air yang tadinya jernih, kini keruh. Bahkan untuk melihat wajah sendiri di air pun tak bisa. Yang parah, jalanan yang tadinya bagus, kini hancur akibat banyaknya kendaraan pengangkut kayu yang melintas di desa setiap hari. Ya, setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun