Mohon tunggu...
Dony Armando
Dony Armando Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karena Ahok, Semua Jadi Serba Salah

21 November 2016   04:11 Diperbarui: 21 November 2016   04:49 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Ini adalah surat CINTA saya pada DKI yang gusar melihat kejadian saat ini.

Disaat urusan agama dibawa ke area Politik, semua jadi korban, apakah itu yang Pro maupun Kontra. Apalagi orang awam/rakyat biasa yang pemahamannya minim. Yang jelas Negara jadi gaduh karena hal ini, taruhannya terlalu besar dan Persatuan mulai "Terkoyak". Mungkin pelaku demo 411 bisa saja menyatakan tidak ada unsur POLITIK. Namun kenyataan yang terlihat tidak demikian. Karena ada beberapa celah yang tidak diantisipasi.

Mengenai Demo 411 saya menyatakan Tidak Mendukung. Bukan soal isi Tuntutannya, saya sesalkan prosedur/cara-cara nya yang tidak sesuai/mercerminkan seorang Muslim sejati. Sejak awal kasus ini muncul sudah terlihat banyak kepentingan yang bermain. Perlu diingat Ini INDONESIA, bukan Bangsa Arab yang saat hukum Islam pertama diberlakukan pada masa Jahiliyah. Islam itu besar karena Dakwah, cara keras diambil jika memang tidak ada cara lain. Hukum tetap bisa berjalan tanpa harus membuat negara ini jadi GADUH.

Yang saya maksudkan diatas,

1. Menolak campur tangan Aktor Politik

Ormas Islam seharusnya menolak ikut sertanya Aktor-Aktor POLITIK saat Demo 411. minta dukungan dari balik layar saja. Aktor POLITIK punya tempat sendiri untuk menuntut pemerintah (MPR/DPR). Jika saja itu bisa terjadi, semua bisa melihat ini MEMANG MURNI AKSI UMAT ISLAM dan tuduhan "DISUSUPI" sangatlah tidak mungkin.

Suara kita harusnya diwakili oleh aktor POLITIK tadi, bukan sebaliknya hingga jadi polemik.Karena Aktor POLITIK yang turun saat 411 itu jelas-jelas sejak awal tidak mendukung Pemerintahan yang SAH dan selalu membuat Gaduh Negara ini.

Masih ingat kah anda saat mereka kalah Pilpres mereka membuat Undang-Undang baru yang memaksa partai pemenang Pilpres tidak otomatis menjadi Pimpinan DPR/MPR. Apakah ini contoh yang baik? Tentu tidak, tapi itulah POLITIK bisa berubah kapanpun saat KEPENTINGAN harus diperjuangkan, segala cara bisa ditempuh tanpa melihat keadilan yang sebenarnya.

2. Akibat Seruan Ulama

Ulama sebagai Imam sebagai panutan seharusnya bijaksana mengayomi, menenangkan Umat, bukan membakar amarah Umat disaat jalan yang 'Beradab" belum dilakukan karena kita sudah tidak pada jamannya Jahiliyah. Memang Hukum Islam sangat tegas, mulai dari pengusiran sampai dibunuh. Saya memimpikan Negara ini menggunakan Syariat Islam, namun rasanya tidak mungkin jika hal seperti ini terus menerus dilakukan. Tapi sekali lagi ini Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun