Mohon tunggu...
Donny Pra
Donny Pra Mohon Tunggu... Insinyur - Product Developer

Tunarungu, belajar sekolah dan kuliah di amerika selama 9 tahun. Sekarang tinggal bekerja di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perpanjangan SIM agak Ribet dan Tidak Efesien

27 Januari 2021   10:35 Diperbarui: 27 Januari 2021   18:07 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ini hasil pemantauan saya dalam melihat situasi pelayanan di samsat dan kantor polisi untuk perpanjangan SIM, agaknya terlalu berlebihan dan ada tidak bermanfaat. Tetapi ini hanya masukan supaya menciptakan kenyamanan masyarakat. Terutama kalau anda ingin memperpanjangkan SIM, tidak perlu jauh jauh dan urusan tidak perlu ribet. Karena kenyamanan dan pelayanan efesien itu akan menggerakkan perekonomian dan kemodernan sangat baik.

Bedanya pelayanan perpanjangan SIM di luar negeri, hanya tinggal membayar uang di ATM/kasir saja untuk pengambilan SIM.Semua data pribadi sudah terkumpul di server. Artinya membawa dokumen segala macem adalah tidak multak wajib.

Pelayanan efektif sudah bisa diintegrasikan dengan teknologi

Setiap pemilik kendaraan bermotor, sebaiknya memiliki email yang ada kode verifikasi atau nomor telepon ada OTP. Karena nomor telepon sudah ada datanya untuk verifikasi ke teknologi EDC/ATM (bisa diprogram oleh perusahaan Infrastruktur IT). Tidak harus membawa fotocopy ktp, surat kesehatan, surat lulus simulator. 

Agar langsung membayar untuk perpanjangan SIM, dan mengambil tinggal mengikuti alamat SIM kecuali tidak tinggal di tempat, tinggal mengisi penambahan terlebih dulu alamat yang ditinggal (walaupun alamat rumah orang tua ada di SIM) di web perpanjangan SIM online. Tetapi juga bisa dikasih opsi fitur untuk mengambil SIM di bank terdekat.

Untuk masalah kesehatan, sebenarnya itu benar benar kebanyakan lulus dan tidak terlalu wajib. Karena para pengemudi jika memiliki kekurangan mata, akan tentu punya cara tertentu untuk menyelesaikan sendiri di jalanan. Karena sebagian besar tentu tahu diri untuk memakai kacamata, bahkan bisa menentukan pilihan yang tepat. 

Saya sarankan jika arsip kesehatan pasien secara real time, bisa terintegrasi ke server kepolisian sehingga mudah monitoring dan dapat memberi keputusan perpanjangan SIM. Karena sebagian besar memang bisa berobat dan menjaga kondisi kesehatan, jadi aman. Tidak perlu membawa surat kesehatan harus ke klinik khusus.

Sedangkan harus melalui ujian simulator? simulator itu agaknya terlalu berlebih, tapi mungkin berguna untuk kedisiplinan masyarakat. Tetapi mempersoalkan pelayanan efisien, sebaiknya menggunakan teknologi virtual simulator bisa lewat aplikasi di hp, untuk memastikan pemakai simulator cukup ada capture foto ke pemakai selama menggunakan simulator di hp. Nanti bisa disesuaikan dengan kecocokan wajah di SIM agar bukan wajah orang lain/calo.

Tujuan pelayanan perpanjangan SIM sebaiknya ditingkatkan, karena contoh kita tinggal di cinere, tetapi pergi ke kantor polisi metro jaya itu jarak berkilo kilo KM sangat jauh. agaknya kurang nyaman dan mengganggu aktivitas. 

Saya usulkan hal ini perlu dibicarakan di kompas.com agar mendapat dukungan masyarakat untuk memodernkan sistem pelayanan perpanjangan SIM. Sistem samsat perlu direformasi agar peningkatan pelayanan lebih baik dan kemajuan sangat terasa di tubuh kepolisian yang lurus dan ramah bagi masyarakat.

Contohnya pelayanan perpanjangan SIM diperlukan adalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun