Mohon tunggu...
Donnie Swadarma
Donnie Swadarma Mohon Tunggu... Kontraktor yang hobi menulis

Writing is healing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengetahui karakteristik manusia dari pekerjaan cut n fill

31 Mei 2025   10:11 Diperbarui: 8 Juni 2025   09:24 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pekerja kontraktor, pekerjaan cut n fill seperti urugan, galian, atau pemadatan tanah adalah pekerjaan sehari-hari yang  biasa dilakukan. 

Sepengamatan saya secara umum ada dua jenis tanah yang ada di lapangan. Pertama jenis tanah lempung. Partikel tanah lempung sangat kecil (kurang dari 0,002 mm). Sehingga teksturnya sangat halus, plastik, kohesivitas tinggi dan solid. Karakteristik itu sangat menyulitkan saat dilakukan pemadatan. Sesering apapun digilas dan ditekan tidak membuatnya tercerai putus atau terbenam. Tapi ia akan menyembul keluar seakan "melawan" dan memberikan reaksi  sepadan dengan mencari jalan keluar lain yang tak terduga. Ditekan di satu tempat maka ia akan menyembul keluar di tempat yang lain. Benar-benar ngeyel. 

Tanah lempung tidak bisa ditekan oleh karenanya tidak bisa dijadikan material urugan.  Karakteristiknya lebih cocok untuk dijadikan barang mewah timbang jadi material urugan. Di tangan ahlinya tanah lempung bisa menjadi berbagai macam keramik mewah.

Jenis tanah kedua adalah tanah merah. Berbeda dengan lempung yang sulit dipadatkan, tanah merah justru memiliki daya dukung yang tinggi karena karakteristiknya yang cenderung  remah.

Remah artinya tanahnya tidak keras dan tidak menggumpal kuat, melainkan mudah hancur menjadi butir-butir kecil seperti remah roti. Hal tersebut dikarenakan karakter fisik partikelnya yang berpori tinggi , cenderung gembur, tidak padat, dan mudah hancur menjadi butiran kecil saat diremas atau dipegang.

Sifat tersebut menyebabkan tanah merah mudah untuk ditekan dan dipadatkan, jangankan di lindas dengan alat berat sekedar di remas aja sudah menyebabkan tanah merah luluh berserakan. Tak heran bila tanah merah cocok untuk dijadikan material urugan.

Dari pekerjaan cut n fill ini saya melihat sifat tanah lempung dan tanah merah mirip dengan karakter kita sebagai manusia.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Namun pada saat mengalami  intimidasi,  ancaman, digilas dan ditekan oleh kekuatan besar maka kecenderungan yang terjadi  muncul karakteristik tanah merah, yaitu partikelnya mudah  tercerai, luluh, terpisah-pisah berantakan bagaikan remah.

Perhatikan saja di dunia kerja, saat muncul peraturan baru yang merugikan karyawan. Maka lebih banyak yang mencari aman, mengamankan posisinya sendiri daripada kompak bersatu padu melawan ketidakadilan. 

Di lingkup yang lebih besar seperti negara pun demikian. Kebijakan ugal-ugalan yang dilakukan oleh penguasa walaupun merugikan rakyat banyak, namun tetap dijalankan dengan sukacita oleh para punggawa. Itulah manusia tanah merah.

Hanya sedikit manusia berkarakter tanah lempung. Mampu terus melawan walau ditekan, tetap solid tidak berantakan. Di gilas sebagian menyembul ke atas di bagian yang lain. Sangat liat dan ngeyel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun