Mohon tunggu...
M.Romadoni
M.Romadoni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Tambang Liar di Sungai Merangin, Jambi: Ancaman Nyata bagi Lingkungan dan Kehidupan Warga

14 Mei 2025   15:10 Diperbarui: 14 Mei 2025   15:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penambangan Liar di Sungai Merangin,Ancaman Nyata bagi Lingkungan dan Kehidupan warga

Merangin, Jambi --- Sungai Merangin, salah satu sungai penting di Provinsi Jambi, kini menghadapi ancaman serius akibat maraknya aktivitas tambang liar. Penambangan emas tanpa izin (PETI) yang dilakukan secara ilegal di sepanjang aliran sungai telah menimbulkan dampak lingkungan yang mengkhawatirkan serta mengganggu kehidupan masyarakat setempat.

Aktivitas tambang liar menggunakan alat berat seperti excavator dan metode dompeng menyebabkan kerusakan pada bantaran sungai serta pencemaran air akibat penggunaan merkuri dan bahan kimia berbahaya lainnya. Air Sungai Merangin yang dulu jernih kini berubah keruh, bahkan mengandung zat beracun yang mengancam ekosistem air dan kesehatan masyarakat.

Menurut warga Desa Air Batu, warna air sungai kini berubah menjadi kecoklatan, dan populasi ikan menurun drastis.Selain kerusakan lingkungan, tambang liar juga memicu konflik sosial. Banyak warga lokal tergoda untuk ikut menambang karena tergiur keuntungan cepat, meskipun berisiko dan melanggar hukum. Hal ini memperburuk tatanan sosial, menimbulkan kecemburuan antar warga, dan menciptakan ketergantungan ekonomi pada aktivitas ilegal.

Di sisi lain, petani dan nelayan tradisional justru merugi karena lahan pertanian dan sungai tercemar, mengurangi hasil panen dan tangkapan ikan.

Meskipun aparat keamanan dan pemerintah daerah telah beberapa kali melakukan razia dan penertiban, tambang liar tetap tumbuh subur. Banyak yang menduga ada keterlibatan oknum atau lemahnya pengawasan di lapangan. Operasi penertiban sering bersifat temporer dan tak berkelanjutan, membuat pelaku tambang kembali beraktivitas begitu aparat mundur.

Pemerintah daerah dan pusat perlu mengambil langkah tegas dan terintegrasi. Solusi tidak bisa hanya sebatas razia, tetapi juga harus menyentuh akar masalah seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan kurangnya alternatif pekerjaan. Edukasi lingkungan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pembentukan tim pengawasan khusus bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang.

Sungai Merangin seharusnya menjadi sumber kehidupan, bukan korban dari kerakusan manusia. Jika tidak segera ditangani, kerusakan yang ditimbulkan bisa bersifat permanen dan berdampak lintas generasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun