Mohon tunggu...
Doni Fernando
Doni Fernando Mohon Tunggu... Koki - Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

📚Mahasiswa Penerima Beasiswa Kemndikbud RI Program Studi D4 Perhotelan STP Trisakti 🥉3rd Winner LKS 2019 of Patisserie and Confectionery di DI Yogyakarta "Blogging is hard because of the grind required to stay intresting and relevant"

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Belajar Baking: Perbedaan Croissant, Danish Pastry, dan Puff Pastry

27 November 2021   22:16 Diperbarui: 27 November 2021   22:18 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Halo Teman-teman baking, Saya Doni Fernando Mahasiswa STP Trisakti sekaligus penerima Beasiswa Unggulan 2019 dari Kemendikbud. Tulisan ini sebagai salah satu syarat laporan yang akan saya serahkan, selamat membaca :)

Halo semua kalian taugasih kalo croissant, danish pastry, dan puff pastry itu berbeda, kalian taungga dari segi apa bedanya. Yuk kita bahas apasaja yang menjadi pembeda antara croisant , danish pastry, dan puff pastry....

Penggunaan Ragi/ yeast

Puff pastry tidak menggunakan ragi sehingga tidak terlalu mengembang dan renyah yeyapi tidak flakey. sedangkan Croissant dan danish pastry menggunakn ragi dalam proses pembuatanya.

Filling

Puff pastry biasanya diisi dengan isian yang manis seperti pisang, cokelat, dan jam walaupun demikina puff juga bisa diisi dengan isian yang asin seperti saute smoked beef. Croissat identik dengan bentuk yang berlapis lapis. biasanya croissant di makan dengan butter tetapi ada juga yang diisi seperti croissant chocolate. Danish pastry sering kali diisi dengan isian yang manis seperti blubery dan  pastry cream, strawberry dan pastry cream, dan lain sebagainya. tetapi di sekarang ini danish dan croissant isa diisi dengan isian apapun mulai dari hanya menggunaakan butter dan gula saja hingga manis dan asin pun bisa di pakai

Suhu Ruangan

Kalian tau gasih dalam pembuatan Danish dan Croissant perlu di perhatikan suhu ruangnya juga. Kenapa demikian? karena butter yang digunakan untuk melaminasi atau proses pelapisan nya menggunakan butter corsvet yang rentan meleleh sehingga membuat adonan menjadi mudah robek dan tidak berlapis. Semakin banyak lapisan croisant semakin baik. Suhu ruang sangat berpengaruh dikarenakan pada saat proses melaminasi suhu adonan dan sushu butter corsvet harus sama sehingga midah untuk digiling dengan mesin ataupun tangan. jiak Suhu kedua bahan tersebut berbeda saat proses laminasi butter akan keluar dari adonan dan menyebabkan adonan robek atau pecah dan tidak memberikan lapisan yang baik seperti croisssant pada umumnya. Puff pastry tidka memerlukan suhu ruang yang terlalu dingin karna proses pelapisannya tidka terlalu banyak suhu yang digunaakn cukup 24-26 celcius saja.

Proses Pembuatan

Puff pastry, dansih dan croissant sama sama hanya perlu di aduk sampai 3/4 kalis dan dilanjukan dengan proses pelipatan sebanyak 4 hingga 5 kali dengan ketebalan 2-3 cm. tetapi dalam proses mengistriahatkan adonan puff pastry cukup singkat dikarenakan hanya memerlukan waktu 30 menit saja di dalam chiller atau frezzer. sedangkan croissant dan danish memerlukan waktu yang lebih lama mulai dari 1 jam hingga 1 hari di dalam frezzer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun