Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dongeng Kopi: Sehitam Jelaga yang Rasanya Tidak Biasa

15 April 2021   22:38 Diperbarui: 15 April 2021   23:11 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu nukilan catatan dari Penyair Inggris Sir Geirge Sandys saat menggambarkan kunjungannya ke Ottoman. Dongeng Kopi / dokpri

Perkenalan kopi di Eropa secara formal baru sekitar 1615. Melalui Venesia, Italia, lewat jalur perdagangan timur tengah.

Tak butuh lama, kedai kopi lalu tumbuh dimana-mana, muncul di tiap tempat, sampai sampai ada peta khusus sebaran kedai kopi dengan berbagai karakternya.Hanya kurun lima tahun berselang dari perjalanan Sir George Sandys ke timur.

Peta Kedai Kopi di London. Pada suatu masa / diolah dari nancylawrenceregency.com
Peta Kedai Kopi di London. Pada suatu masa / diolah dari nancylawrenceregency.com
Saat singgah di Konstantinopel pemandangan umum adalah orang yang bercengkrama berlama lama di sebuah kedai, di hadap hadapannya ada cawan-cawan minuman kopi.Dalam jurnalnya ia mencatat bahwa menurut orang orang Turki, minuman tersebut membuat plong pencernaan dan menyegarkan tubuh.

Kaus daru Tanda Kopi. Buah Tangan dari Dongeng Kopi / dokpri
Kaus daru Tanda Kopi. Buah Tangan dari Dongeng Kopi / dokpri
Kami sempat mencetak kaus dari petikan catatan penyair ini sekitar tahun 2016 yang dikenakan model kenamaan Reinhard Mozes.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun