Pekerjaan  sebagai Tour Leader (TL) atau Guide , tak selamanya  "nyantai ' kayak di pantai . Bahkan kadang  , tak sempat tuk sekadar foto-foto di spot yang kami kunjungi . Mulai bertugas ,  sejak kita terima job . Serentetan persiapan  ,  booking hotel dan resto , membantu  surat menyurat perizinan untuk berkunjung ke Universitas atau  Pusat Studi dan Obyek Wisata . Jargon anda puas kami  pegal , cocok juga buat profesi ini . Â
Seburuk apapun kondisi di lapangan , kami harus menjaga mood peserta supaya tetap happy . TL  dan Guide ,  adalah muara  bagi pujian dan makian peserta tour . Â
Akhir Tahun  , dapat job  jadi TL  untuk Study tour  Jawa -- Bali  selama 8 hari  "over land "  . Membawa  3 bis mahasiswa  , dari satu perguruan tinggi di Palembang .  Satu Bis Pariwisata ukuran Jumbo  , idealnya bermuatan 45 orang peserta dan 1 crew  Tour . Entah bagai mana ceritanya , tiba-tiba peserta over loaded .  Ada 20  peserta , yang  tidak ada dalam daftar awal tiba-tiba hadir . Boss saya  dan Panitia  berkordinasi . Akhirnya , mereka berangkat juga . Bertambahnya  jumlah peserta , mungkin dianggap berkah bagi Panitia Tour .  Tapi  itu bisa jadi  " malapetaka "  bagi  Guide dan  Tour Leader.  Kursi yang harusnya  "jatah " kami , sudah diisi peserta .  Saya dan Crew , terpaksa duduk berdesakan  dengan kenek dan Supir  sepanjang Tour .  Wkkkkkk ,  membayangkanya  saja mungkin  pembaca sudah pegel linu semua  .
 Perhentian pertama  ,  makan siang di  RM .Padang - Teluk Gelam .
Dari Teluk Gelam -- Ogan Komring Ilir ,  kami melaju ke Bakaheuni -Lampung . Romantika  jalan-jalan barenga  anak muda  , adalah keceriaan  .Â
Saling goda ,  kekonyolan dan  bernyanyi  sepanjang jalan .Tiba di Selat Sunda ,  beberapa peserta Tour  mulai  " goyang" .  Mabuk perjalanan , pegel  di pundak , pinggang dan kaki  menjadi keluhan . Menjaga keselamatan  dan kenyamanan peserta , bagian dari tugas TL  dan Guide .Â
Saya ,sudah menyiapkan satu dompet ukuran besar . " Dompet Ajaib " berisi  ,Geliga Krim , obat anti mabuk , obat diare , obat sakit kepala , obat merah dan handiplas sampai pembalut wanita  .  Idealnya , setiap  Bis antar kota antar propinsi  (AKAP)  menyiapkan kotak P3K .Â
Sepengalaman saya membawa rombongan Tour , kotak P3K  dalam bis cuma pajangan doang .  Alias kosong melompong . Peserta tour , rata-rata cuma ingat menyiapkan snack untuk bekal di jalan .  Dompet ajaib ini ,  sukses  menghindarkan saya dari adu argumen dengan Kenek  dan omelan Peserta Tour .  Sembari mengosok punggung dan leher dengan  Geliga Krim , saya  menatap kerlip lampu di tengah samudra. Efek dari posisi duduk yang tidak benar ,  mulai terasa . Kehangatan dan aroma  yang menyegarkan  Geliga Krim ,  mengisi ulang semangat saya .
Mendarat di Pulau Jawa , Â Jakarta- Tangerang Selatan
Menuju Pusat  Penelitian Ilmu Pengetahuan dan teknologi (PUSPITEK) di Tangerang Selatan . Peserta mengikuti Tour ke  Laboratorium  Pengembangan Teknologi di pandu petugas dari PUSPITEK . Usai makan siang , kami langsung tancap gas menuju Pulau Bali .Â
Kegalawan hati bertambah ,  crew  disalah satu Bis menelpon . Bis mereka , bersengolan dengan truk di  Sidoarjo . Kaca depan  bis pecah seribu , alhamdulilah penumpang selamat . Kordinasi kami  lakukan sambil , istirahat  di Banyuwangi .  Ucok  sopir yang asli Medan  , mengeluhkan tangan , leher dan pundaknya pegal dan nyeri akibat kecelakaan semalam . Sekali lagi jurus andalan  Geliga Krim, saya keluarkan .
Usulan  mencater angkutan umum  , menuju  Ketapang ditolak Pak Boss  . Untuk  keamanan  , penumpang bis  yang rusak di bagi ke dalam 2 bis yang lain . Bis penganti akan menunggu di Gili Manuk .  Sejak awal ,  tour ini sudah  kelebihan muatan . Bertambahnya jumlah penumpang, membuat saya harus rela duduk di lantai Bis . Meski duduk "susun dencis" , hati saya sedikit lapang karena berhasil mendapatkan hotel di Denpasar .