Apa yang terjadi dengan keluarga Ratu- Tubagus di Banten dan teranyar penangkapan Bupati Kutai Timur bersama dengan istrinya, yang juga Ketua DPRD Kutai Timur, oleh KPK, karena dugaan korupsi, tentu membekas di hati dan pikiran masyarakat, meninggalkan memori negatif tentang penyimpangan yang dilakukan dinasti politik.
Tetapi, apapun itu, kita tidak boleh menjustifikasi keinginan Mas Gibran menjadi Walikota Solo. Mungkin, setelah beliau menjadi Walikota, Solo berkembang menjadi kota yang maju dan sejahtera. Apalagi beliau sudah berpengalaman berwirausaha, tentunya dengan pengalaman tersebut, beliau dapat mengembangkan UKM dan UMKM di kota Solo.
Bayangkan saja, seandainya Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilwakot Solo, kemenangan beliau akan memotivasi para penjual martabak untuk bekerja lebih giat lagi, karena sudah terbukti, bukan hanya tukang bubur yang bisa naik haji, tukang martabakpun bisa jadi Walikota.
Siapa tahu, kemenangan Gibran ini, menginspirasi rumah-rumah produksi tanah air, mengangkatnya menjadi cerita sinetron yang dapat menyaingi popularitas Tukang Bubur Naik Haji atau  Anak Langit, judulnya, Tukang Martabak jadi Walikota The Series.
Kemenangan beliau inipun pastinya akan menarik tukang bakso, tukang cendol, tukang siomai dan tukang-tukang lainnya untuk berpartisipasi di dunia politik. Lagipula bukankah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya? Mas Gibran ingin meniru jejak Bapaknya yang meniti karir dari Tukang Kayu.
SalamÂ