Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bertindak Cerdas Memanfaatkan Produk Keuangan

30 Juli 2020   23:05 Diperbarui: 30 Juli 2020   23:08 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto :carmudi.com

Saat ini, kebutuhan alat transportasi sudah bergeser menjadi kebutuhan pokok. Tuntutan mobilitas yang tinggi, membuat hampir seluruh warga, terutama pekerja formal membutuhkan alat transportasi, baik itu angkutan transportasi massal maupun transportasi pribadi.

Mungkin, di Jakarta, fasilitas dan kondisi transportasi massal sudah membaik.  Hal ini membuat moda tarnsportasi massal seperti, kereta api, busway atau MRT sudah menjadi alat transportasi favorit bagi masyarakat ibukota.

Tetapi, berbeda halnya di daerah, sebagian besar daerah di Indonesia belum mampu menyediakan alat transportasi massal yang memadai. Masih sering kita jumpai  moda angkot, bus, atau taxi dengan kondisi yang memprihatinkan.

Angkot ngetem sembarangan, jumlah penumpang melebihi kapasitas, jam keberangkatan yang tidak menentu dan masih banyak lagi masalah yang mengurangi kenyamanan penumpang.

Situasi yang tidak kondusif, memunculkan moda sepeda motor sebagai alat transportasi alternatif. Selain ekonomis, harga moda ini, cukup terjangkau bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak heran, volume penjualan tahunan sepeda motor sangat jomplang dengan moda transportasi darat lainnya seperti mobil, truk maupun bus.

Tahun 2019 saja, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mampu mencatatkan penjualan untuk pasar domestik sebanyak  6.487.430 unit dan volume pasar ekspor sebanyak 810.188 unit.

Pesatnya peningkatan penjualan sepeda motor, juga dipengaruhi munculnya skema pembiayaan dengan sistem kredit atau cicilan.  Mengutip laman viva.com, hampir 80% sepeda motor yang terjual di pasaran, menggunakan fasilitas kredit.

Ceruk bisnis penjualan sepeda motor yang semakin membesar, tak pelak menarik investor untuk mendirikan perusahaan pembiayaan sepeda motor (leasing). 

Bak jamur yang tumbuh di musim hujan, perusahaan leasing bermunculan dimana-mana. Adira, FIF, BAF tumbuh menjadi yang penguasa pangsa pasar pembiayaan sepeda motor di Indonesia.  April 2020, Asosiasi Leasing Indonesia (ALI)mencatat terdapat 183 perusahaan leasing yang melayani pembiayaan kepemilikan sepeda motor. 

Tidak hanya perusahaan leasing, ceruk pasar yang masih potensial akhirnya menarik bank Nasional, baik itu bank pemerintah dan bank swasta untuk ikut serta, berkompetisi di sektor pembiayaan sepeda motor. Sebagian besar Bank mendirikan unit usaha atau anak usaha yang fokus menggarap sektor pembiayaan sepeda motor, sebut saja BCA Finance, BRI Finance, Maybank Finance dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun