Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Legacy" Presiden Indonesia

10 Juni 2019   15:56 Diperbarui: 10 Juni 2019   16:11 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat prosesi pemakaman Ibu Ani Yudhonoyono di Taman Makam Pahlawan Kabibata Jakarta yang dilaksanakan dengan upacara kenegaraan, terasa sangat hikmat dan berkesan. Hal yang wajar apabila kita  berpendapat bahwa beliau pantas mendapatkannya, terlepas dari pro dan kontra,  Ibu Ani Yudhoyono telah mengabdi hampir seumur hidup untuk negara dan bangsa ini, beliau adalah putri prajurit TNI, istri seorang prajurit TNI sekaligus Presiden ke-6 RI, pengabdian beliau paripurna untuk negara dan bangsa Indonesia

Kalau melihat referensi dan sejarah harus diakui setiap Presiden di Indonesia ini selalu meninggalkan "Legacy" yang berharga untuk bangsa ini, menjadikan bangsa yang lebih baik dan beradab,  meskipun sebagai ciptaan Tuhan tidak ada pemimpin  yang sempurna, tetapi "legacy" mereka  dapat kita lihat dan kita rasakan sampai dengan saat ini.

Presiden I RI Ir. Soekarno meninggalkan legacy sebagai founder bangsa ini dan mewariskan  Indonesia  sebagai bangsa yang merdeka dan mampu bersatu dalam bingkai NKRI keberagaman suku dan bangsa, juga menjadi bangsa yang perduli dan berpengaruh terhadap sesama bangsa yang pernah mengalami penjajahan dengan menjadi  founder Gerakan Non Blok dan pembela negara-negara yang tertindas.

Presiden ke-2 RI, Jenderal Soeharto terlepas dari kontroversi bagaimana dia merebut tahta kepresidenan dan rezim yang Otoriter serta meninggalkan kursi kepresidenan ditengah kondisi ekonomi  Indonesia yang carut marut,  harus diakui   Soeharto adalah Bapak Pembangunan Indonesia, beliau meninggalkan  warisan bagi kita tentang Konsep dan Strategi Pembangunan bangsa, melalui Program Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) dan Garis-garis Besar Haluan Negara beliau membuat Pedoman dan Acuan pembangunan bangsa ini, sampai dengan saat ini Konsep ini diadopsi menjadi Pedoman pembangunan Bangsa oleh BAPPENAS, hanya berganti nama menjadi  RPJMN, RPJMD,Renstra dan Renja.

Presiden Habibie menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini dalam keadaan kacau balau dan ancaman disintegrasi, ditengah keterpurukan bangsa ini akibat dari krisis moneter tahun 1998, beliau mampu menyiapkan pondasi bagi bangsa ini untuk berubah menjadi negara yang lebih demokratis. Dengan dorongan dan keterbukaan beliau dalam alam demokrasi yang sama sekali baru untuk Indonesia setelah 32 Tahun di bawah Rezim Otoriter, Presiden Habibie membuka kran demokrasi dengan memberikan kebebasan berpendapat, pers yang bebas melalui amandemen UUD 1945 sebagai dasar bagi Indonesia untuk menerima perubahan menjadi negara yang lebih demokratis, lepasnya Timor Timor saya kira bukan kesalahan beliau sepenuhnya, malah mengurangi beban sejarah bangsa Indonesia dalam perjalananan kedepan, meskipun pahit kita harus mengakui selama kita menahan Timor Timor dalam bingkai NKRI kita harus siap disebut bangsa penjajah karena kenyataannya kita telah menginvasi Timor Timor yang merupakan bekas daerah jajahan Portugis, karena cikal bakal wilayah NKRI adalah wilayah  bekas daerah jajahan Hindia Belanda, kalau kita kembali ke suasana kebatinan di tahun 1999 dalam kondisi ekonomi yang morat marit, Kas negara minus dan kondisi keamanan yang tidak stabil, Dunia Internasional mendesak Indonesia untuk melepas Timor Timor, Indonesia dihadapkan pada dilema untuk menyetujui pelaksanaan Referendum atau tidak, kalau kita tidak setuju Referendum pada masa itu ancamannya adalah pinjaman dari negara dan lembaga Donor akan ditunda sementara kas negara kosong, pilihan yang pahit dan memerlukan kearifan seorang pemimpin untuk membuat pilihan yang tidak populer, ditengah keterpurukan ekonomi dan masyarakat Indonesia yang butuh makan. 

Presiden kita yang ke -4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur meninggalkan legacy contoh penghargaan Negara terhadap toleransi dan keberagaman berbangsa, di era Gus Dur lah  Konghucu diakui sebagai agama resmi yang keenam.

Bagaimana dengan Ibu Megawati? Presiden ke - 5 Indonesia. Kemajuan apa yang kita capai sekarang adalah perjuangan beliau, beliau meninggalkan pondasi ekonomi dan keamanan yang stabil, membawa Indonesia survive pasca krisis moneter tahun 1998, berbagai kritik pengamat tentang banyaknya BUMN yang di privatisasi di zaman beliau, bisa dibantah kalau kita meneliti lebih mendalam kondisi ekonomi yang memang sangat terpuruk pasca krismon  1998,  privatisasi BUMN pada era ibu Megawati adalah pilihan kebijakan yang harus diambil, memang berat dan tidak populer, tetapi karena privatisasi BUMN merupakan persyaratan pencairan pinjaman dari IMF yang ditanda tangani oleh Presiden Soeharto pada awal krisis moneter, mau tidak mau privatisasi memang harus dilaksanakan, belum lagi pada waktu itu kita memang sangat membutuhkan dana segar untuk melaksanakan pembangunan. Kondisi kas negara minus dan pendapatan negara yang anjlok sampai-sampai untuk membayar gaji aparat negara dan PNS saja tidak cukup, yang paling saya ingat dari presiden ke- 5 ini adalah ketika beliau menangis pada saat menetapkan Darurat Militer di Aceh, beliau mengatakan alangkah  menyakitkan membuat kebijakan untuk memerangi saudara sendiri, kebijakan beliau ini mampu memaksa GAM maju ke perundingan damai ditambah memang dengan adanya bencana Tsunami di Aceh. 

Di tengah suasana negara yang mulai stabil, SBY naik menjadi Presiden RI ke-6 dari hasil pemilihan langsung oleh rakyat, Pemilu Langsung ini merupakan yang pertama di Indonesia, Presiden SBY banyak meninggalkan Legacy untuk kita,  mulai dari  beliau adalah konseptor Reformasi ABRI, pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan yang stabil di angka 6%, perdamaian di Aceh dan Maluku serta membawa Indonesia kembali menjadi negara yang berpengaruh di pergaulan internasional, dimasa beliau kita mampu menjadi anggota G20 yaitu 20 negara dengan ekonomi terbesar di Dunia, SBY meninggalkan kursi kepresidenan dengan kondisi ekonomi dan keamanan yang bagus, untuk Presiden ke-7  meskipun Presiden  Jokowi sudah memperlihatkan prestasi di 5 tahun pertamanya, alangkah lebih elok dibahas setelah beliau selesai menjabat. Akhir kata sebagai masyarakat yang cinta NKRI saya cuma bisa mengucapkan terima kasih atas jasa dan pengabdian seluruh mantan Presiden Indonesia serta para pendampingnya seraya  turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Negara ke-6 Negara Kesatuan Republik Indonesia, Ibu Kristiani Yudhoyono. Kalian semua adalah Pahlawan-pahlawan bangsa ini.  Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun