Antusiasme besar para mahasiswa STT Saint Paul belajar mengenal bahasa Korea itu, larut dalam suasana belajar diselingi permainan membuat proses belajar kian menjadi lebih menarik.
Beberapa mahasiswa yang sebelumnya hanya mengenal satu kata dalam bahasa Korea, yaitu Saranghaeyo yang berati "aku cinta padamu", kemarin diperkenalkan dengan banyak kata baru salah satunya dalam bentuk frasa, Hangsang Kipohara.
Apa yang tak boleh luput dikisahkan di sini adalah sesi makan siang bersama. Kenapa? Karena tak kalah pentingnya. Bukan karena soal makan bersama lazim menjadi ajang perbaikan gizi bagi mahasiswa yang tinggal di asrama atau kostsan, haha. Namun karena alasan yang lebih serius dari itu, pertukaran budaya!
Deretan menu makan siang yang tersaji kemarin, dimulai dari daging sapi bumbu lada hitam, goreng ikan Gurami asam manis, telor ceplok, hingga soto Bandung yang lobaknya lembut pecah, nikmat di mulut, haha. Jelas menjadi sebuah parade perkenalan jenis menu makanan nasional Indonesia yang tak hanya kaya, namun dijamin lezat di lidah.
Maka makan siang dengan menu khas Indonesia, kemudian diikuti pengenalan bahasa Korea bisa dilihat semacam kegiatan pertukaran budaya. Yang satu memperkenalkan ragam menu makanannya, tak mau kalah yang satu balik memperkenalkan bahasanya. Di sini terjadi pertukaran budaya. Ya! Sebab produk budaya tak hanya soal bahasa, tapi juga soal makanan.
Loh kok bahasannya jadi ke soal makanan, jadi ngilerkan? Bukan, jadi lapar! Haha.
Sebelum menyudahi kisahan ini dan sebelum Anda protes, saya ingin menjawab pertanyaan apa artinya Hangsang Kipohara. Frasa ini berarti: "Bersukacitalah senantiasa dan tetaplah berdoa!" Sebuah cuplikan dari pesan rasul Paulus dalam tulisannya di surat 1 Tesalonika 5:17.
Memaknai kembali frasa itu hari ini, menjadi semacam pesan perpisahan yang ditinggalkan pemuda-pemudi asal Korea Selatan pada civitas akademika STT Saint Paul Bandung, sebelum berlalu pulang bersama mobil Isuzu Elf berwarna putih itu kemarin. Pesannya ....
"Apapun kesulitan dan tantangan hidup yang dihadapi saat ini, ingatlah: Hangsang Kipohara!"[]