Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Pelajar Tulis Nulis

Suka ngopi sambil membaca!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Koinonia, Saranghaeyo, Soto Bandung, hingga Hangsang Kipohara

7 September 2025   15:52 Diperbarui: 9 September 2025   12:48 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antusiasme besar para mahasiswa STT Saint Paul belajar mengenal bahasa Korea itu, larut dalam suasana belajar diselingi permainan membuat proses belajar kian menjadi lebih menarik.

Beberapa mahasiswa yang sebelumnya hanya mengenal satu kata dalam bahasa Korea, yaitu Saranghaeyo yang berati "aku cinta padamu", kemarin diperkenalkan dengan banyak kata baru salah satunya dalam bentuk frasa, Hangsang Kipohara.

Wajah-wajah sumringah sebagian masiswa-mahasiswi STT Saint Paul Bandung selesai kegiatan pelatihan bahasa Korea (Sumber: Dokpri)
Wajah-wajah sumringah sebagian masiswa-mahasiswi STT Saint Paul Bandung selesai kegiatan pelatihan bahasa Korea (Sumber: Dokpri)

Apa yang tak boleh luput dikisahkan di sini adalah sesi makan siang bersama. Kenapa? Karena tak kalah pentingnya. Bukan karena soal makan bersama lazim menjadi ajang perbaikan gizi bagi mahasiswa yang tinggal di asrama atau kostsan, haha. Namun karena alasan yang lebih serius dari itu, pertukaran budaya!

Deretan menu makan siang yang tersaji kemarin, dimulai dari daging sapi bumbu lada hitam, goreng ikan Gurami asam manis, telor ceplok, hingga soto Bandung yang lobaknya lembut pecah, nikmat di mulut, haha. Jelas menjadi sebuah parade perkenalan jenis menu makanan nasional Indonesia yang tak hanya kaya, namun dijamin lezat di lidah.

Pelatihan bahasa Korea Selatan oleh Lamp Green Light dari Gereja Nam Hyun Korea Selatan (Sumber: Dokpri)
Pelatihan bahasa Korea Selatan oleh Lamp Green Light dari Gereja Nam Hyun Korea Selatan (Sumber: Dokpri)

Maka makan siang dengan menu khas Indonesia, kemudian diikuti pengenalan bahasa Korea bisa dilihat semacam kegiatan pertukaran budaya. Yang satu memperkenalkan ragam menu makanannya, tak mau kalah yang satu balik memperkenalkan bahasanya. Di sini terjadi pertukaran budaya. Ya! Sebab produk budaya tak hanya soal bahasa, tapi juga soal makanan.

Loh kok bahasannya jadi ke soal makanan, jadi ngilerkan? Bukan, jadi lapar! Haha.

Sebelum menyudahi kisahan ini dan sebelum Anda protes, saya ingin menjawab pertanyaan apa artinya Hangsang Kipohara. Frasa ini berarti: "Bersukacitalah senantiasa dan tetaplah berdoa!" Sebuah cuplikan dari pesan rasul Paulus dalam tulisannya di surat 1 Tesalonika 5:17.

Memaknai kembali frasa itu hari ini, menjadi semacam pesan perpisahan yang ditinggalkan pemuda-pemudi asal Korea Selatan pada civitas akademika STT Saint Paul Bandung, sebelum berlalu pulang bersama mobil Isuzu Elf berwarna putih itu kemarin. Pesannya ....

"Apapun kesulitan dan tantangan hidup yang dihadapi saat ini, ingatlah: Hangsang Kipohara!"[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun