17 Agustus setiap tahun diperingati sebagai hari kemerdekaan RI. Tahun ini 74 tahun Indonesia mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka. Banyak hal yang sudah dilalui bangsa ini. Beragama fase sejarah perjuangan sudah dilalui. Sayangnya sejarah itu masih dalam buku-buku teks sejarah, belum banyak yang divisualkan.
Padahal, menonton film bertemakan sejarah memiliki nuansa berbeda. Ada suasana kebatinan seolah-olah kita berada di tempat kejadian. Memunculkan empati yang lebih ketimbang membaca teks buku-buku sejarah yang sering membosankan.
Film dengan genre sejarah bagi saya lebih mudah mengingat peristiwa sejarah. Selain itu, pesan moral dari film lebih mudah ditangkap. Sebabnya ada dialog-dialog yang tidak kita jumpai di dalam buku-buku sejarah. Rasa nasionalisme dengan sendirinya akan berangsur tumbuh.
Insan sinema Indonesia, maupun pemerintah mestinya menggagas film-film bertema sejarah. Selama ini meski sudah ada film bertema sejarah namun angkanya masih minim. Belum mendunia. Film sejarah kita belum mampu bersaing dengan film-film luar yang mendunia. Bahkan di pasar domestik film bertema sejarah kurang diminati.
Harapannya, setiap daerah di Indonesia memberi dukungan kepada insan sinema yang ingin memfilmkan pahlawan dari daerahnya. Begitu banyak kisah heroik yang belum dijadikan film. Termasuk perjuangan rakyat di setiap daerah dalam melawan penjajahan.
Padahal kita memiliki kisah sejarah yang menajubkan. Kisah-kisah tersebut malah tidak diketahui generasi milineal di daerah tersebut. Momen 17 Agustus tahun ini hendaknya memiliki program memvisualkan sejarah. Kalau bisa jangan dokumenter. Namun film layar lebar seperti film "The Patriot" misalnya.
Sedikit improvivasi dari sutradara tak masalah selama subtansi kisahnya tidak direduksi. Pesan moralnya masih terasa dan tidak ada pembohongan publik. Terus terang, film bertema sejarah sangat dibutuhkan bangsa ini. Kita perlu tokoh heroik yang menginspirasi bagi generasi hari ini. Semoga saja dapat menumbuhkan rasa cinta pada tanah air.
