Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Klasifikasi Penulis di Kompasiana

24 Mei 2019   02:22 Diperbarui: 24 Mei 2019   02:46 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis memang hobi yang asik. Melalui menulis kita bisa berkomunikasi dengan siapapun tanpa terkendala jarak. Era digital kesempatan itu semakin terbuka. Beragam sosial media memudahkan kita berinteraksi bahkan dengan orang-orang yang belum kita kenal. Media seperti Kompasiana.com malah memberi reward kepada penulisnya. Memberi pula kebebasan menulis selama tidak mengandung unsur SARA dan kebencian maupun hal-hal lain dianggap menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.

Melalui riset kecil-kecilan, saya menyimpulkan bahwa para penulis Kompasiana umumnya pendukung Jokowi dan Ahok. Kalaupun ada pendukung Prabowo angkanya dibawah 3 persen. Saya tidak ada masalah dengan itu, toh itu pilihan politik yang sah serta patut dihormati sekaligus dihargai. Satu hal yang penting ialah mereka mau terus berkarya. Ternyata dibalik kisruh pilpres 2014 hingga saat ini banyak hikmahnya, para penulis semakin bertambah. 

Ketimbang aksi jalanan, meski saya juga gak melarang namun aksi penyampaian aspirasi melalui tulisan juga patut ditradisikan. Menulis dapat menjangkau jutaan orang meski untuk sampai ke handphone pejabat tentu butuh proses panjang. Saya berharap para pendukung kedua capres menulis bukan karena diperintahkan tim cyber mereka akan tetapi atas dasar diri sendiri. Melalui tulisan di Kompasiana, debat cerdas akan terjadi. 

Saya umumnya jarang mengomentari tulisan, bukan karena sombong namun saya lambat meresapi sebuah tulisan. Bagi saya, kesalahan memahami akan berakibat salah merespon. Akibatnya akan terjadi debat kusir yang menghabiskan energi, bahkan menghabiskan uang karena harus pesan kopi lagi. Meski tidak semua begitu, beberapa penulis di kompasiana malah tidak terangsang menulis politik, atau sekedar mengomentari tulisan politik.

Saya saksikan beberapa penulis malah fokus pada puisi dan cerpen. Penulis yang fokus pada genre tulisannya biasanya akan sukses. Bahkan akan lahir buku yang akan menginspirasi orang lain. Saya ucapkan selamat kepada penulis yang memiliki genre tulisannya. Saya dan barangkali anda yang masih meraba genre yang pas jangan kecewa. Menulis saja dulu, soal genre nantinya ketemu sendiri. Sejauh ini saya belum menemukan yang sangat pas namun sudah kelihatan 'hilalnya'.

Saya juga menyaksikan penulis di Kompasiana fokus pada bidang studinya. Seorang dosen atau pengajar misalnya. Di luar itu saya juga saksikan penulis motivasi yang tulisannya mampu merangsang untuk mencoba praktikan apa yang ditulis. Menurut saya, penulis tipikal ini sudah malang melintang di dunia tulis menulis bahkan sudah kenyang naskahnya ditolak penerbit maupun media massa cetak maupun online. Artinya penulis tipikal ini sudah banyak melakukan kesalahan sehingga tulisannya sangat sempurna. Terus terang saya salut, harusnya tulisan tersebut bernilai ratusan rupiah namun disedeqahkan kepada kita.

Penulis tipikal ini umumnya sangat dinantikan tulisannya. Dan salah satu alasan saya bertahan di Kompasiana meski media sejenis Kompasiana kini semakin bertambah. Lalu tipikal apakah anda? Silahkan tambahkan sendiri.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun