Mohon tunggu...
Wimpie Fernandez
Wimpie Fernandez Mohon Tunggu... Penulis - Tak harus kencang untuk berlari

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leeds United, "The Old Team" yang Kembali Bangun

13 September 2020   21:02 Diperbarui: 13 September 2020   21:06 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leeds United melakukan perlawanan yang cukup sengit kala bertandang ke markas Liverpool. Meski kalah dengan skor tipis 4-3, anak asuh Marcelo Bielsa terbilang sukses menyulitkan anak asuh Jurgen Kloop untuk meraih kemenangan perdana di stadion Anfield.

Dalam pertandingan itu, Bielsa menerapkan formasi 4-1-4-1. Formasi ini diterapkan Luke Ayling dan kawan-kawan untuk meredam pola permainan attacking yang biasa dilakukan Henderson dan kawan-kawan. Terbukti, penguasaan bola lebih unggul Leeds ketimbang Liverpool, 48% berbanding 51%.

Di babak pertama, pola permainan Leeds belum terlihat. Mereka baru menemukan ritme permainan ketika Moh Salah mencetak gol lewat titik putih pada menit ke-4. Leeds merespon. Serangan melalui lini tengah dilakukan Costa, Hernandez, Klich dan Harrison untuk mencuri gol. Usaha itu terbukti pada menit ke-12, ketika pemain sayap kanan Harrison mencetak gol dan menyamakan kedudukan.

Skor 1-1 membuat kedua tim sama-sama menunjukkan pola permainan terbuka. Menit ke-20, Virgil Van Dijk membuat Liverpool unggul 2-1. Tendangan sudut Andrew Robertson dimaksimalkan menjadi gol oleh pemain asal Belanda itu. Meski tertinggal, Leeds belum menyerah. 10 menit berselang, Leeds membalas. Bermula dari umpan lambung Stuart Dallas yang gagal dikontrol dengan baik oleh Van Dijk. Kesalahan itu dimanfaatkan oleh Bamford. Pemain asal Inggris itu dengan mudah melesakan bola ke gawang Allison. Skor 2-2.

Sebelum turun minum, Moh Salah kembali mencatatkan namanya di papan skor. Bola liar dimaksimalkan menjadi gol. Tendangan keras pemain asal Mesir tak bisa dihalau penjaga gawang Meslier. The Reds unggul 3-2 di babak pertama.

Di babak kedua, tempo permainan berjalan seperti biasa. Melihat tidak ada alur serangan yang begitu apik dari Leeds, menit ke-62, Bielsa mengganti penyerang Bamford dan pemain tengah, Pablo Hernandez. Perubahan itu membuahkan hasil. Pada menit ke-66, pemain tengah M. Klich menyamakan kedudukan.

Skema apik dibangun ketika Mateusz Klich mengoper bola kepada Costa yang memasukkan bola ke dalam kotak yang berhasil ditangkap Klich dan dia mengambil satu sentuhan untuk mengontrol sebelum melepaskan tendangan voli yang luar biasa ke bagian belakang gawang. Skor 3-3.

Melihat skor berubah, Kloop memerlukan tenaga segar di lini tengah. Pelatih asal Jerman itu memasukkan C. Jones untuk menggantikan sang kapten Henderson. Pergantian ini dilakukan agar alur serangan Liverpool terus bergulir. Hasilnya, di menit ke-88, Liverpool mendapat hadiah pinalti ketika Rodrigo menjatuhkan Fabinho dijatuhkan di area kotak pinalti. Moh Salah sukses menjalankan tugasnya sebagai algojo sekaligus mengunci kemenangan perdana Liverpool di kandang sendiri.

Meski kalah, Leeds sudah menunjukkan permainan terbaiknya. Pelatih Leeds Bielsa mengaku kekalahan yang dialami timnya bukanlah kekalahan yang memalukan. Justru ia memuji perjuangan anak asuhnya selama 90 menit. Ia menilai, para pemain mampu mengimbangi sekaligus meredam pola permainan Liverpool. "Itu kekalahan yang adil," ujarnya dikutip dari situs resmi leedsunited.com

Motivasi 16 Tahun

Marcelo Bielsa merupakan salah satu orang yang sukses menghantarkan Leeds United ke kasta Liga Primer Inggris / Sumber: leedsunited.com
Marcelo Bielsa merupakan salah satu orang yang sukses menghantarkan Leeds United ke kasta Liga Primer Inggris / Sumber: leedsunited.com

16 tahun mengalami mati suri. Kini klub lawas itu bangkit kembali. Setelah melewati serangkaian drama namun tetap berbenah diri, klub yang pernah menorehkan sederet prestasi di daratan Inggris beberapa dekade silam, kembali dan siap meramaikan sepak bola Inggris.

Leeds United merupakan tim lawas yang dibentuk pada 1919 dan kini usianya menginjak 100 tahun. Klub yang bermarkas di Leeds, Yorkshire, Inggris pernah mencatatkan rekor apik selama tampil di liga inggris, sebelumnya akhirnya Leeds turun kasta karena problem internal.

Tercatat 3 kali Leeds menjuarai Liga Premier Inggris yakni tahun 1968/1969, 1973/1974 dan 1991/1992. Piala FA Cup tahun 1971/1972 dan Piala Community Shield tahun 1974/1975. Tak hanya jago kandang, di pentas eropa, Leeds pernah tampil di final Liga Champions tahun 1974/1975 dan final piala UEFA (liga Eropa) tahun 1972/1973. Hanya saja, mereka harus puas sebagai runner up.

Sebagai klub yang telah lama mewarnai dunia sepak bola, Leeds pernah mengalami kondisi sulit selama kurang lebih 16 tahun. Finansial menjadi penyebab utama klub berjuluk The Whites itu harus turun kasta ketiga Liga Inggris hingga kasta kedua liga Inggris. Meski demikian, Leeds tetap gigih dan tak menyerah.  

Tampil di Divisi Championship, Leeds tampil apik berkat tangan dingin Marcelo Bielsa. Pelatih asal Argentina itu mampu mendongkrak mental dan mengasah skill para pemainnya. Terbukti, Leeds menjadi juara Divisi Championship dengan koleksi 93 poin.

Atas pencapaian ini, Leeds dipromosikan tampil di Liga Primer Inggris. Setelah penantian panjang selama 16 tahun dengan berbagai macam drama serta lika-liku, akhirnya Leeds bisa tampil dan kembali bersaing di kompetisi kasta tertinggi di Inggris.

Klub yang identik dengan warna putih itu juga pernah disegani tahun 1997-2001. Kala itu Leeds menembus babak semifinal Liga Champions 2001 namun kalah dari klub Valencia, Spanyol.

Sederet prestasi yang pernah diraih Leeds tak lepas dari nama-nama pemain hebat yang pernah bermain di klub yang bermarkas di Elland Road. Mereka adalah, Mark Viduka, Rio Ferdinand, Eric Cantona, Jonathan Woodgate, Alan Smith, Lee Bowyer, Olivier Dacourt serta Harry Kewell.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun