[caption id="attachment_281941" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Mendengar kata “matematika” yang muncul dalam pikiran sebagian anak usia sekolah, mahasiswa, guru, dan orang tua adalah “sulit”, “membuat stress”, “mengakibatkan sakit perut”, “menjengkelkan”, dan "tidak ada manfaatnya untuk kehidupan nyata".Benarkah demikian? Ataukah ungkapan-ungkapan tersebut hanyalah isapan jempol dan merupakan sebuah lingkaran setan yang belum terhapuskan dalam benak sebagian pelajar, mahasiswa, guru, dan orang tua?
Ungkapan-ungkapan tersebut tidaklah berlaku untuk kelima mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma yang beberapa bulan yang lalu mengaplikasikan sebelas ragam permainan kreatif untuk meningkatkan kemampuan hitung anak dalam matematika di RW 08 Jogoyudan, Kali Code, Yogyakarta. Mereka terdiri dari empat orang dari program studi guru sekolah dasar (PGSD) dan satu orang dari program studi pendidikan bahasa Inggris (PBI) Universitas Sanata Dharma.
Mereka menjalankan program tersebut dengan slogan “belajar matematika dengan ragam permainan kreatif itu: gampang, seru, joss, tidak pusing dan tidak menimbulkan kantuk”. Program yang mereka jalangkan merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diberi judul “Peningkatan Kemampuan Belajar Hitung Pada Anak Melalui Ragam Permainan Kreatif”. Program yang didanai oleh Direktorat pendidikan tinggi Indonesia ini masuk dalam kelompok program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-M).
Program tersebut diketuai oleh Domingos De Araujo yang beranggotakanBertha, Susana, Tasia, dan Deta serta didampingi oleh Drs. Adimassana, M.A. dan Ibu Elisabeth Mayasari, S.Psi. M.A.. Program yang dijalankan oleh kelima mahasiswa tersebut bertujuan untuk mendekatkan anak pada matematika melalui ragam permainan kreatif dan mengajak orang tua untuk peduli terhadap kegiatan belajar anak.
Wujud dari program tersebut adalah melalui sebelas ragam permainan kreatif mampu mendekatkan anak usia kelas 1,2, dan 3 sekolah dasar (SD) pada matematika serta mampu membantu anak dalam memahami empat keterampilan dasar pada matematika yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Kesebelas permainan yang mereka hasilkan diantaranya, pathilan, dakon, nekeran, kubuk manuk, pasaran,carilah aku, “salah? Coba lagi!”, pelangi matematika, angka sempurna, kotak poro-poro, dan bundaran hitung angka.
Kesebelas permainan tersebut merupakan wujud cinta mereka terhadap anak usia sekolah dasar terutama dalam hal belajar matematika dan kesebelas permainan tersebut akan diuraikan dalam sebagai berikut.
1.Pathilan
Pathilan adalah permainan tradisional dari pulau Jawa khususnya Jawa tengah. Permainan ini menggunakan lidi sebagai alat untuk memainkannya. Fungsinya untuk membelajarkan anakmengenai penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Banyaknya lidi berkisar antara 20 sampai 30 batang dengan ukuran 20 cm. Lidi-lidi tersebut diberi nilai sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan operasi hitung yang akan dimainkan serta disesuaikan dengan tingkatan kelas. Nilai yang diberikan misalnya 5, 10, 15 dan sebagainya.
Cara memainkan permainan ini yaitu, pertama anak diminta untuk duduk melingkar, kedua anak mengadakan pin suit untuk menentukan siapa yang akan memulai permainan, ketiga anak yang mendapatkan kesempatan bermain pertama melakukan permainan dengan cara menghamburkan lidi ke lantai, keempat setelah lidi dihamburkan anak mulai mengambil lidi satu persatu dengan catatan lidi yang diambil tidak mengakibatkan lidi yang lain bergerak, jika lidi lain bergerak maka permainan digantikan kepada orang lain, kelima permainan dianggap selesai jika semua lidi terambil baik itu oleh seorang anak atau beberapa orang anak. Keenam setelah semua lidi terambil, semua siswa diminta untuk mengadakan operasi hitung sesuai dengan banyaknya lidi yang diperoleh dan berdasarkan pada operasi hitung yang ditentukan serta nilai yang diberikan pada lidi.Misalnya operasi hitung yang ditentukan adalah penjumlahan, dan nilai yang ditentukan untuk lidi adalah 15, jika seorang anak mendapatkan lima lidi maka operasi penjumlahannya adalah 15+15+15+15+15=75. Dari operasi penjumlahan tersebut dapat dikembangkan lagi dengan pengurangan misalnya 75-15-15-15-15-15=0, atau perkalian 15 x 5=75 dan pembagian 75:5=15 atau 17:15=5.
Selain membelajarkan anak dalam hal matematika anak juga dilatih untuk bersabar, teliti, lapang dada, serta menghargai teman yang dapat mengadakan operasi hitung dengan baik serta membantu teman yang masih kesulitan dalam melakukan operasi hitung. Permainan ini dapat di akses di You Tube dengan judul “Belajar Matematika Sambil Bermain”
2.Dakon
Dakon adalah salah satu jenis permainan daerah dari Yogyakarta. Tempat untuk memainkan dakon bisa menggunakan tanah yang telah dibuat lubang dengan ukuran tertentu, bisa menggunakan dakon plastik yang telah disediakan di toko mainan. Dakon menggunakan biji-bijian baik itu yang terbuat dari plastik ataupun dari biji asli misalnya biji sawo, sirsak atau biji jagun.
Pengaplikasian permainan ini dalam permainan matematika sangatlah mudah. Dakon biasanya memiliki 14 lubang dan memiliki beberapa biji, umumnya dimainkan oleh dua orang. Dua orang tersebut membagi lubang itu sama banyak, yaitu masing-masing tujuh. Setelah kedua orang tersebut mendapatkan lubangnya masing-masing maka mereka wajib mengisi lubang-lubang tersebut dengan biji-biji sesuai dengan kesepakatan. Misalnya setiap lubang harus diisi dengan 2 biji, atau 3 biji, 4 biji dan sebagainya. Pada umumnya biji yang diisi untuk setiap lubang sebanyak 7 biji.
Bagaimanakah pengaplikasiannya dalam matematika? Pertama, tentukan jenis operasi hitung yang akan dipelajari oleh anak, kedua, tentukan berapa tahap permainan ini akan dimainkan dan dimulai dengan berapa banyaknya biji setiap lubang, ketiga, anak diminta untuk menghitung berapa total semua biji yang mereka terima dan mencatatnya di sebuah kertas atau buku, keempat, anak diminta untuk pin suit sebelum memainkan permainan, kelima, anak mulai memainkan permainan dakon, dan keenam, permainan dianggap selesai jika setiap anak tidak dapat memindahkan biji lagi atau sudah tidak ada biji yang dapat dijalangkan.
Contoh permainannya yaitu, operasi hitung yang akan dipelajari adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Banyaknya biji untuk setiap anak adalah 49 biji. Permainan ini akan dijalankan sebanyak 7 tahap, yaitu tahap pertama dimulai dengan dua biji untuk setiap kotak sampai dengan yang terakhir adalah berisi 7 biji untuk masing-masing kotak. Pada tahap pertama guru atau orang tua atau teman sebaya meminta untuk memasukkan biji di setiap kotak dengan dua biji. Pada tahap ini anak dapat ditanyai berapa biji yang berkurang dari jumlah biji semula, setelah itu anak diberi kesempatan untuk memainkan permainannya.
Setelah permainan selesai dimainkan guru, atau orang tua atau teman sebaya bertanya kepada anak yang kalah mengenai total biji yang berkurang dan bertanya kepada anak yang menang berapa biji yang bertambah. Proses ini berlaku sampai pada tahap yang terakhir. Untuk operasi hitung yang lainnya guru atau orangtua atau teman sebaya dapat mengimprovisasikannya sesuai kebutuhan dan tentunya sesuai dengan tingkatan kelas. Manfaat lain dari permainan ini adalah anak dilatih untuk cermat dan tepat dalam menentukan strategi ketika memindahkan biji, konsentrasi dan sabar.
3.Nekeran
Nekeran adalah jenis permainan yang sangat familiar untuk anak-anak di seluruh daerah di Indonesia. Pada zaman dahulu nekeran dimainkan dengan alat yang sangat sederhana, yaitu batu dengan ukuran kecil sebesar telur puyu, biji-bijian lontar, bahkan tanah yang telah dibuat bulat dan yang telah dijemur beberapa hari di bawah terik matahari. Nama lain dari nekeran adalah keleren. Nekeran pada zaman modern ini terbuat dari kaca yang telah dilebur dan dibuat bulat.
Pengaplikasiannya dalam matematika sungguhlah mudah dan bahan-bahannya pun sangat mudah untuk diperoleh di sekitar anak. Cara memainkannya yaitu, pertama, guru atau siswa membuat lingkaran atau lubang yang di dalamnya diletakkan gulungan operasi matematika. Kedua, anak-anak diberikan nekeran dengan jumlah tertentu misalnya setiap anak mendapatkan 6 nekeran. Ketiga, anak diminta untuk berbaris memanjang ke belakang. Keempat, anak yang berada di barisan pertama diminta untuk melemparkan satu per satu nekeran ke dalam lingkaran yang telah disediakan dengan jarak tertentu. Jika kelereng yang dilemparkan masuk ke lingkaran atau lubang, maka anak berhak mengambil gulungan kertas operasi hitung matematika dan menyelesaikan operasi hitung yang ada. Hal ini berlaku juga untuk semua peserta. Kelima, guru atau teman sebaya mencocokkan hasil kerja siswa dengan jawaban yang sudah ada, jika jawabannya benar maka siswa tersebut diberi penghargaan.
Penghargaan dapat berupa, ucapan selamat dari semua teman dengan berjabat tanggan, dapat berupa bintang, dapat berupa ungkapan “kamu hebat, dan kamu memang hebat, bisakah kamu mengajari kami?” atau “kami bangga padamu, teruskan dan tetaplah semangat ya kawan”. Nekeran selain berfungsi untuk matematika fungsi lainnya adalah, melatih anak untuk fokus, melatih anak untuk memberi penghargaan kepada ketercapaian seorang teman dan melatih anak untuk percaya diri.
4.Kubuk Manuk
Kubuk manuk adalah jenis permainan dari Yogyakarta. Permainan ini menggunakan biji-bijian. Biji-bijian yang digunakan misalnya biji yang memiliki permukaan licin seperti, biji jagung, kacang tanah, biji sawo, biji kacang hijau, kedelai, dan lain-lain.Cara memainkannya adalah, anak diminta untuk menempelkan kedua telapak tanggannya, lalu jari-jari diminta untuk saling menyilang, kecuali kedua jari telunjuk membentuk seperti ujung pistol. Kedua jari telunjuk tersebut berfungsi untuk mengambil biji-bijian dengan cara mengapit biji-biji tersebut dan dimasukkan ke dalam telapak tanggan. Biji yang dimasukkan ke dalam lekukan telapak tangan diusahakan tidak jatuh, jika jatuh maka permainan digantikan dengan pemain yang lain.
Bagaimakah pengaplikasiannya ke dalam matematika? Pertama, guru dan siswa memberi nilai pada setiap biji sesuai dengan warna biji yang ada. Misalnya biji yang ada berwarna merah (kacang merah), putih (kedelai), kuning (jagun). Biji merah diberi nilai 5, biji putih diberi nilai 10 dan biji kuning diberi nilai 15. Kedua, anak diminta untuk duduk melingkar mengelilingi biji-biji yang telah dihamburkan ke lantai dan melakukan pin suit untuk menentukan pemain pertama dan seterusnya. Ketiga, anak diminta untuk memainkan permainan sesuai dengan urutan yang telah ditentukan melalui pin suit. Keempat, guru meminta anak untuk melakukan operasi hitung sesuai dengan operasi hitung yang akan dipelajari misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Permainan ini dapat di akses di You Tube dengan judul “Belajar Matematika Sambil Bermain”.
5.Pasaran
Pasaran adalah permainan jual-beli kecil-kecilan dimana ada penjual dan pembeli. permainan ini menggunakan berbagai alat permainan seperti sayur-sayuran mainan, buah-buahan mainan, peralatan memasak mainan dan sebagainya. Uang yang digunakan dalam jual-beli pun merupakan uang mainan. Dalam permainan, anak bebas membeli barang yang diperlukan namun harus menggunakan uang yang telah diberikan.
Tujuan permainan pasaran ini agar anak diajak untuk mengenal dan belajar menggunakan uang dengan tepat, anak dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang mengunakan uang. Manfaat lain dari permainan ini adalah anak diajak untuk teliti dalam menggunakan uang, jujur dalam mengadakan transaksi jual-beli, mengaktifkan siswa dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan mempersiapkan anak untuk menjadi masyarakat dewasa.
6.Kotak Poro-poro
Kotak poro-poro adalah suatu permainan yang berarti kotak pembagian. permainan ini menggunakan sejumlah kotak-kotak kecil dan juga biji-bijian. Untuk memainkan kotak poro-poro, anak diberikan sejumlah biji dan membagikan satu per satu ke dalam sejumlah kotak. Permainan ini digunakan untuk belajar hitung pembagian. jumlah biji keseluruhan adalah bilangan yang dibagi, jumlah kotak adalah bilangan pembagi dan setelah biji dibagikan ke dalam kotak, biji pada setiap kotak adalah hasil dari operasi pembagian. misal anak diberi 20 butir biji, kemudian anak membagikannya ke dalam 5 buah kotak kecil, sehingga akan didapat 4 butir biji pada setiap kotak. maka dapat diperoleh bahwa 20 : 5 = 4. Manfaat lain dari permainan ini adalah anak diajarkan untuk teliti, cermat, dan fokus dalam belajar hitung pembagian.
7.Angka Sempurna
Angka sempurna adalah jenis permainan yang berisi mengenai operasi hitung yang salah satu bagian dari operasi tersebut belum ada. Misalnya “25= 5 x 3 + … - 5”. Anak diminta untuk mengisi bagian yang belum lengkap, maka jawaban dari persoalan tersebut adalah “25= 5 x 3 + 15 – 5”. Jika isiannya benar maka anak tersebut adalah pribadi yang teliti dan cermat dalam memainkan permainan angka sempurna. Manfaat lain dari permainan ini adalah siswa dilatih untuk teliti dan cermat serta tepat.
8.Salah? Coba Lagi
Permainan “Salah? Coba lagi! Merupakan jenis permainan yang mengunakan kotak agar-agar dengan ukuran 3 x 4 cm sebanyak yang dibutuhkan, biji-bijian dan kertas untuk mencatat hasil perkembangan anak (lembar observasi). Cara memainkan permainan ini adalah anak dan guru atau orang tua menciptakan suasana yang akrab baik itu dengan bernyanyi atau permainan ringan lainnya sebelum memainkan permainan tersebut, anak dibagikan beberapa kotak dan beberapa biji sesuai dengan kebutuhan, misalnya, anak diberikan 10 kotak agar-agar dan 35 biji-bijian, anak diminta untuk membagikan biji-bijian yang telah didapat ke dalam kotak yang ada, misalnya, 35 biji-bijian dibagikan ke dalam 10 kotak agar-agar dengan cara meletakkannya satu per satu sampai biji-bijian tersebut habis, anak kadang kala menemukan jumlah biji tidak sama dengan jumlah kotak setelah dilakukan pembagian, guru atau orang tua tidak diperkenankan untuk memberitahu anak dalam menyelesaikan masalah tersebut, melainkan cobalah dengan berkata, “Bagaimana caranya agar biji-bijian tersebut dapat dimasukkan ke kotak dengan setiap kotak memiliki jumlah biji yang sama?”
Jika anak tersebut memiliki kecepatan dalam berpikir maka ia akan mengatasinya dengan beberapa cara yaitu dengan “mengurangi kotak” atau “mengurangi biji” atau “menambahbiji” atau “menambah kotak”. Namun, jika ada anak yang lambang berpikir maka cobalah merangsang dengan beberapa pertanyaan “bagaimana jika kita mengurangi kotaknya atau bagaimana kita menambahkan biji? Dan lain sebagainya. Tetapi yang perlu disadari adalah semuanya harus dilakukan oleh anak-anak”. Manfaat lain dari permainan ini adalah anak dilatih untuk berpikir kritis.
9.Carilah Aku!
Permainan “carilah aku” merupakan jenis permainan yang menggunakan flash card. Flash card tersebut berisi tentang operasi hitung yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Misalnya “15 + 35, 45 x 2, 50 : 2 dan 105 – 15”. Bentuk soalnya adalah “Saya adalah 2 bilangan. Jika saya dijumlahkan hasilnya adalah 50. Carilah aku!” Setelah anak membaca soal tersebut maka anak secara langsung mencari operasi hitung pada flash card yang hasil penjumlahannya adalah “50”. Manfaat lain dari permainan ini adalah melatih anak untuk cepat dan tepat dalam menemukan jawaban.
10.Bundaran Hitung Angka
Bundaran Hitung Angka adalah jenis permainan matematika yang menggunakan bundaran untuk membelajarkan matematika pada anak. Bundaran tersebut dibagi dalam tiga bagian dan terdiri dari beberapa level. Misalnya level satu 60, dua 70, tiga 80 dan level empat 90. Bentuk soalnya adalah “carilah empat operasi hitung untuk setiap level yang hasilnya adalah 60, 70, 80, dan 90”. Maka anak akan berusaha mengisi keempat level itu dengan menggisi empat operasi hitung pada setiap level. Operasi hitung yang diisi pun bisa bervariasi misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Manfaat lain dari permainan ini adalah anak dilatih untuk teliti dan cermat serta dilatih untuk mengingat kembali operasi hitung yang telah dipelajari.
11.Pelangi Matematika
Permainan pelangi matematika adalah jenis permainan yang menggunakan kartu warna-warni yang menyerupai pelangi. Kartu warna-warni tersebut di dalamnya telah dituliskan operasi hitung. Cara memainkannya adalah anak diminta untuk melakukan operasi hitung seperti yang diperintahkan oleh soal. Misalnya “kalikan pelangi kuning dan pelangi biru, jumlahkan pelangi hijau dan pelangi merah dan lain-lain”. Anak akan melakukan operasi hitung sesuai dengan perintah yang diberikan. Manfaat lain dari permainan ini adalah anak di latih untuk menyimak dengan baik dan teliti dalam melakukan operasi hitung. Permainan ini dapat di akses di You Tube dengan judul “Belajar Matematika Sambil Bermain”
Belajar matematika dengan ragam permainan bukanlah hal yang baru dalam kehidupan ini dan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi rasa stress pada anak saat belajar matematika. Bagi saya proses pembelajaran matematika yang menyenangkan merupakan bukti cinta yang paling mendalam bagi pendidikan manusia, tanpa kesadaran itu pendidikan manusia hanyalah wujud dari rutinitas belaka dan melupakan hakekat dari pendidikan itu sendiri yaitu “melalui pendidikan manusia semakin menemukan martabatnya sebagai manuasia yang humanis, cinta Tuhan, sesama, dan negara.SALAM.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI