Mohon tunggu...
Nurfahmi Budi Prasetyo
Nurfahmi Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kalau lagi mood

Penguber kuliner, tertarik politik & penggila bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keren! PDI Perjuangan Rutin Gelar Berbagai Pendidikan Kader

13 Maret 2018   17:34 Diperbarui: 13 Maret 2018   18:43 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk itu, PDI Perjuangan sejak lama sudah mengatur urusan pengkaderannya. Ada tiga jenjang pengkaderan formal yang wajib dijalani seluruh pengurus dari berbagai tingkatan. Mulai dari DPP hingga ke tingkat Ranting. Yang paling dasar  yakni Pelatihan Kader Pratama, Kader Madya, dan Kader Utama. Kader pratama dididik di tingkat kabupaten/kota, kader madya di tingkat provinsi, sementara kader utama di tingkat pusat.

"Kader utama ini tidak tergantung kepada struktur atau fungsi yang dipegang saudara sekalian. Yang diutamakan adalah penguasaan ideologi Pancasila serta pemikiran Bung Karno, dan bisa melaksanakannya dengan baik," kata Ketua Umum DPP Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam sebuah Pelatihan Kader Utama 2017 lalu.

Sejak awal, Megawati mengingatkan, bagi para peserta untuk mundur saja bila berpikir bahwa kader utama PDIP boleh bersikap pragmatis. Ia juga mengingatkan agar para calon kader utama itu tak berpikir masuk partai untuk mencari uang. Ditegaskan Megawati, parpol adalah alat untuk melayani rakyat sesuai ideologi, bukan mencari kekayaan.

"Kalau mau kaya, jangan masuk partai. Jadilah pengusaha," cetus Bu Mega.

Dalam sebuah kesempatan pelatihan kader, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga pernah mengatakan, seluruh pengurus di berbagai tingkatan terus menggenjot kaderisasi dengan cara meningkatkan pendidikan kader. Hal yang ditekankan dalam pendidikan tersebut adalah membangun kesadaran kolektif ideologis, sehingga PDI Perjuangan ke depan bisa konsisten sebagai partai berwajah kerakyatan.

Berdisiplin sebagai kader pelopor sangat penting ditekankan sehingga bisa mengerakkan mesin partai melalui kaderisasi dan pendidikan kader. Dengan cara itu, kata Hasto, sekaligus menjadi jawaban bagi PDI Perjuangan dalam menghadapi perlunya menciptakan kader pemimpin ke depan yang bisa menjadikan wajah partai tidak saja berorientasi pada kekuasaaan.

Karena, kata Hasto, partai sejatinya harus bisa menampilkan wajah yang membangun peradaban, yakni wajah keberpihakannya atas apa yang dihadapi rakyat,

Dengan pendidikan kader diharapkan bisa menjadi spirit kader mendapatkan inspirasi perjuangan yang sudah dilakukan Bung Karno dalam mendirikan bangsa ini serta perjuangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang gigih melakukan pengorganisiran rakyat.

"Ini kita ingin wujudkan kader yang mampu menjadikan partai sebagai wadah pengorganisiran rakyat, dalam perjuangan ideologi, dimana masih banyak rakyat yang menghadapi kemiskinan, menghadapi penjajahan perekonomian," ujarnya.

Dalam kondisi rakyat kecil yang seperti itulah, sambung dia, kader PDI Perjuangan harus hadir bersama mereka melakukan pendampingan dan advokasi dengan semangat kolektifitas dan prinsip gotong-royong.

"Ini bagian dari mata rantai PDI Perjuangan memperbaiki diri. Inilah respon PDI Perjuangan dalam menjawab kritik atas kondisi partai secara umum belakangan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun