Mohon tunggu...
Adi Purwanto
Adi Purwanto Mohon Tunggu... Wiraswasta

Topik Favorit teknologi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Abu Ajaib Limbah Neutralizer, Inovasi Ramah Lingkungan Untuk Industri Tempe Desa Beji

21 April 2025   20:53 Diperbarui: 22 April 2025   08:16 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Batu, 21 April 2025 – Desa Beji, Kota Batu, yang dikenal sebagai sentra pengrajin tempe terbesar, kini melahirkan inovasi ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan limbah cair industri tempe. Sebuah alat filterisasi yang dinamakan Abu Ajaib Limbah Neutralizer Kinerja berhasil dikembangkan guna mengelola limbah cair yang selama ini mencemari lingkungan.

Limbah Cair, Masalah Lingkungan Desa Beji

Setiap hari, pengrajin tempe di Desa Beji memproduksi sekitar 7,5 ton kedelai untuk bahan baku, yang menghasilkan limbah cair perendaman mencapai 70.000 liter. Limbah ini, yang sebelumnya dibuang tanpa pengolahan, bersifat asam (pH 4) dan mencemari aliran sungai, area pertanian, serta menimbulkan bau menyengat. Selain itu, genangan limbah juga berpotensi menjadi sarang nyamuk, menambah masalah kesehatan masyarakat.

Pemanfaatan Abu Sisa Produksi

Yang menarik dari inovasi ini adalah pemanfaatan abu sisa pembakaran dari dapur pengrajin tempe, yang mencapai 48 kilogram per hari, sebagai bahan utama alat filterisasi. Alat ini mampu menetralkan limbah cair dari pH 4 menjadi pH 7, sehingga lebih ramah lingkungan. Proses filterisasi juga melibatkan bahan lain seperti kapur, kerikil, cocopit (serabut kelapa), dan spons atau glasswool.

Menuju Konsep Zero Waste

Dengan memanfaatkan limbah abu, inovasi ini mendukung konsep zero waste dalam industri rumahan tempe. Selain menetralkan kadar asam limbah cair, filterisasi ini juga membantu meningkatkan kualitas air yang dialirkan ke sungai dan irigasi pertanian. Dampaknya, kesuburan tanah meningkat, dan pencemaran lingkungan berkurang secara signifikan.

Dampak Positif dan Rencana Replikasi

Penggunaan alat ini membawa dampak positif, seperti mengurangi polusi udara, air, dan tanah di sekitar Desa Beji. Selain itu, solusi ini dapat menjadi model untuk diterapkan di wilayah lain dengan tantangan serupa. Pendampingan teknis bagi para pengrajin juga direncanakan untuk memastikan keberhasilan penerapan teknologi.

"Ini adalah langkah maju untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sekaligus memanfaatkan limbah yang selama ini terabaikan," kata salah satu pengrajin tempe yang telah mencoba alat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun