Mengenang Prof. Maman, Dokter Hewan yang Menjadi Rektor Universitas Padjadjaran

Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan tinggi Indonesia, nama Prof. Dr. drh. H. Maman P. Rukmana tercatat sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad). Seorang dokter hewan dengan rekam jejak akademik cemerlang, Prof. Maman tidak hanya mengabdikan dirinya pada dunia ilmu pengetahuan, tetapi juga menorehkan sejarah sebagai Rektor Unpad selama dua periode, dari tahun 1990 hingga 1998.

Lahir di Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat, pada 8 Mei 1940, Prof. Maman tumbuh dalam suasana pedesaan yang sederhana. Namun dari tanah kelahirannya yang tenang itu, lahir tekad besar untuk belajar dan berkontribusi bagi bangsa. Pendidikan dasarnya ditempuh di Sekolah Rakyat Cimalaka, dilanjutkan ke SMP di Sumedang dan SMA di Bandung. 

Semangatnya untuk memajukan dunia peternakan dan kesehatan hewan membawanya melanjutkan studi ke Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), dan lulus sebagai dokter hewan pada tahun 1967.

Langkahnya tak berhenti di situ. Ia memperluas cakrawala ilmunya ke tingkat internasional. Pada tahun 1971, Prof. Maman meraih Diplom for Animal Health dari Tropeninstitut di Hamburg, Jerman Barat, dan mengikuti pelatihan-pelatihan profesional lain dari organisasi seperti FAO/WHO. 

Pada tahun 1979, ia meraih gelar doktor di bidang kesehatan hewan dari Universitas Padjadjaran, dengan predikat cum laude, membuktikan kualitas keilmuan yang luar biasa.

Kiprah akademiknya dimulai di Fakultas Peternakan Unpad, tempat di mana ia mengabdi selama puluhan tahun. Berbagai jabatan penting pernah diembannya, dari Kepala Bagian Kesehatan Hewan, Pembantu Dekan, hingga Ketua Jurusan Produksi Ternak. Kepemimpinan dan integritas yang ditunjukkannya selama di lingkungan fakultas menjadikannya tokoh yang diperhitungkan di tingkat universitas.

Pada tahun 1990, ia dipercaya menjabat sebagai Rektor Universitas Padjadjaran, menggantikan Prof. H.M. Djojosoebagio. 

Masa kepemimpinannya berlangsung hingga tahun 1998, menjadikannya pemimpin kampus selama dua periode penuh. Di bawah arahannya, Unpad terus berkembang, baik secara akademik maupun administratif.

Sebagai rektor, Prof. Maman dikenal sebagai sosok yang tenang, bijaksana, dan memiliki integritas tinggi. 

Ia mendorong peningkatan mutu pendidikan dan penelitian, memperkuat kerja sama akademik dengan berbagai institusi, serta berupaya membangun sistem manajemen universitas yang lebih modern. Ia juga aktif mendorong pengembangan kompetensi dosen dan pembenahan birokrasi kampus.