Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ayat-Ayat Cinta, Film Religi Terlaris di Indonesia

5 April 2023   04:08 Diperbarui: 5 April 2023   04:10 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi poster film Ayat Ayat Cinta (Sumber: kompas.com)

Meski tema yang diangkat dalam film Ayat-Ayat Cinta besutan Sutradara kondang, Hanung Bramantyo tahun 2008 cukup kontroversial, yaitu tentang poligami yang dilakukan Fahri bin Abdillah, sang tokoh utama. Namun, faktanya, film ini menjadi film paling populer dan menjadi salahsatu film bergenre religi yang terlaris pasca reformasi. 

Penulis ketika menontonnya pertama kali, saat itu juga sedang menempuh pendidikan di IPB Bogor. Lagi pula, ini merupakan film yang cukup ideal jika ditonton oleh generasi muda.

Tidak sampai situ, film yang mengambil latar di negara Mesir ini, juga menyajikan konflik yang menyangkut keimanan diantara para tokohnya. Sebuah gambaran nyata bahwa dunia ini sejatinya tidak hanya diisi oleh satu agama atau kepercayaan saja.

Sangat Menyentuh dan Sempat Jadi Tren Anak Muda

Bagi anak muda tahun 2008, rasanya semua tahu dengan film yang dibintangi oleh Fedi Nuril ini. Film ini merupakan film romantis yang diadaptasi dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy. Seorang novelis alumni sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dan juga terkenal sebagai sutradara, dai, penyair, sastrawan, pimpinan pondok pesantren, dan penceramah.

Sama seperti novelnya, novel AAC ( Ayat-Ayat Cinta) juga sangat populer. Namun, penayangannya di layar lebar melalui sebuah film juga semakin mempopulerkan kisah dalam novel itu. Sehingga tidak heran jika nama pemerannya seperti Carissa Puteri Soelaiman, menjadi idola baru saat itu. Carissa Puteri memperankan sebagai Maria Kirgiz dengan sangat baik. Demikian juga dengan Rianti Rhiannon Cartwright, ia juga sukses memperankannya sebagai Aisha. Sampai-sampai, semua orang cantik dan berhijab di Indonesia selalu dikaitkan dengan Aisha.

Sinopsis

Film ini merupakan film tentang cinta. Namun, bukan sekadar kisah cinta yang biasa. Bahkan, film ini mengisahkan tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara agama Islam. Namun, film ini sejatinya tidak selalu identik dengan religi, karena film ini juga mengangkat persoalan pendidikan, sosial dan ekonomi.

Kisahnya bermula dari Fahri  yang diperankan Fedi Nuril, seorang pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya (pasca sarjana) di Al-Azhar, Kairo Mesir. 

Ia Berjibaku dengan panas debu tanah Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan menjalani kesederhanaan dalam hidup. Ia juga bertahan cukup baik dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Bahkan, semua target kesuksesan telah dialami Fahri dengan penuh antusias, hanya saja ada satu hal yang belum Fahri capai, yakni: menikah.

Dalam kisahnya, Fahri juga menjadi sosok laki-laki yang taat agama dan begitu lurus dalam menjalani hidupnya. ia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Bahkan, ia kurang artikulatif ketika berhadapan dengan makhluk yang bernama perempuan. 

Sehingga, hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Yakni, neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya yang semuanya saat itu berada di tanah air (Indonesia).

Walakin, pindah ke Mesir ternyata membuatnya sangat berubah. Ia kemudian kenal dengan beberapa perempuan. Diantaranya adalah ia berkenalan dengan perempuan bernama Maria Girgis. Tetangganya satu flat (kontrakan) yang beragama Kristen Koptik. Namun, Maria rupanya mengagumi Al-Qur'an, dan juga mengagumi Fahri. 

Pada akhirnya, kekaguman Maria akhirnya berubah menjadi cinta. Sayangnya, cinta Maria hanya tercurah dalam buku diarinya saja. Ia selalu mencurahkan kisah asmaranya melalui diari pribadinya. 

Kemudian ada Nurul. Seorang perempuan cantik anak kyai terkenal di Indonesia yang juga sedang menimba ilmu di Al-Azhar Mesir. 

Sebenarnya, Fahri menaruh hati pada gadis manis itu. Namun rasa sayangnya, berubah menjadi rasa minder. Ia menilai, ia tak pantas menyukai Nurul. Karena ia merasa hanya anak keturunan petani dan ini membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. 

Sementara itu, Nurul pun juga menjadi ragu dan ia pun selalu menebak-nebak. Sebenarnya Fahri itu suka dengannya atau bagaimana?

Setelah itu, ada Noura, seorang perempuan manis yang juga tetangga kontrakan Fakri. Namun, ia selalu disiksa Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Ia pun hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharapkan lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura justru menuduh Fahri memperkosanya. Persoalan Fahri dengan Noura membuat kisah dalam film ini semakin pelik.

Kisah Cinta dengan Aisha

Terakhir, muncullah perempuan aktor kunci dalam kisah ini, yakni Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di mobil bus (kendaraan umum), saat itu Fahri terlibat diskusi dengan membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.

Sebuah kisah cinta yang cukup menyentuh, namun bersyukurnya berakhir dengan kebahagiaan. Bahkan, Fahri selain menikah dengan Aisha, juga menikah dengan Maria. Walaupun kesedihan dan penuh haru dalam perjalanan kisahnya kerap terjadi, terutama ketika Maria menghembuskan nafasnya dalam kondisi sedang salat berjamaah bersama Fahri dan Aisha.

Kesimpulan

Film ini sangat baik dan direkomendasikan untuk ditonton ketika ramadan seperti saat ini, juga angat cocok untuk mengisi waktu luang.

Terbukti, film ini juga meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai film terlaris di Indonesia. Karena jumlah penontonnya terbanyak yakni lebih dari 3,8 juta orang. Sebuah rekor perdana dalam perfilman Indonesia. Sebelumnya, belum ada film produksi lokal yang memiliki penonton sebanyak itu.

Selanjutnya, atas keberhasilan film AAC dan sekaligus untuk memenuhi permintaan penggemarnya, akhirnya pada tahun 2017 MD Picture bersama Sutradara Guntur Soeharjanto kembali menghadirkan AAC jilid kedua. Sebagai film lanjutan dari AAC jilid pertama.

Selamat kembali menonton..

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun