Mohon tunggu...
Dayan Hakim
Dayan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - persistance endurance perseverance

do the best GOD do the rest

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cara Mudah Menghitung Investasi Saham

16 September 2020   11:57 Diperbarui: 16 September 2020   12:06 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis fundamental. Terdapat beberapa variable yang umum dipergunakan dalam melakukan analisis fundamental. 

Analisis fundamental dilakukan terhadap kondisi perekonomian secara umum. Hal ini untuk melihat bagaimana pengaruh kondisi perekonomian terhadap harga saham. 

Untuk contoh perhitungan kali ini kita hanya mempergunakan 2 variabel saja misalnya tingkat bunga kredit dan tingkat inflasi. Dari data diketahui tingkat bunga kredit (prime lending rate) per 1 Desember 2017 sebesar 9,8% dan per 2 Januari 2018 sebesar 9,9% sehingga terdapat kenaikan sebesar 0,1%. 

Dengan kondisi seperti ini, seharusnya kita memperoleh yield sebesar 8,45% yang diperoleh dari kenaikan tingkat bunga kredit dibagi hasil saham yang diharapkan dikalikan tingkat bunga deposito. (0,1/7,34 x 6,2)

Variabel berikutnya adalah inflasi. Data inflasi per 1 Desember 2017 sebesar 3,49% dan per 2 Januari sebesar 3,02% sehingga terdapat penurunan sebesar 0,47%. 

Kondisi demikian, seharusnya yield yang diperoleh  -0,01% yang diperoleh dari kenaikan tingkat inflasi dibagi hasil saham yang diharapkan dikalikan tingkat bunga deposito. (-0,45/7,34 x 6,2). 

Bila kedua variable masing-masing diberi bobot 0,6 dan 0,4 maka penjumlahan hasil kedua variable tersebut menjadi 3,37%. Artinya yield sebesar 7,34% lebih tinggi dibandingkan kondisi fundamental ekonomi yang diwakili oleh kedua variable tersebut.

Selanjutnya kita lakukan analisis teknikal. Analisis teknikal dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh kinerja perusahaan terhadap harga saham. Banyak penelitian yang telah dilakukan terkait dengan analisis teknikal ini. 

Banyak variable yang biasa dipergunakan dalam melakukan analisis teknikal. Untuk contoh perhitungan kali ini kita hanya mempergunakan 2 variabel saja misalnya pertumbuhan laba usaha (income growth) dan Return on Equity (ROE). 

Dari data laporan keuangan emiten yang dipublikasikan diketahui bahwa pendapatan usaha BBCA tahun 2016 diketahui sebesar Rp20,6 triliun sedangkan tahun 2017 sebesar Rp23,3 triliun sehingga terdapat kenaikan 1.131. Bila dimasukan dalam perhitungan ln diperoleh 0,12. Dengan kondisi pertumbuhan laba bersih seperti ini maka yield yang diharapkan sebesar 10,40 yang diperoleh dari perhitungan (0,12/7,34) x 6,2%.

Variabel berikutnya adalah ROE dimana dari data yang ada diketahui ROE tahun 2016 sebesar 20,5% dan tahun 2017 sebesar 19,2% sehingga terjadi penurunan ROE sebesar 1,3%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun