Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ada Apa dengan Sabyan?

16 Juni 2019   07:57 Diperbarui: 16 Juni 2019   08:10 7757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Formasi Terakhir Sabyan Gambus, sumber foto insertlive.com 

Ada apa dengan Sabyan? Sepekan terakhir pertanyaan ini muncul di kalangan netizen pemerhati musik terutama penggemar Sabyan Gambus pasca mundurnya dua personel tetap dan tiga orang additional player dalam waktu yang nyaris bersamaan. 

Mundur berjamaah ini tentu saja memantik kabar dan praduga tak sedap tentang sebab musabab hengkangnya mereka dari grup musik gambus yang sedang berada di puncak popularitas itu.

Diawali mundurnya sang backing vocal Anisa Rahman dengan alasan ingin lebih konsentrasi berkarya di luar Sabyan Gambus. Tertangkap kesan ketika itu, Anisa ingin lebih serius bersolo karier sebagaimana diamini dan telah direstui oleh personel Sabyan Gambus yang lain. Anisa sudah tak tampil bersama Sabyan Gambus saat mereka show di Graha Cakrawala UM Malang (22/4/2019). 

Sehari sebelumnya, di Malang Anisa masih sempat menghadiri acara gathering dengan penggemar sekaligus berpamitan pada para fans Sabyan Gambus. Demikian pula di akun Instagram pribadinya, Anisa memposting video pamitan dan klarifikasi singkat mengapa ia mundur.

Konfirmasi dari Sabyan Gambus tentang mundurnya Anisa disampaikan sang leader, Ayus, pada launching album perdana mereka "Bismillah", Jum'at (3/5/2019). Disebutkan Ayus ketika itu bahwa Anisa Rahman keluar dan memutuskan untuk bersolo karier. 

Pernyataan tersebut kembali ditegaskan Ayus pada program "Salam Kilau Ramadhan" yang tayang di MNCTV, Minggu (5/5/2019), bahwa mereka tetap mendukung Anisa Rahman yang mengundurkan diri karena ingin bersolo karier.

Pertengahan Mei Anisa merilis video musik pertamanya sejak keluar dari Sabyan Gambus berjudul "Waqtu Sahar" di channel YouTube Not Tujuh, yang belakangan ternyata nama grup barunya. 

Video musik kedua berjudul "Ummi Tsumma Ummi" dirilis sehari sebelum lebaran, Selasa (4/6/2019), juga di channel YouTube Not Tujuh. Sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya Sabtu (15/6/2019) kembali ia dan grup barunya merilis video klip berjudul "Kekasih Hati" masih di channel YouTube Not Tujuh.

Setelah Anisa resmi mundur, awal Juni sang penggesek biola Tubagus Saifulloh alias TB juga ikut mengundurkan diri. Mundurnya TB cukup mengejutkan pasalnya beberapa hari sebelumnya ia masih ikut serta menjadi juri pada ajang pencarian bakat musik religi di salah satu stasiun TV swasta nasional. 

Bahkan ia juga masih nampang di video klip "Idul Fitri" yang dipublikasikan Kamis (30/5/2019) di channel YouTube Sabyan Channel. Tanda tanya muncul saat wajahnya tak nampak di poster promo "Konser Penyejuk Hati" yang dipublikasikan Rabu (12/6/2019).

Mundurnya TB juga diikuti oleh tiga orang additional player yang selama ini mengiringi penampilan Sabyan Gambus. Mereka adalah Deni pada bass, Ardi pada drum dan Ega sebagai gitaris. 

Dua mantan personel Sabyan Gambus dan tiga mantan additional player tersebut dalam watu yang tak terlalu lama segera membentuk grup musik baru bernama Not Tujuh dengan vokalis Anisa Rahman dan TB pada keyboard.

Bocoran pertama formasi Not Tujuh ini muncul pada poster dan video promosi konser perdana mereka "Konser Kemenangan" yang diposting di akun Instagram @anisarahman dan @nottujuh_official, Jum'at (7/6/2019). Di foto profil channel YouTube Not Tujuh juga tampak jelas kelima personelnya yaitu Anisa, TB, Ardi, Deni dan Ega.

Semakin santerlah kabar tak sedap seputar Sabyan Gambus. Terlebih beberapa infotainment begitu masif mengabarkan hengkangnya mereka dan terus menggali sebab musabab mereka mundur. 

Tentu ini bak gayung bersambut bagi Anisa dan kawan-kawan sebagai publikasi sekaligus "promosi gratis" grup musik baru mereka. Maka semakin bersemangatlah Anisa, TB dan kawan-kawan menegaskan diri resmi mundur dari Sabyan Gambus dengan alasan-alasannya masing-masing.

Dari beberapa statemen, nampaknya mereka merasa tidak nyaman bersama Sabyan Gambus karena perbedaan visi. "Kita berani untuk bangkit, berani untuk ambil keputusan yang menurut kita ini nyaman" tegas Anisa sebagaimana ditayangkan Halo Selebriti SCTV, Rabu (12/6/2019) dan Selebrita Siang Trans7, Jum'at (14/6/2019).

Anisa menampik keluarnya mereka karena pembagian materi yang tidak merata. Ia kembali menegaskan kreativitasnya di tempat lama agak tertahan dan tak bisa bebas berkarya, mungkin karena posisinya sebagai backing vocal. "Yang sekarang kita ingin lebih banyak ikut berkontribusi dalam syiar dakwah lewat lagu-lagu segala macamnya dan kita berkarya lebih banyak saja di sini," terang Anisa.

Tapi ada yang cukup mengganggu dari pernyataan Anisa. Ada aroma tidak puas dengan pososinya sebagai backing vocal selama masih bergabung dengan Sabyan Gambus. Dia menyebutkan bahwa saat bergabung dengan Sabyan Gambus awal tahun 2018 posisinya masih sama-sama vokalis dengan Nissa. 

Baru setelah Sabyan viral dan booming posisinya berubah ke backing vocal. Padahal kenyataannya, dari awal dia diajak Ayus bergabung sebagai backing vocal menggantikan posisi Habibah.

Single-single pertama Sabyan Gambus yang viral seperti "Qomarun", "Ahmad ya Habibi", "Rohman Ya Rohman", dan "Ya Habiabal Qolbi" yang terdengar hanya vokal Nissa tanpa backing vocal karena waktu itu Anisa memang belum bergabung. 

Saat ia sudah bergabung pun, pada beberapa single yang viral seperti "Ya Asyiqol" dan "Deen Assalam" serta "Ya Maulana", di versi rekaman, suara Anisa nyaris tak terdengar. Ya itu tadi, karena posisinya memang backing vocal.

Walau demikian bukan berarti Anisa tak pernah mendapat peran besar di Sabyan Gambus. Ia justru beberapa kali diberi kepercayaan muncul dominan bersama Nissa, misalnya di lagu "Ya Jamalu." Bahkan di lagu cover "Lawkana Habibinal Habib" ia mendapat jatah menyanyi sendiri tanpa Nissa. 

Selanjutnya di beberapa pertunjukan setelah mereka booming, Anisa justru selalu ikut serta dan sering kali tampil di depan. Hanya saat ia berhalangan posisinya terkadang kembali diganti Habibah, itupun tak sering.  

Walaupun mereka mengaku tak ada masalah dengan personel Sabyan Gambus, namun pernyataan TB menyiratkan adanya perbedaan visi dalam bermusik. 

"Dengan keluar dari Sabyan saya menggali ilmu lagi supaya pantas, jadi boleh dibilang belum pantas musisi seperti saya ada di Sabyan begitu kira-kira," celoteh TB seolah menyinggung keberadaannya selama ini di Sabyan Gambus.

Faktor kenyamanan kembali ditegaskan panjang lebar oleh TB. "Orang pasti mengira seperti dalam tanda kutip aneh, mungkin kalau teman-teman di posisi saya seperti melihat bongkahan berlian di depan kita dan tiba-tiba kita hengkang dan bisa dibayang sendirilah ada apa gitu? Dan saya seperti lagi mikir apa gue yang salah apa gue yang gila kesempatan besar gua tinggalin gitu. 

Tapi balik lagi saya berpikir, ternyata gua waraslah dan pilihan ini yang terbaik buat gua supaya hati, kenyamanan dan lain-lain itu lebih indah. 

Ternyata uang aja nggak kita lihat, ya kalau tidur di kasur kayak nggak ada gulingnya gitu kira-kira," demikian papar TB bersemangat.

Kembali TB menyinggung alasan profesionalisme di balik pengunduran diri mereka dari Sabyan Gambus. Menurutnya, mereka ingin lebih prosfesional di posisinya masing-masing dan tidak "menggampangkan" orang. 

Kata "menggampangkan" ini mengesankan mereka merasa "tergampangkan" dengan kata lain merasa "terisih" di Sabyan Gambus.

Tentang perbedaan warna musik Sabyan Gambus dengan Not Tujuh, Anisa Rahman menjelaskan jika warna musik mereka lebih Arabic, sementara Sabyan Gambus menurutnya sudah termasuk pop religi. "Kalau kita lebih mau eksplor nuansa Arabic dan gambus yang tidak terilhat di Sabyan," ujar Anisa.

Sementara pihak Sabyan Gambus tak terlalu reaktif menanggapi mundurnya Anisa dan kawan-kawan. Ayus menegaskan tak ada masalah  di antara mereka. Tapi ia tak bisa memaksakan jika mereka memang sudah merasa tak nyaman. 

Oleh karena itu ia dan rekan-rekannya yang masih bertahan mempersilahkan mereka jika ingin  berkarya di luar Sabyan Gambus.

Tentang formasi mereka yang tinggal berempat bagi Ayus, Nissa, Owan dan Kamal adalah hal yang biasa sebab awal terbentuk mereka memang berempat. Bisa dibilang Sabyan Gambus sekarang kembali ke formasi awal seperti saat pertama kali terbentuk. 

Sementara TB dan Anisa bergabung setelahnya. Bahkan Anisa, personel inti yang pertama mundur, justru adalah personel paling akhir yang bergabung dengan Sabyan Gambus.

Dari pertama kali diajak bergabung oleh Ayus awal tahun 2018, posisi Anisa memang di backing vocal, menggantikan Habibah. Demikian seterusnya hingga pertengahan 2019 ini saat ia menyatakan mundur. 

Karena posisinya sebagai backing vocal, wajar jika porsinya menyanyi dan tampil di depan tak sebanyak Nissa yang memang sudah jadi lead vocal dan ikon grup dari awal terbentuknya Sabyan Gambus.

Sementara TB, meskipun lebih sering menggesek biola saat manggung, posisinya di Sabyan Gambus cukup penting sebagai koordinator fanbase di seluruh penjuru tanah air. Bahkan konon, fanbase akan diakui resmi jika sudah sepengetahuan TB. 

Tak heran setelah memutuskan mundur, TB segera mengunggah video pamit dan permintaan maafnya pada Sabyan Fanbase di akun YouTube pribadinya, Tebe Saifulloh.

Sedangkan Deni, Ardi dan Ega meskipun sebagai additional player tapi sudah bermain mengiringi Sabyan Gambus sejak grup ini pertama kali terbentuk. Walaupun demikian, sebagai additional player sewaktu-waktu posisinya bisa diganti dengan pemain lain. 

Mungkin karena alasan ini yang membuat mereka akhirnya memutuskan lepas dari Sabyan dan membentuk grup baru yang bisa menempatkan mereka di posisi yang lebih pasti.

Jika rasa tidak nyaman menjadi alasan, tentu ada sebab mengapa mereka merasa tidak nyaman. Apakah Anisa "cemburu" dengan Nissa sebagai vokalis utama sekaligus ikon grup yang tentu mendapat porsi lebih banyak dan selalu tampil di depan. 

Apapun sebabnya, jawaban Anisa bahwa ia ingin berkarya di luar Sabyan menunjukkan bahwa ia ingin mendapat porsi lebih banyak tampil sebagai vokalis utama.

Sementara TB? Di Not Tujuh ia disebut-sebut bermain pada posisi keyboardis, yang di Sabyan Gambus ditempati Ayus. Mungkin dengan posisinya sebagai keyboardis di Not Tujuh TB ingin dan bisa lebih bebas menyalurkan hasrat bermusiknya yang tak tersalurkan di Sabyan Gambus. Ataukah TB juga ingin menjadi leader sebagaimana Ayus?

Sewaktu masih bergabung di Sabyan Gambus, TB justru sering nampak lebih dominan daripada Ayus dalam beberapa hal, khususnya yang terkait dengan fanbase. Malah Ayus yang lebih terkesan diam dan tenang, demikian pula Owan dan Kamal. 

Bahkan saya pribadi sebagai pengamat Sabyan Gambus sejak dua tahun terakhir, melihat posisi TB sangat dominan sebagai juru bicara alias humas Sabyan Gambus dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos dan terkadang asal njeplak. 

Kini di Not Tujuh ia bisa lebih bebas berbicara, sebagaimana bisa kita saksikan pada wawancara di infotainment beberapa hari terakhir.

 Kemudian para additional player seperti Deni, Ardi dan Ega? Mengapa mereka memutuskan mundur dari grup yang juga ikut mereka dirikan itu? Sebab meskipun musisi pendukung, mereka bertiga sebenarnya turut membidani berdirinya Sabyan Gambus. 

Hanya saja ketika itu mereka tak bisa jadi personel tetap karena masih keluar masuk grup dan disibukkan dengan aktivitas di luar Sabyan.

Kata "mundur" mungkin kurang tepat jika melihat posisi mereka sebagai additional player yang sewaktu-waktu bisa diganti musisi lain. Dengan posisi tersebut mereka sebenarnya lebih "bebas" menentukan sikap daripada Anisa dan TB. Bisa jadi mereka mundur karena Sabyan Gambus kini menggandeng Lagana sebagai band pengiring.

Tanda-tanda dipakainya Lagana sebagai additional player baru Sabyan Gambus muncul di postingan akun Instagram @sabyan_gambus dan @nissa_sabyan tanggal 7 Juni 2019 yang menampilkan potongan video kip "Lagana Band ft all Artist Voice of Ramadhan." Kemudian tanggal 12 Juni 2019 muncul postingan cuplikan video penampilan formasi terakhir Sabyan Gambus diiringi Lagana Band.   

Lagana adalah band pengiring di ajang pencarian bakat "Voice of Ramadhan" di Global TV yang tayang sepanjang bulan puasa kemarin dimana personel Sabyan Gambus, termasuk ketika  itu masih ada TB, menjadi juri pada program tersebut. Nampaknya Ayus cocok dengan gaya bermusik Lagana dan mengajak mereka menjadi band pengiring Sabyan Gambus.

Kehadiran Lagana tentu saja cukup riskan bagi para additional player lama yang notabene juga memainkan instrument yang sama. Mungkin ini yang menyebabkan Deni, Ardi dan Ega mundur. 

Atau bisa jadi sebaliknya. Sebagaimana dijelaskan Ayus pada wawancara di beberapa infotainment bahwa rencana mundurnya tiga additional player menyusul Anisa dan TB sudah disampaikan jauh hari sebelum bulan puasa. 

Bisa jadi Ayus menggandeng Lagana sebagai respon cepatnya atas rencana Anisa dan kawan-kawan untuk keluar dan membentuk grup baru. Tentu Ayus tak ingin Sabyan Gambus, dengan jadwal show yang sudah menanti, tampil tanpa band pengiring. 

Lagi pula, adalah hak Ayus sebagai leader grup untuk memilih additional player yang dirasa cocok sebagai pengiring Sabyan Gambus.

Tentang rasa tidak puas dan kekecewaan yang dirasakan mantan personel Sabyan Gambus yang keluar tentu harus diingat bahwa dalam suatu grup musik, masing-masing personel punya "tugas pokok dan fungsi"nya masing-masing. 

Selain sebagai pemain alat musik dan olah suara, mereka juga punya fungsi selain itu. Harus ada leader sebagai pengarah sekaligus mengkoordinir dan memfasilitasi aspirasi para personel. Perlu juga ikon yang menjadi daya tarik utama grup.

Di Sabyan Gambus sejak awal terbentuk, posisi leader ada di Ayus. Bahkan ide awal dan munculnya nama Sabyan Gambus berasal dari Ayus. Mayoritas karya Sabyan Gambus juga lahir dari tangan dingin Ayus sebagai pencipta lagu dan penata musik. 

Sementara Nissa sudah sangat jelas dan terang benderang adalah ikon grup dengan vokal khasnya yang lembut dan merdu.

Vokal Anisa Rahman sebenarnya tak kalah bagus, bahkan banyak yang beranggapan lebih kuat dan berkarakter daripada Nissa. Cengkok dangdut dan pelafalan Bahasa Arab Anisa memang bagus dan sangat kental terasa. Namun tentu ada faktor lain yang membuat Nissa akhirnya menjadi ikon grup yang disukai banyak penggemar.

Apa sebenarnya yang menyebabkan mundurnya Anisa dan kawan-kawan masih menyisakan tanda tanya. Apakah Ayus sebagai leader grup terlalu dominan dan otoriter pada anggota yang lain?. Apakah memang ada "persaingan" antara Nissa sebagai lead vocal dengan Anisa sebagai backing vocal?. 

Apa alasan pasti mereka mundur dari Sabyan Gambus tentunya hanya mereka yang tahu. Sejauh ini alasan-alasan normatif dan jawaban-jawaban klise yang mereka lontarkan. Baik oleh TB, Anisa dan kawan-awan maupun statemen personel Sabyaan Gambus.

Jika karena alasan perbedaan visi dan sudah merasa tidak nyaman, mundur adalah keputusan yang tak bisa tidak, memang harus diambil demi kebaikan bersama. 

Daripada dipaksakan bertahan dalam suasana yang tidak nyaman dengan perbedaan visi dalam bermusik, yang justru akan berdampak pada performa sebagai satu grup yang harus selalu tampil kompak.

Kembali ke pertanyaan "Ada apa dengan Sabyan Gambus?. Apapun jawabannya, jika dilihat perkembangan terakhir Sabyan Gambus masih baik-baik saja. Sabyan Gambus tidak bubar sebagaimana banyak dijadikan judul berita oleh beberapa infotainment dan berita hiburan online. 

Sabyan Gambus masih eksis dan kembali ke formasi awal yakni Ayus, Nissa, Owan dan Kamal ditambah full band pengiring yang lebih lengkap, Lagana Music. Mereka resmi tampil dengan formasi baru pada "Konser Penyejuk Hati" di Cirebon, Sabtu (15/6/2019).

Tanpa Anisa, TB, Deni, Ardi dan Ega, Sabyan Gambus tetaplah Sabyan Gambus. Hanya pemerhati dan penggemar saja yang sedikit dibikin "heboh" dengan hengkanya mereka. 

Sementara penikmat musik umumnya, yang hanya ingin menikmati musik religi penyejuk hati yang mudah dicerna dan nyaman didengar, tak terlalu ambil pusing dengan itu semua.

Bahkan bagi orang awam yang ikut menikmati musik mereka, lebih mengenal Nissa Sabyan daripada Anisa Rahman bahkan Sabyan Gambus sendiri. 

Banyak yang mengira Sabyan bukan nama grup melainkan nama belakang Nissa. Nama Nissa Sabyan justru lebih populer daripada Sabyan Gambus itu sendiri. Jadi mundurnya Anisa Rahman, TB dan tiga additional player tak banyak berpengaruh pada Sabyan Gambus sebagai satu grup musik.

Meski demikian tak dapat dipungkiri akan terjadi perubahan pada warna musik yang mereka mainkan, apalagi dengan kehadiran additional player baru. 

Bagi Sabyan Gambus sebenarnya tak ada istilah kekosongan posisi backing vocal sebab pada beberapa penampilan terakhir mereka, backing vokal sebelum Anisa Rahman, Habibah, Kembali ikut tampil menemani Nissa.

Apakah Sabyan Gambus pecah? Tidak juga, bahkan bisa dibilang Sabyan Gambus berhasil melahirkan grup musik baru yang mungkin tak kalah berkualitas dari mereka. Harus diakui Anisa, TB dan kawan-kawan ikut terkenal karena nama besar Sabyan Gambus sebagai sebagai salah satu grup musik paling populer saat ini.

Justru yang juga menarik untuk dipertanyakan, ada apa dengan Anisa, TB, Deni, Ega dan Ardi sehingga membentuk Not Tujuh. Apakah nama Not Tujuh merupakan ungkapan keTIDAKSETUJUan atas posisi dan porsi mereka di Sabyan Gambus? 

Apakah ke depan kebersamaan mereka akan berlangsung lama dengan dengan posisi dan porsi antar personel yang sama, tanpa ada yang paling menonjol sebagaimana alasan mereka keluar dari Sabyan Gambus. Kita lihat saja beberapa bulan ke depan.

Tapi yang harus disyukuri dengan terbentuknya Not Tujuh berarti bertambah lagi alternatif grup musik tanah air yang mengusung tema sholawat. Ada Sabyan Gambus yang bernunasa kontemporer dan lebih ngepop, sementara Not Tujuh lebih kental nuansa Arabic dan gambusnya.

Semoga keduanya dapat berjalan beriringan saling melengkapi dalam menjalankan syiar Islam lewat karya-karya mereka. Sebagai grup musik yang mengusung genre sejenis tentu persaingan tak bisa dihindarkan. 

Tak perlu saling  menjelekkan meskipun kini sudah tidak satu tim lagi. Bersaing dengan sehat melalui pembuktian berupa karya-karya terbaik yang sanggup menghibur sekaligus menginspirasi orang banyak menuju kebaikan.

Terepas dari afiliasi politik mereka pada Pilkada dan Pilpres kemarin yang kini sudah tak relevan lagi untuk dibahas, yang menarik untuk ditunggu siapa yang akan lebih dulu tampil di Istana Negara, Nissa Sabyan dengan Sabyan Gambus ataukah Anisa Rahman dengan Not Tujuh... Kita lihat saja nanti...  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun