Riff gitar Andreas Kisser pada intro lagu Arise dari band asal Brasil, Sepultura spontan memompa adrenalin. Lagu pertama dari album keempat Sepultura dengan nama yang sama, Arise---terutama pada bagian intronya tersebut---mengingatkan saya kepada suara tonggeret. Saya langsung menyukai lagu ini saat pertama kali diputar. Dan kesembilan lagu yang terdapat dalam album yang dirilis tahun 1991 ini kesemuanya nyaman di telinga. Bagi saya, Arise adalah album Sepultura terbaik sepanjang karir mereka. Â
Oh iya, sedikit kenangan tentang tonggeret. Serangga yang termasuk keluarga Cicadidae ini, dikenal memiliki suara yang keras. Biasanya, seperti---sepupunya---jangkrik, ia berbunyi mulai sore hari. Hanya saja, seingat saya sewaktu kecil, tonggeret tidak lagi berbunyi di waktu malam berbeda dengan sepupunya, jangkrik. Boleh jadi ada sepupu lainnya dari tonggeret yang lebih mirip tonggeret secara fisik daripada dengan jangkrik yang biasa berbunyi di malam hari.
Dengan modal kamus kecil, yang saya sudah lupa penyusunnya siap, samar-samar tertangkap makna dari lagu tersebut. Bait pertama begitu lekat dalam ingatan:
Obscured by the sun
Apocalyptic clash
Cities fall in ruin
Why must we die?
Entah mengapa lirik ini begitu filmis. Terbayang dalam benak, di bawah keredupan matahari puing-puing mengepulkan asap dan debu di sebuah kota yang sebelumnya dilanda peperangan apokaliptik. Pertanyaan retoris, Why mus we die? menambah aksentuasi kegetiran sekaligus kemarahan.Â
Kata apokalips kemudian saya jumpai dan hidup kembali pada tahun 2008an melalui film Apocalypto. Frasa apocalyptic clash mengingatkan saya kepada istilah armagedon, seakan Mahabharata-nya akhir zaman. Â Â
Saya harus berterima kasih kepada kamus kecil, dan itupun warisan dari kakak saya yang sulung, meski sudah cukup lusuh dan beberapa lembarnya sudah tanggal, saya tidak terlalu keliru memaknai lagu Arise ini.
Pada tahun 1991---saya tentu saja jauh setelah itu menemukannya---Massimiliano Antonio "Max" Cavalera, vokalis sekaligus gitaris kedua band yang ia dirikan bersama saudaranya, Â Igor Graziano Cavalera, mengatakan kepada Metal Hammer seperti dikutip dari laman Song Facts:
"Lirik 'Arise' sangat up-to-date, sebab lagu ini bercerita tentang betapa orang-orang siap untuk membunuh yang lainnya hanya karena mereka meyakini Tuhan yang berbeda."
Atau, pada November 1996, Majalah Q sebagaimana dilansir laman Last FM menyatakan: "'Arise' kokoh sebagai tonggak penanda mereka (Sepultura) dalam genre musik trash, yang terdengar seperti orang marah yang melemparkan sesuatu ke dalam urinoir sambil membaca Kitab Wahyu."