Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Agribusiness Enthusiast

Agribusiness Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengenal HSM Alias Hubungan Sebatas Mantan, Sejauh Mana Bisa Ditoleransi?

3 Mei 2025   18:44 Diperbarui: 3 Mei 2025   18:57 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua kembang yang mekar menawan (Foto/Dodik Suprayogi)

"Lagi musim HSM ya? Hubungan sebatas mantan, gak balikan tapi masih sayang-sayangan"begitulah bunyi penggalan kalimat beberapa hari lalu yang saya temui di instagram @ahquote.

Selalu ada saja yang menarik dibahas dari perkara hati, termasuk kisah lama yang tak kunjung mati (rasa). Apalagi jika terhenti bukan karena habisnya perasaan melainkan dipaksa berhenti oleh keadaan.

Seyogyanya hubungan dua insan yang sudah berakhir konon akan menjadi asing, saling menjauh dan menjaga jarak, lalu bagaimana jika hati masih saling terpaut satu sama lain?

Itulah mengapa HSM alias hubungan sebatas mantan tercipta , ketika boundaries yang dibangun luluh lantah oleh perasaan, logika tak mampu menerka, maka disitu akan terjebak dalam hubungan yang seharusnya tiada.

HSM bukan suatu dosa jika keduanya belum saling terikat oleh cinta yang baru, namun akan menjadi khianat ketika masing-masing sudah merayakan cinta yang baru, ujung-ujungnya enggan disebut mendua.

Bagaimana Hubungan Ini Tercipta?

Berlindung di balik "Tuhan Maha Membolak-balikkan hati", hubungan diantara dua anak manusia yang selesai bisa saja kembali terajut ulang.

Kalau anak zaman sekarang sebut "Gamon" alias gagal move on, seharusnya sudah berlari melupakan masa lalu, malah justru terbelenggu oleh romantisme masa lalu.

Fenomena HSM ini banyak ditemui dikalangan Gen Z, entah apa maksudnya. Saya sendiri sebagai Gen Z pun tak mampu memahami.

Selain itu, komunikasi dan interaksi yang masih terjaga, menjadi penyebab HSM semakin menyala. Itulah sebabnya setelah hubungan masa lalu selesai, alangkah baiknya membatasi interaksi dan komunikasi, kalau perlu blokir semua akses dan kepo tentang kehidupannya.

Sejauh Mana Bisa Ditoleransi?

"HSM tidak dosa selama tidak ada hati yang terluka". itu kuncinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun