Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Agribusiness Enthusiast

Agribusiness Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Gapura Bajang Ratu, Simbol Penghormatan Kepada yang Telah Tiada

6 April 2025   14:29 Diperbarui: 7 April 2025   13:06 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto (Foto/Dodik Suprayogi)

Gapura Bajang Ratu atau dikenal juga sebagai Candi Bajang Ratu yang terletak di di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut berbagai catatan, Candi Bajang Ratu adalah candi Hindu yang dibangun sejak abad ke 14 Masehi, sebagai bentuk penghormatan atau pendharmaan atas meninggalkan raja Majapahit ke dua yaitu Raja Jayanegara.

Gapura Bajang Ratu saat ini dilestarikan sebagai bagian dari cagar budaya sejarah kerajaan Majapahit.

Wisatawan dapat berkunjung menikmati keindahan Gapura, berfoto-foto dan belajar sejarah di tempat ini setiap hari dari pukul 07.00 sampai dengan 16.00 WIB, cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 8,000 per wisatawan (Harga saat kunjungan 5/4/2025).

Deskripsi Asal Usul Nama dan Bangunan 

Melansir dari idsejarah.net, nama Bajang Ratu dalam kitab Pararaton menyebutkan bahwa Jayanegara dinobatkan menjadi raja Kerajaan Majapahit ketika masih kecil (bajang), dan dari sinilah gelar Ratu Bajang atau Bajangratu melekat pada nama Jayanegara. Bajang dalam makna lain kerdil atau kecil. 

Gapura Bajang Ratu masuk ke tipe bangunan Paduraksa atau gapura yang mempunyai atap. 

Tinggi pintu gapura adalah 16, 5 meter lebar lorong pintu 1,4 meter. Secara keselurihan bangunan yaitu 11,5 meter x 10, 5 meter. 

Gapura ini mempunyai sayap di kanan kirinya . Sayap-sayapnya terdapat relief yang menceritakan kisah Ramayana, terdapat hiasan panil di gapura sebagai gambaran kisah Sri Tanjung. 

Gapura ini diperkirakan dibangun pada abad 13-14 Masehi, dibangun sebagai tempat pendaharmaan Raja Jayanegara yang wafat pada tahun 1328 Saka.

Kini pelestarian dan pemeliharaan Gapura Bajang Ratu sepenuhnya dikelola oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, Kementerian Kebudayaan RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun