Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Ketika Penjahit Tantang Putra Presiden

7 September 2020   11:48 Diperbarui: 7 September 2020   11:49 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan Walikota Solo bisa jadi adalah salah satu pilkada paling menarik tahun ini. Bagaimana tidak di kota batik ini ada Gibran Rakabuming Raka yang maju menjadi Solo 1. Gibran adalah pengusaha kuliner yang jaringannya menyebar ke banyak kota di nusantara. Namun laki-laki usia 32 tahun ini masuk sorotan publik bukan karena kesuksesan bisnisnya melainkan karena ia adalah anak Joko Widodo alias Jokowi, presiden Indonesia yang saat ini berkuasa. 

Sejak ayahnya menjadi Gubernur DKI Jakarta putra pertama presiden ini menjadi bagian pemberitaan media. Artinya setidaknya 7 tahun ayah dua anak ini dikenal luas masyarakat Indonesia. Bersama Teguh Prakosa suami  Selvi Ananda ini maju pemilihan walikota Solo periode 2020-2025. "Untuk bangun negara , saya mulai dari Solo dulu". Kutipan ucapan Gibran menjadi judul berita sebuah media online yang menggambarkan rencana besar politiknya.

Penantang Gibran di pilkada solo adalah pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo disingkat Bajo. Keduanya maju dari jalur independen. Independen artinya maju ke pemilihan tanpa dukungan partai politik melainkan dukungan masyarakat.Sebelumnya ada satu pasangan calon pilkada dari jalur independen yaitu pasangan Muhammad Ali dan Achmad Abu Jazaid. 

Namun sepertinya pasangan yang disebut Alam itu tidak lolos persyaratan. KPUD Solo mensyaratakan calon independen minimal didukung  8,5 % jumlah suara sah Pemilu 2019 atau setara dengan 35.870 dukungan. 

Dukungan tersebut dibuktikan dengan foto copy KTP  dan surat tertulis. Selain itu harus mendapat dukungan warga  lebih dari 50% jumlah kecamatan atau sama dengan 3 kecamatan dari 5 kecamatan di solo. Pendaftaran Bajo kemarin ke KPUD Solo membuktikan  Bajo lolos peryaratan dan menantang pasangan Gibran-Teguh. Lalu siapakah Bagyo Wahyono dan FX Supardjo?

Bagyo Wahyono adalah warga RT 01/06, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo. Sedangkan FX Supardjo adalah warga RT 01/07, Kampung Karangturi, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo. Pekerjaan sehari-hari Wahyono adalah pemilik usaha Solo Baggio Fashion, sebuah usaha jahitan. Ya, Bagyo Wahyono adalah penjahit. 

Sudah puluhan tahun ia menjahit pakaian. Khususnya kebaya. Sedangkan FX Supardjo adalah ketua Rukun Warga. Bagyo maju dengan dukungan organisasi masyarakat Panji-panji Hati atau populer disebut Tikus Pithi Hanata Baris. Organisasi ini diketuai Tuntas Subagyo. Organisasi ini mengklaim memiliki kepengurusan di Jaw Tengah,Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.

Bila Gibran sekolah di Singapura maka Bagyo lulusan Kejar Paket C. artinya ijazah setingkat SMA melalui sekolah non formal. Ayah Bagyo penari kelompok wayang orang Sriwedari dan ibunya adalah seorang sinden. "Kami mengalami betul beratnya hidup masyarakat bawah", katanya.

Inilah menariknya Pilkada Solo. Penuh kontradiksi. Penjahit-Anak Presiden; wong cilik-wong gedhe;independen (non parpol)-koalisi partai;dana kecil-dana besar. Ketika mendaftarkan diri pasangan Bajo belum melampirkan surat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) dan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT). Posisinya akan terlihat menarik ketika kedua pasangan calon walikota disandingkan dalam hal harta kekayan.

Dari prediksi di atas kertas Gibran adalah calon kuat. Itu tidak diragukan. Posisinya sebagai lingkaran 1 kekuasaan memudahkan mendapat dukungan. Popularitas juga sudah ia peroleh setidaknya selama 7 tahun sejak ayahnya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Lebih lama jika dihitung sejak bapaknya menjabat walikota Solo.

Meskipun demikian posisinya yang berada di lingkaran 1 kekuasaan juga rentan dengan cibiran. Nepotisme, membangun dinasti kekuasaan adalah nilai-nilai yang dialamatkan kepada Gibran. Penolakan dirinya untuk terjun ke dunia politik di awal Jokowi menjadi presiden kembali diungkit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun