Mohon tunggu...
Giyo Giyo
Giyo Giyo Mohon Tunggu... -

Dagang sandal jepit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Marilah Kita Beri Ucapan Selamat.

20 Oktober 2009   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ngenet gini, paling tidak aku bisa ngikuti perkembangan teknologi komunikasi yang makin hari makin canggih. Paling tidak gak diketawain anak dan bini karena gatek atau ketek (ketinggalan teknologi), maklum aja sudah lama kerjanya cuma pake telunjuk doang........ soalnya kerja pake telunjuk ternyata hasilnya lebih gede..... Ada positive dan negativenya pilihan pekerjaan itu, mau hasil gede memang kudu pinter dulu. Pinter dipelajaran sekolah belumlah cukup, masih perlu tambahan ilmu lain, ilmu jalanan gituh seperti ilmu kibul mengibul, maksudnya biar gak bisa dikibulan orang lain. Yang gak kalah pentingnya harus ilmu tebel muka, ilmu cari muka, ilmu jilat menjilat, apalagi kalau terjun dalam dunia politik, ilmu ginian harus mumpuni. Mau jujur ?.  Jujur nanti aja kalo udah deket2 selesainya durasi kehidupan, tobat didepan bisa ketinggalan kereta, ya...harap maklumlah kalau banyak orang tobatnya dibelakang.  Kalo disekolah, gak enak duduk didepan, kalu ada pertanyaan dari bapak guru pasti kena sasaran lebih dahulu, kalo gak bisa jawab...ketahuan dah bodonya. Sebaliknya, dalam kehidupan sosial, semua harus didepan, naik bus harus bayar didepan, naik pesawat begitu juga, mau proyek harus bagi hasil didepan, mau jadi PNS harus kasih gajinya diserahkan dimuka untuk beberapa tahun. Giliran ada masalah....semua mau dibelakang. Apalagi dalam dunia politik, kita gak perlu sebel, ilmunya memang seperti itu yang harus diterapkan karena jalannya menuju kepada keuasaan, berbeda kalau kita sudah uzur, jalanya menuju kepada Allah........ Mengaca pada kelakuan anak teka, atau anak kecil.....kalau kita tanya...... Anak2....apa yang belum kamu miliki ?........ anak2 itu bakalan diem tapi senyum2 aja... Kalau didesak lagi pertanyaan yang sama.....jawabanya sambil senyum dan kepala menunduk......malu ah......  Kalau jawabanya seperti itu ada dua artinya...yang pertama malu untuk mengungkapkan pikirannya.......... Kedua...yang belum dimiliknya adalah rasa malu itu. Jadi, tidaklah mengherankan jika manuver politikus kita lebih cenderung dalam artian yang kedua jawaban anak kecil itu. Maju bersama menghadapi pemilu, maju bersama memperebutkan kursi presiden akhirnya juga maju bersama dalam mengisi kekuasaan. Tidak aneh,....... karena budaya yang disampaikan anak kecil tersebut memang dipelihara. Jauh dari sikap gentlemen, kalau kalah protes, pemilu curang.......giliran kuasa ..yes Ok...! Kalau kita berpikir sejenak kebelakang.......biaya pemilu menjadi mubazir......lebih baik tidak perlu diadakan pemilu, duit biaya pemilu itu bagikan saja kepada rakyat, mungkin itu lebih berarti. Mau kuasa ?. Daftar saja, buka lowongan kekuasaan..... bikin parade periksa kesehatan.....biar rakyat yakin... yang akan berkuasa adalah orang2 yang sehat agar negeri ini tambah sehat..... Tepuk tangan itu mengiringi Pidato pelantikan Presiden RI yang intinya mengajak bangsa ini melangkah kedepan mempertahankan NKRI. Sebuah fakta yang tidak dapat dihindari bahwa pasangan SBY Budiono sudah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Kita patut mengucapkan selamat atas pelantikan presiden kita itu dan bersyukur karena saat ini negeri kita dalam keadaan aman dan damai. Perbedaan pendapat tidak mungkin dapat dihilangkan, dunia politik juga tidak dapat diatur seperti maunya kita. Kekecewaan pasti ada, tetapi berlarut dalam kekecewaan tidak akan merubah keadaan. Sebuah kenyataan, walaupun itu pahit bagi kita, mungkin manis bagi orang lain.....mau tidak mau pahit itu harus kita telan........ yang terpenting kita tidak menelan ludah sendiri. Masing2 mempunyai dunia sendiri dalam mengisi kehidupan, masing2 mempunyai cara, masing2 mempunyai jalan sendiri2.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun