Mereka tidak perlu pemimpin yang katanya memiliki konsep dan gagasan yang muluk-muluk, pintar, tetapi kerjanya hanya “minteri” (mengakali) rakyat. Padahal tuntutan atau malah harapan mereka sederhana saja. Cuma dua, yaitu PERHATIAN DAN HIDUP SEJAHTERA DALAM KESEHARIAN. Saking seringnya mereka diakali para pemimpin, yang sejatinya tak lebih hanyalah penguasa, sekarang mata mereka sudah menjadi (semangkin, kata Pal Harto) jeli untuk membedakan mana (calon) pemimpin dan mana calon penguasa… Tak peduli si Badu, si Bejo, si Panjul, si Dongok atau den Bahgus….
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI