Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Postingan Uang Kuno Jangan Membodohi Masyarakat Awam

4 April 2025   06:24 Diperbarui: 4 April 2025   06:24 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin Rp 50 (1971) yang dikatakan berharga jutaan ternyata hanya Rp 2.000-an (Dokpri)  

Ada empat koin yang menjadi perhatian masyarakat sejak lama. Keempat koin itu adalah koin Rp 25 (1971), koin Rp 50 (1971), dan koin Rp 100 (1973 dan 1978). "Siapa punya koin-koin ini saya beli dengan harga tinggi," kata seseorang yang memposting di media sosial Facebook. Postingan itu segera mendapat banyak 'suka', bahkan dibagikan dan dikomentari. Ada yang percaya, ada pula yang tidak percaya. Yang percaya umumnya masyarakat awam. Sedangkan yang tidak percaya kolektor dan pedagang uang kuno.

"Saya punya satu jualnya ke mana," kata yang satu. "Nih saya punya beberapa, lokasi Sumatera Utara," kata yang lain. Ramai komentar bernada pro dan kontra dalam postingan itu namun si pemosting tidak sekalipun memberi respon. Begitulah kalau hanya mengejar monetisasi sehingga membodohi masyarakat. Masih beruntung ada yang cerdas.

Bodohnya si pemosting, koleksi yang ditampilkan dalam kondisi kotor. Padahal koleksi-koleksi seperti itu masih banyak dalam kondisi bagus, lustre atau luster begitu istilah dalam numismatik.

Koleksi pribadi koin-koin kuno yang dibilang berharga tinggi, padahal cuma ribuan sekeping (Dokpri)
Koleksi pribadi koin-koin kuno yang dibilang berharga tinggi, padahal cuma ribuan sekeping (Dokpri)

Berharga jutaan?

Dalam gembar-gembor si pemosting, koin-koin itu berharga jutaan rupiah sekeping. Jual koin auto kaya, bisa beli motor, dsb, demikian celoteh si pemosting.

Sebagai numismatis saya cuma bisa bergumam, "Kasihan masyarakat dibodohi".  Bayangkan, banyak pengguna media sosial ikut-ikutan memposting berbagai koleksi 'uang kuno'. "Kalau seperti ini laku apa tidak?" tanya seseorang. "Saya punya banyak siap otw," kata yang lain.

Bukan cuma di media sosial, di marketplace pun banyak postingan ngaco. Dijual 15 juta atau 10 juta, bisa ditemui di beberapa marketplace. Dijual atau ditawarkan tentu bukan berarti laku terjual. Tidak ada yang beli koin-koin itu. Ironisnya, banyak yang ikut-ikutan ingin menjual 'uang kuno' dengan harga tinggi.

Contoh harga koin-kuno yang dijual pedagang numismatik di marketplace (Sumber: tangkapan layar tokopedia) 
Contoh harga koin-kuno yang dijual pedagang numismatik di marketplace (Sumber: tangkapan layar tokopedia) 

Sesungguhnya keempat koin masih banyak beredar di pasaran. Meskipun sudah berusia sekitar 50 tahun, harga per keping masih cukup terjangkau. Saya amati di marketplace, harga wajar ribuan rupiah sekeping. Itu pun untuk kondisi luster atau bagus. Inilah harga pedagang atau harga dari orang waras.

Perlu dipahami, harga antar pedagang cukup bervariatif. Paling-paling berselisih kecil. Maklumlah karena harga beli si pedagang berbeda-beda. Harga akan lebih murah apabila kita beli secara borongan, misalnya 100 keping atau masih dalam bentuk roll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun