Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Sistem Poin dan Format Piala Thomas/Uber Pernah Berubah

10 Mei 2022   07:13 Diperbarui: 10 Mei 2022   16:42 5654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala Thomas Cup (ANTARA/ CLAUS FISKER/ RITZAU SCANPIX via KOMPAS.com)

Hari ini masih berlangsung pertandingan bulutangkis dalam rangka memperebutkan Piala Thomas dan Piala Uber. Pertandingan itu berlangsung di Thailand mulai 8 Mei 2022 dan berakhir pada 15 Mei 2022.

Kalau diperhatikan, pertandingan itu memakai sistem 21 poin. Artinya pemain yang terlebih dulu mencapai 21 poin, dialah yang dinyatakan sebagai pemenang. Namun kekecualian bila kedudukan mencapai 20-20, akan terjadi setting atau deuce. 

Pemain yang mampu mencapai selisih 2 poin, dialah menjadi pemenang, misalnya 23-21,  24-22, dst. Namun angka maksimal adalah 30. Jadi mungkin saja bisa terjadi kedudukan 30-29, berarti hanya selisih 1 poin.

Normalnya, pertandingan berjalan dalam 2 gim. Namun bila pemain A menang pada gim 1, kemudian pemain B menang pada gim 2, maka pertandingan dilanjutkan pada gim 3. Catatannya, ketika pemain mencapai 11 poin, maka terjadi perpindahan tempat.

Sistem 21 poin x 3 gim berlaku untuk pemain putra dan putri. Sistem ini mulai diberlakukan secara resmi pada Agustus 2006. Durasi laga bisa terpangkas banyak lantaran tidak ada lagi sistem pindah servis atau pindah bola. Dalam sistem 21 poin, pemain/pasangan dapat terus memperoleh poin setelah memenangi reli tanpa harus pindah servis. Dalam istilah bulutangkis dikenal dengan istilah rally point.

Dalam sistem 21 x 3 dikenalkan interval, yakni masa jeda 60 detik saat salah satu pemain mencapai angka 11 dalam satu gim. Sedangkan jeda antargim bergulir 120 detik. Kalau ada pemain yang mengulur-ulur waktu atau protes, bisa dikenakan kartu kuning atau kartu merah.

Sistem 7 poin

Sebelum sistem 21 poin, digunakan sistem 7 poin x 5 gim. Sistem ini diberlakukan mulai 2002. Pemain dinyatakan memenangi laga jika telah merebut tiga dari lima gim, misalnya berkedudukan 3-0. Bila kedudukan 2-1 maka laga dilanjutkan dengan gim 4 agar menjadi 3-1. Bila masih seri 2-2, maka gim 5 menjadi penentuan.

Kalau imbang 6-6 dalam sebuah gim, pemain yang pertama kali memperoleh angka enam dapat menentukan permainan berakhir pada poin ketujuh atau kedelapan.

Saat gim pamungkas berlangsung, pemain bakal bertukar tempat ketika salah satu dari mereka mencapai angka empat.

Pada setiap akhir gim, ada waktu jeda selama 90 detik yang bisa dimanfaatkan pelatih untuk memberi instruksi kepada pemain. Sistem ini tak berlangsung lama mengingat masalah durasi tak sepenuhnya teratasi karena masih menetapkan sistem pindah bola. Sistem 7 x 5 berlangsung hingga 2005.

Sistem 15 poin x 3 gim 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun