Namanya kompleks militer memang memberi kesan seram. Begitu juga kalau ingin mengunjungi Museum Taruna Abdul Djalil yang terletak di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang. Namun sebenarnya bukan itu. Ada tata cara khusus untuk mengunjungi museum ini, yakni berkirim surat terlebih dulu untuk pengunjung rombongan.
Museum ini menjadi tampat belajar tentang dunia militer. Maklum Museum Taruna menyimpan berbagai benda sejarah yang berhubungan dengan dunia kemiliteran.
Museum Taruna Abdul Abdul Djalil berdiri pada 4 Oktober 1964 dengan nama Museum Dharma Bhakti Taruna. Pendiriannya berawal dari gagasan para taruna untuk memiliki ruangan penyimpanan benda-benda penting. Dengan semakin banyaknya koleksi, maka pada 5 Oktober 1968 diresmikan gedung baru dengan nama Museum Taruna.
Pada 10 November 1975 nama museum diganti menjadi Museum Taruna Abdul Djalil. Abdul Djalil adalah seorang taruna Akademi Militer Yogyakarta yang gemar membaca dan berjiwa seni. Ia gugur dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI pada pertempuran di Kalasan 22 Februari 1949.
Seekor harimau jantan yang diawetkan di dalam sebuah kotak kaca akan menyambut pengunjung sebelum memasuki gedung museum. Koleksi tersebut dulunya merupakan harimau liar yang hidup di sekitar Gunung Tidar. Â Harimau adalah simbol semangat juang para taruna. Tujuan lain pendirian museum untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme kepada para taruna. Di bagian luar terdapat taman meriam.
Museum Taruna Abdul Djalil memiliki dua lantai. Begitu masuk terdapat ruang auditorium. Di ruang ini pengunjung rombongan disajikan pemutaran film pendek tentang sejarah berdirinya Akmil Magelang. Ruangan-ruangan lain bernama Ruang Pra-AMN (Akademi Militer Nasional), Ruang AMN, Ruang AKABRI, Ruang Akmil, Ruang Koleksi Senjata, dan Ruang Bhakti Taruna.
Ruang Pra-AMN memamerkan benda-benda sejarah masa 1945-1950; Ruang AMN memamerkan macam-macam benda koleksi Taruna AMN, foto-foto pembangunan AMN, dan sarana/prasarana pendidikan AMN; pada Ruang AKABRI terdapat aksesori pemain drumband; pada Ruang AKMIL dipamerkan perlengkapan perorangan taruna dan perlengkapan sehari-hari seperti tempat tidur, meja belajar, serta peralatan makan.
Ruang Senjata menyajikan koleksi senjata dari berbagai jenis dan kaliber. Â Namun pengunjung tidak boleh memotret ruangan ini. Koleksi unik di ruang ini adalah dua senjata pistol emas. Salah satunya sumbangan dari Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (mantan Wapres RI). Pistol itu pernah digunakan untuk menumpas PKI. Pistol satunya sumbangan dari Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu (mantan Kepala Staf TNI AD).