Mohon tunggu...
Djuli Andini
Djuli Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi PMI UIN SMH Banten

Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Universitas Sultan Maulana Hasanudin Banten

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Apa Itu Habitat dan Relung Ekologis

14 Maret 2025   05:32 Diperbarui: 14 Maret 2025   05:32 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh habitat dan relung pada burung

Dalam ekologi, istilah habitat, relung ekologis, dan daya dukung memiliki kaitan erat, tetapi masing-masing memiliki makna yang berbeda. Berikut penjelasannya:

Habitat dapat di defenisikan sebagai lingkungan tempat hidup, tempat hidup, tempat tumbuh suatu hewan atau tempat dimana suatu hewan atau populasi hewan dapat di peroleh. Dalam bentuk yang lebih sederhana, disebut sebagai alamat, address, atau tempat tinggal.

Contoh habitat seperti: hutan hujan tropis, padang rumput, terumbu karang, dan gurun.

Relung ekologis, atau dalam bahasa Inggris disebut ecological niche, adalah konsep penting dalam ekologi yang menggambarkan peran dan posisi unik suatu spesies dalam ekosistem. Ini lebih dari sekadar tempat tinggal (habitat), tetapi mencakup segala sesuatu tentang bagaimana spesies tersebut berinteraksi dengan lingkungannya dan berkontribusi pada ekosistem. Secara sederhana, relung ekologis dapat diartikan sebagai: "Cara hidup" suatu spesies dalam ekosistem. "Peran" atau "profesi" suatu spesies dalam ekosistem.

Contoh: Relung ekologis burung pelatuk adalah pemakan serangga di bawah kulit pohon, sementara relung ekologis lebah adalah penyerbuk bunga.

Daya dukung adalah jumlah maksimum individu suatu spesies yang dapat didukung oleh suatu habitat dalam jangka waktu yang lama. Daya dukung ditentukan oleh ketersediaan sumber daya seperti makanan, air, tempat berlindung, dan ruang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun