Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Objek Wisata Baru Saat Liburan Bernama MRT

31 Desember 2019   13:33 Diperbarui: 31 Desember 2019   13:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liburan Keluarga dengan MRT (dokpri)

Kalau sedang jam istirahat kantor seperti siang ini, biasanya saya suka iseng mondar mandir naik MRT sekedar refreshing melepas penat. Naik dari bilangan Blok M lanjut ke Bundaran HI, lalu ke Lebakbulus dan balik lagi ke Blok M. Supaya bisa nge-tap saya keluar dulu di stasiun terdekat lalu masuk lagi agar terhindar dari denda dan ongkosnya murah.

Hari ini saya cukup kaget karena ternyata bukan cuma saya saja yang tampak mondar mandir. Rupanya banyak orang beserta keluarganya sama-sama turun di stasiun Bundaran HI lalu naik lagi ke arah Lebakbulus. Sementara jarang terlihat wajah orang kantoran seperti saya yang naik MRT.

Memang hari di akhir tahun 2019 ini sedang musim libur anak sekolah. Para orangtuanya juga biasanya ikut meliburkan diri alias cuti untuk menemani anaknya jalan-jalan. Kapan lagi ada waktu buat family time selain libur sekolah. Buat yang banyak duit dan tenaga tentu akan ngacir ke luar kota, namun bagi yang sedang malas pergi jauh, tampaknya MRT jadi salah satu pilihan.

Sejatinya MRT menjadi salah satu transportasi umum yang menghubungkan rumah dengan tempat bekerja atau beraktivitas. MRT melayani warga yang hendak bepergian dengan mudah dan cepat tanpa halangan seperti kemacetan lalulintas. Dengan adanya MRT diharapkan warga beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Apalagi sekarang sudah terkoneksi dengan Trans Jakarta sehingga semakin nyaman menggunakan angkutan umum dari rumah.

Sudah lama MRT jadi impian warga Jakarta dan sekitarnya bahkan Indonesia. Namun rencana pembangunan yang sudah disusun sejak zaman Ali Sadikin tak kunjung terealisasi. Baru setelah Jokowi menjadi Gubernur DKi rencana tersebut mulai dilaksanakan. Walau sempat mengundang pro kontra karena tingginya biaya dan lamanya balik modal, namun pembangunan terus berjalan dan akhirnya resmi beroperasi tahun lalu berbarengan dengan event Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Ternyata skeptisme akan sepinya penumpang karena mahalnya tarif MRT mulai terbantahkan. MRT relatuf padat penumpang di hari kerja. Bahkan di hari libur, apalagi saat musim liburan MRT selalu penuh dari pagi hingga petang seperti sekarang ini. MRT bukan lagi sekedar transportasi massal, tapi sudah menjadi obyek wisata warga, tidak hanya Jabodetabek saja tapi hingga ke luar pulau Jawa.

Mereka, terutama yang dari luar kota, ingin sekali merasakan sensasi naik MRT. Selama ini naik MRT hanya bisa dilakukan di luar negeri, paling dekat Singapura, dan harus membuat paspor dulu untuk bisa bepergian ke sana. Sekarang mereka tak perlu lagi bikin paspor kalau hanya sekedar untuk mencicipi nyamannya naik MRT, cukup datang ke Jakarta saja sekalian liburan di ibukota.

MRT menjadi hiburan tersendiri bagi warga karena tarifnya murah, daripada naik KRL yang selalu penuh sesak atau naik kereta jarak jauh yang tarifnya mahal. MRT juga menyajikan sensasi melintas di dalam terowongan panjang, sesuatu yang tidak ada pada kereta api biasa atau KRL.

Orang Indonesia memang selalu heboh pada hal yang baru seperti MRT ini. Mungkin kesannya agak norak tapi kehadirannya benar-benar menghibur warga yang penasaran seperti apa rasanya naik MRT. Kapan lagi bisa selfie di kereta dalam terowongan, menikmati dinginnya AC serta bersihnya gerbong. MRT telah berfungsi ganda tak hanya sekedar angkutan umum massal tapi sudah menjelma menjadi obyek wisata baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun