Musim liburan bakal usai esok hari, namun ceritanya tak akan lekang oleh waktu, apalagi di zaman sekarang ini liburan bukan lagi sesuatu yang eksklusif hanya dinikmati segelintir orang saja, tetapi sudah dapat dilakukan oleh siapapun terutama kelas menengah yang mulai bangkit di negeri ini.
Liburan sejatinya adalah waktu untuk menikmati hidup setelah penat dengan berbagai permasalahan pekerjaan atau kegiatan lainnya. Liburan adalah waktu yang tepat untuk menyepi sejenak, menyingkir dari hiruk pikuk suasana kota besar dengan segala macam persoalan di dalamnya. So, harusnya liburan membuat kita nyaman untuk berleha-leha atau bersantai barang sejenak melepas beban kehidupan.
Jalan tol dan jalan utama penghubung antar kota juga menjadi macet, apalagi saat libur lebaran atau nataru, waktu tempuh normal biasa 2-3 jam dari Jakarta ke Bandung bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat!!
Itu baru di perjalanan saja, belum di tempat wisatanya. Cobalah main ke pantai atau tempat wisata buatan, sudah pasti susah parkir kendaraan. Belum di dalamnya ramai penuh sesak dengan manusia yang ingin berlibur. Apalagi kolam renang sudah penuh dengan orang yang berendam sehingga sulit untuk berenang dari ujung ke ujung kolam karena akan menabrak banyak orang di dalamnya.Â
Hotelpun sudah penuh dipesan oleh para pelancong jauh-jauh hari melalui aplikasi online. Tiket kereta api sudah pasti habis sebulan sebelum masa liburan, sementara harga tiket pesawat melonjak tajam saat liburan tiba.
Zaman kecil dulu, mungkin karena jumlah kendaraan belum begitu banyak dan belum ada aplikasi online, libur masih relatif nyaman karena belum banyak orang yang bisa menikmati hidup. Kemajuan teknologi serta kemudahan memiliki kendaraan pribadi membuat orang dengan mudah pergi ke mana saja saat liburan tiba. Akibatnya tempat-tempat wisata terkenal atau yang viral di medsos diserbu oleh para kelas menengah yang bergaya OKB dengan membawa kendaraan (sebagian besar) kreditan.
Saya sendiri sudah mulai tidak nyaman dengan kondisi liburan seperti sekarang ini. Niat awal untuk menyepi sambil bersenang-senang berubah menjadi memindahkan kepenatan di hari libur. Akhirnya setelah mengalami beberapa liburan yang justru menyebalkan, ada beberapa trik agar tetap bisa menikmati liburan di tengah kumpulan para cendol:
Untuk menghindari penumpukan manusia di tempat wisata, saya berusaha menuju ke tempat wisata sepagi mungkin. Seperti saat berkunjung ke pantai Losari, jam setengah enam pagi saya sudah berada di pantai dan hanya bersua dengan beberapa orang yang sedang jogging sehingga kita bisa leluasa untuk bersantai dan mengambil gambar.Â