Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Banzai! Sepak Bola Kembali ke Khittah, Jam Terbanglah Pemenangnya

3 Juli 2018   09:33 Diperbarui: 3 Juli 2018   11:04 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duo Supersub Menangkan Belgia (Sumber: https://nordeclair.be)

Menonton sepakbola sebenarnya paling menarik di antara olahraga lainnya. Seperti pernah saya tulis sebelumnya di sini, perbedaan sepakbola dengan olahraga pertandingan lain adalah sulitnya membuat skor, bahkan seringkali terjadi tidak ada skor alias 0-0. Inilah pembeda antara sepakbola dengan bola basket misalnya yang skornya bisa puluhan bahkan ratusan. Demikian pula dengan tenis, bulu tangkis, atau bola voli yang wajib menghasilkan skor untuk mengakhiri pertandingan sekaligus menentukan pemenangnya.

Ketegangan yang tercipta di depan gawang, strategi yang dipasang pelatih dalam memasang pemain, intrik pemain dengan wasit, itulah drama sesungguhnya yang terjadi dalam sepakbola yang tak ada di cabang olahraga lain. Permainan menyerang antara dua kesebelasan memperebutkan satu bola untuk diceploskan ke dalam gawang itulah yang menciptakan screaming pada para penontonnya.

Baca juga: Apa Sih Nikmatnya Nonton Siarang Langsung Piala Dunia?

Seiring dengan perkembangan zaman, permainan sepakbola menjadi olahraga paling komersial dengan tuntutan kemenangan yang tinggi pada para pelatih dan pemainnya. Hal ini berakibat pada perubahan strategi pola permainan yang cenderung hanya membutuhkan selisih satu dua gol saja untuk menentukan pemenang. Bahkan ada yang sengaja mengalah untuk menghindari tim kuat demi mengejar posisi yang lebih baik untuk mengejar gelar juara.

Sepakbola menjadi pragmatis seperti kata Kompasianers gaek Hendro Santoso di sini. Pemenang bukanlah tim sepakbola terbaik dalam hal permainannya, tetapi lebih pada penerapan strategi pelatih untuk meraih kemenangan dengan cara apapun, seperti misal yang dilakukan Mister Special One yang sering memarkir bus di depan gawang, dengan pola serangan balik mematikan untuk meraih kemenangan tanpa harus terjadi hujan gol. Kalau perlu tak masalah harus menunggu adu penalti jika memang tim lawan yang dihadapi sangat kuat.

Namun dua pertandingan yang berlangsung malam antara Brasil vs Meksiko dan Belgia vs Jepang tadi malam telah mengembalikan sepakbola pada khittahnya. Saling serang antara dua kesebelasan yang berakhir dengan banyak gol, atau paling tidak screaming di depan gawang yang menyajikan ketegangan pada penonton tampak jelas diperlihatkan kedua pasang kesebelasan yang bertanding. Sepakbola kembali menjadi hiburan yang menggairahkan, setelah penonton jenuh melihat pertandingan yang hanya menunggu kemenangan lewat tos-tosan.

Duet Neymar Firmino Menghempaskan Meksiko (Sumber: https://theweek.co.uk)
Duet Neymar Firmino Menghempaskan Meksiko (Sumber: https://theweek.co.uk)
Brasil harus bersusah payah menggusur Meksiko lewat permainan cantik Neymar dengan dukungan Willian yang rajin membuka ruang ke kiri maupun kanan gawang Meksiko serta Coutinho yang rajin bergerak tanpa bola. Sementara Meksiko sendiri juga tak kalah garang dengan permainan cepat dari kaki ke kaki yang dipimpin oleh Marquez dngan mengandalkan Lozano di kanan dan Vela di kiri serta mantan MU Javier Hernandez sebagai target man.

Brasil baru berhasil menembus gawang Meksiko setelah pergerakan tak kenal lelah dari Willian diselesaikan dengan baik oleh Neymar yang menjadi man of the match malam itu. Berikutnya giliran Neymar memberikan asist cantik yang dicocor dengan baik oleh Firmino yang baru turun di babak kedua menggantikan Coutinho untuk menambah daya gedor Brasil. 

Meksiko sendiri bukan tanpa perlawanan, statistik 14 tendangan ke gawang walau hanya satu yang on target serta penguasaan bola sebesar 52% membuktikan upaya Meksiko sudah sangat maksimal meladeni permainan cepat Brasil. Jam terbang Brasi sebagai juara lima kali membuktikan kelasnya masih sedikit di atas Meksiko dalam penyelesaian umpan-umpan matang terukur.

Pertandingan kedua lebih seru lagi. Banzai!!! Seperti saat menyerang Pearl Harbour dulu, Jepang yang pernah mengagetkan Kolombia dengan gol cepatnya, kembali menyentak Belgia dengan keunggulan dua gol di awal babak kedua oleh Haraguchi dan Inui dengan tendangan mautnya, satu dari sudut sempit di sisi kiri gawang Belgia, satu lagi dari jarak jauh menghempaskan Courtois yang harus dua kali memungut bola dari jalanya.

Hanya jam terbanglah yang membuat Belgia tetap tenang dan perlahan membalas serangan cepat Jepang dengan serangan balik mematikan. Strategi pelatih Martinez mengganti Mertens dengan Fellaini dan Carrasco dengan Chadli merupakan sebuah perjudian mengingat jasa Mertens di dua pertandingan awal cukup besar dalam memenangkan Belgia. Sebuah perjudian yang nantinya membawa hasil sangat-sangat memuaskan. Persis seperti MacArhtur dengan strategi lompat kodoknya hingga berhasil menusuk pertahanan Jepang di Iwojima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun