Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Salam Tempel, Perlu atau Candu?

11 Juni 2018   09:13 Diperbarui: 11 Juni 2018   09:23 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salam Tempel dari Perusahaan (Dokpri)

"Iya Ma....." aku belum begitu mengerti, tapi daripada kena omel lagi mending diam saja.

* * * *

Sekarang kelakuan itu menular ke anakku. Ketika berkunjung ke salah satu famili, tiba-tiba anakku berteriak,"Budee, mana angpaonya? Koq cuma salaman aja!"

Mukaku langsung merah padam dan buru-buru kuangkat anakku serta berbisik ke bude,"Harap maklum kak, namanya anak kecil. Maafin adik ya," pintaku padanya. Kakakku hanya tersenyum saja,"Ga papa dik. Biasa koq," jawabnya singkat.

Begitu pulang, langsung kami ceramahi anakku panjang lebar. Intinya jangan pernah minta-minta sumbangan ke orang lain, kalau diberi disyukuri, kalau tidak ya sudah belum rezeki.

* * * *

Memberi salam tempel memang wujud dari kesetiakawanan sosial sekaligus momen untuk bersedekah dan membantu sanak saudara yang kurang mampu. Namun salam tempel yang  sudah menjadi ritual bisa berbalik menjadi candu buat yang menerima alias ketagihan untuk meminta salam tempel kepada yang memberi. Serba salah memang, tapi yang namanya tradisi tetap harus dijalani, hanya anak-anak perlu diedukasi agar tidak melulu berharap angpau tapi lebih kepada mempererat silaturahmi bila berkunjung ke sanak saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun