Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tips Menghindari Calo Taksi Bandara atau Terminal

28 Maret 2018   23:17 Diperbarui: 28 Maret 2018   23:33 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sejujurnya, hal yang paling mengesalkan saat keluar dari bis atau dari pintu kedatangan bandara atau stasiun kereta api adalah kerumunan para calo yang menawarkan jasa angkut ke kota, apakah itu taksi, ojek, rental atau apapun bentuknya. Apalagi sekarang tranportasi online sudah semakin sulit mendekati tempat keramaian seperti itu dan tidak ada bis atau kereta bandara sehingga sulit untuk memperoleh angkutan murah menuju ke pusat kota. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa trik menghindar dari kerumunan tawaran mereka, antara lain:

1. Cari kedai kopi

Ketika baru pertama kali mendarat atau turun di terminal bis setempat, hal pertama yang saya cari adalah warung kopi. Di situ saya bisa istirahat sejenak sambil membuka peta dan mencari jalan terdekat untuk memperoleh angkutan umum. Memang harga kopi di bandara atau terminal agak sedikit mahal, namun saya bisa melepaskan ketegangan atau kegugupan akibat baru pertama kali tiba di suatu tempat asing. Setelah menemukan rute yang pas, saya baru keluar dan mencari jalan pintas menuju angkutan terdekat.

2. Jalan kaki ke luar area bandara/terminal

Kalau jarak antara bandara/terminal dengan jalan raya tidak terlalu jauh, saya lebih memilih jalan kaki ke luar area untuk memperoleh angkutan umum. Contohnya di Bandara Sepinggan Balikpapan, letaknya tak jauh dari jalan raya sehingga kita bisa naik angkot dengan tarif 5000 Rupiah ke pusat kota. Dari situ kita bisa cegat taksi atau angkutan lain untuk menyambung hingga ke tempat tujuan.

3. Pasang tampang cuek

Begitu turun bis atau keluar dari pintu kedatangan, jangan pernah menghentikan langkah kaki hingga menemukan warung kopi atau jalan raya terdekat. Anggaplah kita sudah tahu jalan atau berperilaku seperti penduduk lokal dan abaikan semua tawaran mereka. Jangan tampak gugup, panik, apalagi bengong dan diam begitu keluar, pasti jadi sasaran empuk pemaksaan para calo-calo tersebut.

4. Pelajari situasi sebelum berangkat

Kalau waktunya panjang, bukan penugasan mendadak, sebaiknya memang browsing dulu situasi di sekitar bandara atau terminal bis termasuk mempelajari peta situasi di sekitarnya. Kita bisa menentukan alternatif apakah harus berjalan kaki atau naik bis bandara (jika ada), atau harus ke warung kopi dulu untuk mempelajari situasi lebih lanjut bila tidak ditemukan dalam browsing, lalu baru bertanya ke pemilik warung jalan yang benar.

5. Pura-pura angkat hape

Kalau memang terpaksa harus berhenti melangkah, angkat hape dan pura-pura menelpon seseorang seolah kita ada yang jemput. Setelah itu berjalanlah menuju pintu keberangkatan yang biasanya sepi dari calo, baru kita browsing cara keluar dari bandara/stasiun tanpa harus nangkring di warung kopi yang terkenal mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun