Mohon tunggu...
Diyah Ayu Setiyarini
Diyah Ayu Setiyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Aku dan duniaku

Ingin menjadi sederhana, seperti 'Iya' yang hadir setelah 'Apa Kau Baik-baik Saja?’

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Ajak Anak-anak Memgenal Covid-19 Melalui Sastra Anak

3 Februari 2021   12:05 Diperbarui: 3 Februari 2021   12:15 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(03/02/2021) – Adanya Pandemi Covid-19, menjadikan pelaksanaan KKN Universitas Diponegoro pada periode 2021 berbeda dengan periode sebelum-sebelumnya. Pasalnya pelaksanaan KKN Tim 1 Periode 2021 Universitas Diponegoro harus dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa secara mandiri, yang berlangsung pada tanggal 04 Januari 2021 – 16 Februari 2021. Meski terbatas pandemi, pelaksanaan KKN harus dimaksimalkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah diberlakukan oleh pemerintah.
 
Salah seorang peserta KKN UNDIP asal Desa Tegalarum, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, yakni Diyah Ayu Setiyarini melaksanakan sebuah program guna meningkatkan kewaspadaan anak terhadap virus corona dengan menggunakan sastra anak. Pemilihan sastra anak sebagai media penyampai informasi dianggap efektif dan akan menarik perhatian peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Pada rangkaian kegiatan ini, anak-anak usia SD/MI yang berada di lingkungan RT.05/RW. 03 Dukuh Mondoliko, Desa Tegalarum, dilibatkan ke dalam suasana bermain sekaligus belajar yang menyenangkan. 

Program ini dilaksanakan pada minggu keempat KKN dengan rangkaian kegiatan kesusastraan lain yang berlangsung pada tanggal 25 Januari 2021 hingga 29 Januari 2021. 

Kegiatan kesesusastraan diawali dengan pengenalan sejarah/asal-usul aksara Jawa, dilanjutkan dengan belajar membaca dan menulis aksara Jawa. Pada hari kedua, anak-anak difokuskan untuk berlatih menciptakan puisi satu bait bertema bebas. Pembatasan tema yang ditiadakan dianggap mampu menjadikan anak lebih bebas berekspresi dalam menuangkan imajinasi berpikir mereka ke dalam puisi. Pada hari berikutnya anak-anak diajak  berlatih menyimpulkan pesan dan meneladani karakter tokoh pada cerita rakyat yang ditayangkan melalui video animasi. 

Rangkaian kegiatan kesusastraan yang ada, ditutup dengan program pengenalan Covid-19. Materi disampaikan melalui cerita bergambar dan cerita Si Kancil yang telah mengalami pengubahan alur cerita (dalam hal ini cerita Si Kancil disesuaikan dengan tema Covid-19) menggunakan teori dekontruksi sastra. 

Adapun pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan anak-anak terhadap bahaya virus Corona. Pasalnya, kesadaran anak-anak terhadap bahaya virus Corona masih sangat minim. Ini terlihat dari keseharian mereka yang masih enggan untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dan bergerombol tanpa jarak ketika bermain bersama. Bahkan pada saat pelaksanaan program, anak-anak yang telah diimbau untuk menggunakan masker tidak mengindahkan imbauan tersebut. Hingga pada akhir acara, anak-anak diwanti-wanti untuk selalu menerapkan gerakan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan) dalam beraktivitas, serta diimbau agar lebih peduli terhadap kesehatan diri dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman virus Corona. 

Penulis : Diyah Ayu Setiyarini, mahasiswa KKN TIM 1 Periode 2021 Universitas Diponegoro Semarang


Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun