Mohon tunggu...
Hamid Patilima
Hamid Patilima Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, pembicara, dan fasilitator

Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Sedih SBY Sudah Mulai Ditinggalkan

30 Mei 2011   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih segar dalam ingatan detik-detik mundur-nya Presiden Soeharto, orang-orang yang terdekat banyak membuat ulah. Puncaknya, Presiden Soeharto meletakan jabatan yang beliau emban selama 32 tahun. Proses ini terjadi pada tanggal 21 Mei 1998.

Para anggota kabinetnya mengundurkan diri dan Ketua MPR yang memintanya untuk menjadi Presiden, justru orang pertama yang mengirimkan mosi tidak percaya, agar Presiden Soeharto untuk mundur. Pendek kata Presiden Soeharto pada masa itu dibuat tak berdaya oleh orang yang ada di sekelilingnya. Mereka menjauh dari lingkaran Cendana, agar dianggap revormis.

Awan gelap  ini sudah mulai membayangi sisa masa Pemerintahan SBY. Beberapa orang terdekatnya di Partai membuat ulah, dan yang terhangat kasus Nazaruddin. Kasus ini sangat mencoreng kredibilitas SBY sebagai Presiden Rakyat.

Memang sangat pahit rasanya, pada awal kekuasaan setiap orang mau jual muka, setor muka. Bantu sini, bantu sana, tidak elok rasanya tidak melibatkan individu-individu penjual muka untuk tidak masuk ke dalam lingkaran kekuasaan, minimal dalam organ Partai.

Seharusnya SBY sejak awal dapat membaca kehadiran mereka di lingkaran dalam kekuasaan dan partai bekerja bukan atas dasar kesadaran dan keikhlasan untuk membantu SBY dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara. Akan tetapi SBY terlalu sibuk untuk mengurus segala sesuatu dengan sendiri. Namun lupa untuk mengingatkan beberapa individu yang belakangan sudah mulai terlihat "rupanya".

Individu-individu yang terlanjur dipercaya oleh SBY berhitung hari. Masa jaya SBY tinggal menghitung bulan, tepatnya 2014. Pada kala itu, kehidupan para individu yang bekerja bukan atas dasar hati berkalkulasi - pasca SBY - jika tidak segera memperkaya diri, maka bisa-bisa bangkrut dan tidak ada tempat lagi untuk berkegiatan. Individu-individu semacam ini sudah mulai mencari, siapa gerangan yang berpeluang pada tahun 2014. Sisa masa kekuasaan ini, para kutu loncat akan berupaya dengan berbagai cara - memeras orang lain dengan mendompleng nama besar orang yang memberi boncengan. Atau individu tersebut lompat pagar ke Partai yang dianggap berpeluang menang pada 2014. Individu semacam ini biasanya banyak berkicau mengenai hal-hal negatif dari Partai sebelumnya.

Sebagai rakyat yang cinta ketenangan dan kedamaian, hanya dapat berharap "SBY" mampu membaca situasi dan kondisi untuk segera mengunci segala akses yang dimiliki oleh individu-individu tersebut, agar wajah "SBY" terselamatkan. Dan semoga apa yang akan dilakukan SBY mendapat dukungan rakyat, dan ridho Allah swt. Amin.

Merdekaaaaaaaaaaaaaaaaa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun