Mohon tunggu...
Diva MeiditaPutri
Diva MeiditaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa

writing my story in lowercase, just like LANY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MATAF 2025: Dari Kampus untuk Negeri, Dari Gen Z untuk Masa Depan

17 September 2025   19:31 Diperbarui: 17 September 2025   19:35 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yogyakarta, 16 September 2025 - Rangkaian kegiatan Masa Ta’aruf (MATAF) 2025 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) diisi dengan materi yang mengangkat tema “Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah dan Peran Mahasiswa dalam Era Post-Truth” Ribuan mahasiswa baru memenuhi ruangan untuk menyimak materi dari para pemateri yang menghadirkan perspektif kebangsaan, peran Muhammadiyah, hingga strategi mahasiswa di era digital. Dalam pemarannya, Prof. Dr. Mufidah, S.Pd., S.SiT., M.Sc. Menekankan bahwa Pancasila adalah konsensus luhur yang sesuai dengan ajaran islam. “Indonesia adalah rumah bersama, tempat kita bersaksi dengan amal saleh untuk membangun bangsa” tegasnya.

Peran Muhammadiyah dalam Kebangsaan
Prof. Mufidah juga mengingatkan sejarah perjuangan Muhammadiyah sejak tahun 1912. KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah disebut berperan penting dalam kebangkitan nasional hingga kemerdekaan indonesia. “Nilai-Nilai Pancasila sejalan dengan Islam Rahmatan lil-‘alamin, sehingga mahasiswa Muhammadiyah harus meneruskannya.” jelasnya.

Tantangan Mahasiswa di Era Post-Truth
Dalam sesi berikutnya, pemateri mengangkat isu era post-truth, dimana hoaks dan disinformasi menyebar cepat melalui media digital. Berdasarkan data Lemhannas RI 2024, sekitar 39% mahasiswa terpapar paham radikal. mahasiswa didorong untuk menjadi agent of change, iron stock, kekuatan moral, dan kontrol sosial. Caranya dengan meningkatkan literasi digital, memperkuat pendidikan kewarganegaraan, serta aktif dalam kegiatan sosial budaya. Pendidikan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Sesi terakhir yang disampaikan oleh Amika Wardana membahas sistem pendidikan tinggi di Indonesia dan perkembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah - ‘Aisyiyah. Saat ini terdapat lebih dari 163 PTMA yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri. Sebanyak 19 di antaranya telah terakreditasi Unggul, menjadikan Muhammadiyah jaringan perguruan tinggi swasta terbesar di tanah air. Amika menekankan pentingnya mahasiswa menguasai kompetensi 6C: Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication, Citizenship, dan Character untuk menghadapi persaingan global. Harapan untuk Mahasiswa Baru Melalui kuliah umum dalam rangka MATAF 2025 ini, mahasiswa UNISA Yogyakarta diharapkan tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga menjadi agen perubahan yang cerdas, berintegritas, dan berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan serta kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun