Mohon tunggu...
Diva Amanda
Diva Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dreamer

halooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minat Membaca yang Semakin Menurun Di Kalangan Generasi Milenial, Apa Dampaknya?

21 Mei 2021   14:06 Diperbarui: 21 Mei 2021   14:11 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman yang sudah canggih ini, dimana kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah. Sehingga mempermudah kita dalam melakukan kegiatan kita, jika kita tidak tahu tentang sesuatu kita bisa langsung mencarinya di Google. Sehingga sangat mempermudah generasi milenial dengan adanya teknologi yang sudah sangat maju. Lalu apa hubungannya dengan minat baca generasi milenial?

Seperti yang sudah kita tahu, dengan adanya kemajuan teknologi ini rata-rata anak muda menghabiskan waktu mereka untuk bermain Handphone, baik untuk bermain game online, belajar online, menonton Youtube, menonton series K-drama atau bahkan scroll social media berjam-jam. Tentu saja kegiatan ini sangat menguras waktu dan tidak efisien. Dimana generasi milenial tampaknya sudah beralih ke Handphone dan menganggap membaca adalah kegiatan yang cukup membosankan.

Menelusuri data dari perpustakaan nasional RI 2015, sebanyak 10% dari masyarakat Indonesia suka membaca, dimana 10% itu merupakan anak berusia dibawah 10 tahun. Miris bukan? Hanya 10% dari 90% masyarakat Indonesia yang suka membaca. Dimana 90% lainnya lebih suka menonton televisi dan tidak suka membaca. Hal ini bisa menjadi serius karena membaca adalah jendela ilmu yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Bagaimana jika orang yang malas membaca mendapatkan wawasan jika malas membaca. Membaca disini bukan hanya membaca buku yang mencakup pelajaran yang sedang dipelajari, tetapi juga berita, sastra atau artikel isu yang sedang terkini. Sudah saat nya kita sebagai generasi milenial harus menambah wawasannya dengan membaca dan mengurangi aktivitas-aktivitas yang dirasa kurang efisien seperti menonton Youtube atau scroll social media berjam-jam.

Lalu apa dampaknya jika kita malas membaca? Wawasan kita tidak terlalu luas akibat kurangnya membaca, kita juga melewatkan informasi yang bisa saja sangat membantu dimasa depan. Jika kita malas membaca, tentunya daya analisis pikiran kita menjadi lemah, sehingga kita tidak bisa membedakan mana informasi yang nyata dan mana informasi yang hoax, atau lebih parahnya bisa saja kita dimanfaatnya oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena ketidaktahuan itu.

Lalu apa sih manfaat yang kita dapatnya jika kita suka membaca buku? Tentu saja yang pertama bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita sehingga bisa meningkatkan intelegensi kita. Manfaat lainnya yaitu bisa memperkuat analisis pikiran kita sehingga tidak mudah termakan oleh berita hoax, lalu kita juga bisa menambah kosakata baru yang sebelumnya belum pernah kita dengar, yang bisa membantu kita di masa depan, seperti berkuliah atau saat bekerja.

Lalu apa saja yang harus dilakukan orang tua dalam meningkatkan minat baca pada anak? Orang tua bisa membelikan buku bacaan untuk anak, bisa berbentuk komik atau majalah. Orang tua juga bisa memberikan contoh langsung dengan membaca buku, agar sang anak bisa mencontoh kegiatan yang dilakukan orang tua dan tertarik melakukannya. Setelah itu, jika anak sudah membaca buku, orang tua bisa menanyai kepada anak apa isi dari buku itu, untuk meningkatkan ingatan pada anak. 

Nah sobat kompasiana, sudah tahu kan sekarang apa dampak dan manfaat dari kegiatan membaca buku, sebagai generasi milenial kita bisa membiasakan  membaca buku agar wawasan kita semakin luas ya! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun