Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tertipu oleh (Buku) Rumah Lebah Karya Ruwi Meita

21 Maret 2021   05:30 Diperbarui: 21 Maret 2021   05:59 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Don't judge a book by its cover. Well, istilah ini sepertinya tepat disematkan untuk buku berjudul Rumah Lebah karya Ruwi Meita yang terbit pada tahun 2019. 

Sebetulnya saya tertarik membaca buku ini setelah melihat cover-nya yang tak biasa. Kemudian membaca teks blurb (teks pada cover belakang buku) yang tampak menyeramkan. 

"Mala,gadis kecil berusia enam tahun yang terobsesi dengan ensiklopedia. Di rumah, Mala hanya tinggal bersama orang tuanya, tetapi dia selalu membicarakan enam orang asing yang hidup bersama di dalam rumahnya."

Demikian sebagian cuplikan blurb buku ini. Sepertinya horor. Dan memang horor. Terbukti dengan peristiwa yang dilempar penulis di bagian awal cerita. Peristiwa dimana Mala tiba-tiba saja berada di atap rumah yang tinggi pada malam hari.

Buku terbitan Bhuana Sastra ini alurnya maju mundur antara tahun 2004 dan 2006. Latar cerita sebagian besar dihabiskan di dua tempat, Jakarta dan sebuah desa kecil yang berada di perbukitan (20 km dari kota Ponorogo).

Patut saya akui bahwa penulis pandai menyimpan kejutan. Jika bukan karena penasaran dengan enam orang asing yang selalu dibicarakan Mala, mungkin saya sudah berhenti membaca ketika sampai di bagian yang tidak saya sepakati. Bagian ketika penulis (melalui salah satu tokohnya) menuturkan pendapat bahwa seks bisa dilakukan bahkan bagi yang belum menikah, asalkan setia. Bahasanya tidak vulgar memang, tapi tetap saja saya tidak sepakat.

Maka, kembali pada pepatah di awal, saya tetap meneruskan membaca demi menemukan keenam orang asing yang dimaksud. Ada Abuela yang mengajari Mala bahasa Spanyol. Ada Tante Ana yang suka berdandan. Ada Satira, gadis kecil yang ditakuti Mala. Ada si kembar yang selalu mencatat baik buruk, serta ada Willis yang selalu menjadi sahabat Mala.

Awalnya saya menganggap keenam orang tersebut adalah teman imajiner Mala yang berwujud lebah (seperti pada cover depan buku yang menujukkan enam ekor lebah). Tapi ketika penulis menggambarkan orang-orang tersebut berperawakan seperti manusia, saya mengira mereka mungkin sejenis "hantu". Tapi sungguh, saya tidak bisa mengetahui siapa mereka jika tidak membaca hingga akhir!

Ibu Mala hanyalah ibu rumah tangga biasa. Sementara Ayah Mala dikisahkan sebagai seorang penulis best seller yang kemudian bukunya akan difilmkan. Muncul artis dalam alur cerita ini tentu hal yang wajar. Namun, saya tidak menyangka bahwa buku ini pun pada akhirnya memunculkan investigasi polisi, tim forensik bahkan psikolog.

Well ... I fooled. Hanya itu yang bisa saya katakan. Penulis berhasil membuat saya membaca buku ini hingga tuntas untuk mengetahui kebenaran enam orang yang dibicarakan Mala. Harus saya akui, ending-nya sungguh tak terduga. Simpati Anda mungkin muncul dengan membaca buku ini. Betapa sebuah luka di masa lalu bisa mengubah segalanya.

So, saya sarankan buku ini untuk para pecinta buku horor, misteri, bahkan kisah detektif dan psikolog! 

Selamat membaca

#rumahlebah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun