Mohon tunggu...
Dr.Dito Anurogo
Dr.Dito Anurogo Mohon Tunggu... profesional -

Dr. Dito Anurogo, dokter online, penemu Hematopsikiatri, penulis buku dan ebook, pecinta budaya-sastra-seni-filsafat, yang pernah aktif di FLP (Forum Lingkar Pena) Semarang dan Member of IFMSA (International Federation of Medical Students' Associations). Prestasinya: pernah menjadi satu-satunya delegasi Indonesia untuk INTERNATIONAL TRAINING EXCHANGE PROGRAMME di Hungaria, satu-satunya Delegasi Indonesia untuk riset di Italia. Tulisannya menghiasi rubrik Kesehatan Suara Merdeka. Pernah juga menjadi Nominator Lomba Penulisan Esai Ilmiah Populer Harun Yahya International Award 2003. Delegasi SMU Negeri 1 Semarang dalam Olimpiade Matematika tingkat Internasional. Adapun sebagian karyanya: Pelangi Jiwa, Hematopsikiatri: Hubungan Golongan Darah dengan Depresi, Burung Jiwa, dsb. Dapat dihubungi via email: ditoanurogo(at)gmail(dot)com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rahasia di Balik Suksesnya Konas IAKMI XIII Makassar

6 November 2016   00:03 Diperbarui: 6 November 2016   00:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahasia di Balik Suksesnya Konas IAKMI XIII Makassar

Oleh: dr. Dito Anurogo

Kongres Nasional ini begitu istimewa karena berhasil menghadirkan dua menteri, dihadiri lebih dari 1.500 orang dari pelbagai daerah, didukung lebih dari seratus relawan dan tim Semangat, total jumlah pendaftar presentasi oral-poster 860 orang.

             Makassar (11/05/2016) – IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) menyelenggarakan Kongres Nasional (Konas) XIII di hotel Four Point, Sheraton, Makassar, 3-5 November 2016. IAKMI adalah organisasi profesi yang terus berkiprah dalam memajukan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, berdiri sejak 22 Februari 1971.

             Menurut para pakar ilmu kesehatan masyarakat, ragam sosial-budaya di masyarakat menjadi faktor penentu kesuksesan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, kegiatan yang bertujuan untuk mencapai SDGs (Sustainable Development Goals) ini berfokus kepada 15 hal, yakni: perilaku hidup bersih dan sehat, kota yang sehat dan bahagia, kesehatan dan kesejahteraan mental, Universal Health Coverage, determinan sosial budaya kesehatan, kepulauan dan pedesaan sehat, program intervensi penyakit tidak menular, epidemiologi penyakit infeksi, sanitasi dan air bersih, kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja, kebijakan dan ekonomi kesehatan, gizi dalam seribu hari pertama kehidupan, pengendalian dampak tembakau, pelayanan kesehatan tradisional Indonesia, dan kemitraan dalam pembangunan berkelanjutan.

             SDGs memiliki target utama berupa pemberantasan kemiskinan, peniadaan kelaparan, kesehatan yang baik, pendidikan berkualitas, kesetaraan jender, energi bersih dan terjangkau, kerja layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, dan infrastruktur, pengurangan kesenjangan, kota dan masyarakat berkelanjutan, konsumsi yang bertanggungjawab, aksi perubahan iklim, kehidupan bawah laut, perdamaian dan keadilan, kemitraan demi mencapai tujuan. 

             Ketua panitia Konas IAKMI XIII, Prof. dr. Veni Hadju, MSc., Ph.D. menjelaskan bahwa Konas ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan amanah dari kepengurusan 2013-2016, pengesahan pengurus 2016-2019, pemilihan  kepengurusan baru 2019-2022, pemaparan riset kesehatan masyarakat terkini, memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk saling berinteraksi dan bertukar informasi tentang perkembangan ilmu Kesehatan masyarakat serta praktik pelaksanaannya, meningkatkan sinergitas dan kerjasama antarlembaga, institusi, pihak pebisnis untuk menyelesaikan masalah terkait kesehatan masyarakat khususnya di tingkat nasional dan regional, memamerkan pelbagai produk terkait perkembangan ilmu Kesehatan Masyarakat terkini dari pelbagai daerah di Indonesia.

            “Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih menghadapi pelbagai tantangan yang tidak sedikit.  Sistem Kesehatan Nasional menjadi dasar program kesehatan masih belum adekuat, di samping kuantitas-yang belum memadai. Inovasi program belum banyak terlihat untuk mengefektifkan capaian yang diharapkan.

Partisipasi lintas sektor untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga belum maksimal. Keberanekaragaman budaya dan status sosial ekonomi juga menjadi tantangan untuk memberikan pelayanan yang adil-merata di seluruh wilayah nusantara.  Itulah sebabnya, sangat diperlukan peran lembaga profesi yang dapat memediasi pelbagai tantangan-hambatan,” jelasnya. Inilah dasar mengapa kegiatan konas IAKMI kali ini bertemakan "Masyarakat Hidup Sehat dan Bahagia dalam Mencapai Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDG 2030)".

            Konas IAKMI XIII diawali dengan acara pra – Konas pada tanggal 1-2 November 2016. Adapun beberapa acara pra-Konas IAKMI XIII yang terselenggara, seperti Munas AIPTKMI VI (Sekretariat AIPTKMI), Workshop Determinan Sosial, HiAP, dan pencapaian SDGs (WHO), Workshop Penelitian Implementasi Kebijakan (UGM), Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Kerja (PAKKI), Workshop Kepenulisan Kreatif (dr. Dito Anurogo), Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional (Anwar Malongi, SKM, MPH, PhD), dan Lomba Foto Instagram (Debindo).

            Panitia Konas IAKMI XIII berhasil mendatangkan lima orang sebagai keynote speech, sepuluh pembicara untuk dua plenary session, 347 pembicara di dalam 50 sesi presentasi oral, 164 pembicara di kegiatan presentasi poster, 15 tim di kegiatan Junior Public Health Resercher Competition, serta puluhan pembicara yang mengisi 24 sesi simposium paralel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun