Mohon tunggu...
Ditha Jacinda
Ditha Jacinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Public Health Student at Airlangga University

Saya Mahasiswi Kesehatan Masyarakat yang tertarik dalam bidang Kesehatan, Psikologi, dan Lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kemacetan dan Kesehatan

16 Mei 2023   14:10 Diperbarui: 16 Mei 2023   14:13 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kemacetan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh banyak kota besar di Indonesia. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemacetan meliputi pertumbuhan jumlah kendaraan yang cepat, kurangnya infrastruktur transportasi yang memadai, kurangnya pengaturan lalu lintas yang efektif, dan tingkat urbanisasi yang tinggi.

Berdasarkan data BPS jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan sebanyak 275,77% juta jiwa pada tahun 2022. Jumlah ini naik 1,13% dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 272,68 juta jiwa. Hal ini berdampak pada semua aspek kehidupan salah satunya adalah kemacetan. Dapat dilihat dan dirasakan kebutuhan akan transportasi terus meningkat. Kendaraan pribadi cepat bertambah dibandingkan dengan pengadaan jalan dan transportasi umum. 

Kemacetan berdampak negatif terhadap kesehatan fisik manusia. Kemacetan berpengaruh terhadap kualitas udara di lingkungan tersebut yang cenderung buruk karena adanya emisi kendaraan. Berdasarkan laporan kualitas udara dunia IQair 2022, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara paling berpolusi dengan PM 2,5 yang tertingginya pada tahun 2021 yaitu 34,3 mg/m3. WHO menyebutkan bahwa polusi udara menyebabkan 7 juta kematian di setiap tahun sebanyak 91-99%. Partikel-partikel polusi udara, seperti PM2.5, dapat masuk ke dalam paru-paru dan sistem pernapasan manusia, menyebabkan masalah pernapasan, alergi, penyakit paru-paru, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. 

Kemacetan juga berdampak terhadap kesehatan psikologis manusia. Mengapa? Kemacetan yang kronis dapat menyebabkan stres yang signifikan pada individu yang terjebak di jalan. Waktu yang lama di dalam kemacetan dapat meningkatkan tingkat kelelahan, frustrasi, dan ketegangan emosional. Stres kronis ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

Untuk mengatasi dampak kesehatan yang terkait dengan kemacetan, penting untuk mengambil tindakan yang efektif dalam mengurangi kemacetan itu sendiri. Investasi dalam transportasi berkelanjutan, pengaturan lalu lintas yang lebih baik, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transportasi berkelanjutan adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi dampak negatif kemacetan terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun