Nama : Dita dwi Kusuma wardani
Nim   : 202010230311248
Kelas  : E
PENTINGNYA MENTAL HEALTH BAGI REMAJA
Isu Kesehatan mental menjadi trending topik atau hal yang sering di bicarakan belakangan ini. sadar nggak, sih, kalau isu kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu untuk masyarakat Indonesia? Stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan mental di Indonesia masih sangat kuat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.Â
Kesehatan mental yang sehat dan positif menjadi hal yang penting untuk dimiliki karena itu menjadikan seseorang untuk bekerja secara produktif. Ini termasuk memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan sekitar remaja/anak, dan kesehan mental juga dapat berkontribusi aktif dalam mewujudkan potensi kita sepenuhnya dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup.
Pentingnya kesehatan mental yang dikatakan oleh World Health Organization (WHO) melalui definisi kesehatan mereka yang menyatakan: "Kesehatan adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan".
Hal yang paling sederhana yang dapat kita temukan dalam ruang lingkup remaja adalah menjadi beban nya para remaja SMA saat menanti pengumuman kelulusan di universitas yang ia pilih melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Ada banyak kasus setiap tahun nya mengenai remaja yang kesehatan mental nya terganggu karena menunggu pengumumann kelulusan universitas yang ia sudah pilih.Â
Menurut psikoterapis Lynn Lyons, stres pada anak merupakan hal yang normal. Kunci utama untuk membantu mereka mengatasi stres adalah dengan membimbing mereka. "Jika mereka tidak diajarkan bagaimana caranya untuk mengendalikan stres, mereka akan menyelesaikan masalah dengan cara yang salah, seperti makan berlebihan, memakai narkoba, dan mengkonsumsi alkohol", kata Lynn Lyons.
Faktor biologis (atau disebut gangguan mental organik)
- Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
- Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
- Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
- Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
- Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
- Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang, misalnya heroin dan kokain.
- Kekurangan nutrisi.