Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melukis Puding Jelly, Meriahkah Hari

1 April 2014   16:05 Diperbarui: 4 April 2017   18:12 6468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_317941" align="aligncenter" width="479" caption="Pudding Jelly Art"][/caption]

Pertama kali mendapat bingkisan pudding jelly art dari seorang sahabat beberapa bulan lalu. Ketika itu ia tengah merayakan ulang tahun pernikahan yang ke 10. Lebih tepatnya syukuran saja, karena tidak ada pesta apa-apa, selain membagi bingkisan bagi sahabat-sahabatnya, dan saya satu dari sekian yang turut merasakan kebahagiaan itu pastinya.

Ketika tas kain saya buka, isinya ternyata sebuah benda berkilau yang dikemas dalam kotak plastik bening. Dan sekejap saya berseru ; “Wow, subhanallah, keren amaaat ini jelly! Motif bunga mawar dengan kuning dengan putik-putik putih serta daun-daun yang elok sungguh menawan!”

Saya lalu memperhatikan bungkusan plastik berikutnya. “Apa lagi ini?” batin saya. Yang segera saya ketahui ternyata adalah cocktail yang sengaja disediakan sebagai kuah pendampingnya.

[caption id="attachment_317940" align="aligncenter" width="380" caption="pudding jelly art - flowers 1"]

1396317282350741167
1396317282350741167
[/caption]

Pudding jelly itu saya biarkan di kulkas selama beberapa jam tanpa ‘tega’ untuk memotongnya. Rasanya sayang, karena benar-benar cantik dipandang.

Akhirnya dipotong juga karena rasa penasaran akan rasanya. “Hmmm segaaar….. “, meski sebenarnya bukan cita rasa yang asing untuk saya. Karena saya segera tahu kalau pudding itu berbahan Nutrijell, produk dari Nutrifood.  Pudding jelly yang juga sekali-sekali kami buat, namun dituang begitu saja tanpa ada nilai seni yang dibubuhkannya.

***

Senin, 31 Maret 2014 tiba-tiba seorang keponakan mengajak main ke keponakan lainnya. Urusan silsilah ini tidak perlu saya bahas panjang lebar, karena kami memang keluarga besar. Dan keponakan saya sudah puluhan jumlahnya :D

Kami bertujuh meluncur ke kediamannya di bilangan Riverside, Bogor. Si tuan rumah sebelumnya sudah menceritakan, bahwa hari ini di rumahnya mau ada kelas bikin pudding jelly art. Jadi selain melepas kangen karena lama tak pernah bertemu, ada magnet lain yang menarik ke sana :)

[caption id="attachment_317942" align="aligncenter" width="387" caption="Alas Puding - Warna Plain"]

1396317371919045035
1396317371919045035
[/caption]

“Ngomong-ngomong dari kapan kau belajar bikin pudding jelly art? Sampai bikin kelas pula! Keren amat!” saya sudah terkagum-kagum melihat bahan-bahan pudding yang bertumpuk di dapurnya. Jelas dia sudah menyerupai maestro di depan saya, tantenya.

Aku belajar November 2013 selama 2 jam. Terus aku eksperimen sendiri deh, coba model ini, model itu. Cari inspirasi lah dari berbagai hal. Dan di Desember 2013 aku sudah buka kelas. Ya, aktifitas yang seru sih ya arena aku memang ternyata aku senang melakukannya. Aku juga banyak terima pesanan dari teman-teman yang anaknya ulang tahun, untuk acara pernikahan, atau untuk berbagai acara syukuran.
Kemarin ada undangan juga ke Batam dan Surabaya, tapi sementara ini belum kupenuhi, karena anakku masih kecil. Kalau ada yang mau belajar, kuminta ke rumah aja dulu deh.

Lumayan banyak juga lho yang belajar ke sini. Ada dari Bekasi, dari Kalibata, dari Jakarta Barat. Bahkan teman-teman SMA atau teman kerja yang udah 15 tahun ga ketemu, eeeeh mereka pada datang buat belajar…!”  Ada nada antusias dalam semua kalimat yang keluar darinya.

[caption id="attachment_317943" align="aligncenter" width="389" caption="Suasana Belajar Buat Pudding Jelly Art 1"]

1396317455629288672
1396317455629288672
[/caption]

Ya, pertemuan dengan sahabat lama pastilah mendatangkan kebahagiaan yang menjadikan semarak hari-hari yang dilalui.

“Ohya, mereka yang ikut kelas juga sudah pada terima pesanan lho dari para tetangga dan teman arisannya. Senang sekali rasanya, jadi ilmu bermanfaat kan?” tambahnya lagi.

Keponakan saya tersebut, sebelum menikah juga berkarir di sebuah perusahaan properti. Dan tak lama setelah ia menikah, ia memutuskan untuk berkarir sebagai ibu rumah tangga. Terlebih kantornya amat jauh dari tempat tinggalnya.

Mungkin juga karena ketulusan dan keikhlasan dalam menjalani pengabdian pada suami dan memfokuskan diri menempa ilmu agama selepas ‘pensiun dini ’ sebagai upaya meningkatkan kualitas iman kepada sang Penciptanya, ia dan suami mendapat kesempatan yang tidak semua orang mendapatkannya ; naik haji secara gratis dari kantor suaminya di Telkom. Subhanallah…

Dan kini, dengan menekuni bisnis pembuatan pudding jelly art, ia bisa mengisi hari dengan kesibukan yang positif. Meski demikian, ia tetap mengutamakan keluarga, sehingga jika pun ada panggilan mengajar keluar, ia hanya bisa memenuhi jika benar-benar sedang ada waktu luang.

[caption id="attachment_317945" align="aligncenter" width="353" caption="Teknik Melukis Pudding"]

13963175431240306301
13963175431240306301
[/caption]

Membuat kreasi pudding jelly art bersama saudara-saudara sungguh terasa seru dan menyenangkan. Saya baru paham sekarang, jika cara membuat bunga dan berbagai hiasan di dalam pudding jelly adalah serupa membuat lukisan. Perpaduan warna, dan goresan tangan kita menentukan seberapa cantik panorama yang kita cipta.

Secara garis besar membuat pudding jelly art adalah dengan membuat alasnya dulu. Alas berwarna plain ( putih bening) didinginkan di kulkas, baru kemudian dengan alat suntikan kita buat berbagai motif dengan berbagai teknik yang bisa digunakan. Dengan manual,  ataupun dengan cetakan. Cetakan ini sebenarnya hanya untuk membuat ruang di dalam jelly dasar tersebut agar dapat dituang adonan berwarna sesuai bentuk yang diinginkan. Warna-warna makanan bisa didapatkan di toko-toko kue terdekat.  Setelah motif selesai kita buat, pudding ditutup dengan lapisan penutup dengan warna sesuai keinginan.

Dulu, kita hanya tahu lukisan di atas kanvas. Seiring berkembangnya akal manusia, kini melukis bisa dilakukan di atas kain, di selembar hijab, di atas pasir, dan juga di dalam pudding/agar-agar. Kreatifitas manusia memang akan terus bertumbuh mencipta pelangi dalam kehidupan ini :)

[caption id="attachment_317948" align="aligncenter" width="359" caption="Pudding Jelly Art"]

1396317798981058159
1396317798981058159
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun