Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsep Jiwa dan Badan dalam Perspektif Suku Dayak Desa

17 September 2020   08:49 Diperbarui: 10 Januari 2021   13:32 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tarian Penyambutan dari Sanggar Pungak Lanjan. (Dokumentasi by Bpk. Dionesius)

Mengapa daya-daya (jiwa-jiwa) itu tidak mengalami pembusukan atau kehancuran saat manusia sampai pada kematian? Karena daya-daya (jiwa-jiwa) itu bersifat transendental-spiritual yang bersentuhan dengan yang ilahi. Daya-daya itu berada dalam tingkat yang lebih tinggi dari badan. 

Ia kekal adanya, karena bersentuhan dengan yang ilahi. Jadi, daya-daya itu tidak semata-mata jasmani. Dalam manusia konkrit tidak semata-mata hanya rohani atau jasmani saja, melainkan memiliki sifat kedua-duanya, jasmani dan rohani. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam realitas hidup manusia. Manusia dapat mengadakan korelasi dengan yang ilahi justru dalam jiwanya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun