Saat Hari Raya Idulfitri tiba, menjabat status sebagai orang Indonesia yang hobi beramah-tamah, rata-rata semua orang memang terlihat senang bersosialisasi, mengobrol, dan saling bertukar pengalaman hidup.Â
Walau begitu, nyatanya ada para introvert yang bisa jadi sedikit panik menghadapi seharian penuh berinteraksi dengan banyak orang. Mereka yang memiliki kepribadian introvert memang merayakan hari raya ini dengan sedikit berbeda. Bukannya tidak ingin mengobrol banyak, namun para introvert lebih suka untuk membatasi pengeluaran energi mereka.Â
Mengaku introvert? Pasti paham rasanya berbagai hal ini ketika sedang menjalankan berbagai aktivitas Idulfitri.Â
1. Butuh asupan energi berlebih
Introvert adalah mereka-mereka yang mendapatkan energinya dari dalam diri sendiri. Berbeda dengan para ekstrovert yang akan dengan senang hati mengobrol panjang lebar dengan banyak orang, kemudian mendapatkan energi dari perbincangan tersebut, lain halnya dengan para introvert.Â
2. Canggung saat bertemu orang yang tak terlalu kenal
Hari Raya adalah waktunya untuk bersilaturahim dengan banyak orang. Apalagi untuk para introvert yang mudik, akan banyak momen-momen canggung ketika bertemu banyak orang yang sebetulnya-tak-kenal-kenal-amat-tapi-harus-bersilaturahim.Â
3. Sering dianggap sombongÂ
Sebetulnya, introvert berbeda halnya dengan pemalu. Introvert ialah mereka yang membutuhkan kesendirian untuk mengisi energi kembali setelah berinteraksi dengan banyak orang. Sedangkan pemalu, adalah mereka yang amat jarang berbicara, karena, ya pemalu.Â
Tapi sebetulnya, kami yang combo pemalu dan introvert ini nggak pernah ada niatan sombong, kok.
4. Ingin sesegera mungkin hari berakhir
Bagi para introvert, hari Raya Idulfitri bisa jadi amat melelahkan. Walaupun sebetulnya para introvert juga senang dan bahagia bisa berkumpul dan bertemu dengan kerabat, namun nyatanya jika terlalu lama, aktivitas saat lebaran ini bisa menghabiskan energi mereka.Â
5. Mencari ruang sepi sejenak
Tak jarang mereka yang introvert sejenak menyingkirkan diri dari keramaian. Entah itu pergi ke kamar mandi, merokok di luar ruangan, atau mencari pojokan-pojokan yang lebih sepi dari riuh rendah obrolan.Â
6. Jadi pengamat yang baik
Menjadi introvert berarti menjadi pribadi yang lebih peka terhadap keadaan sekelilingnya. Oleh karenanya, di hari raya biasanya mereka yang introvert adalah para pengamat ulung hubungan antar kerabat dan paling jago menebak-nebak emosi orang lain.Â
7. Bawa "dunia sendiri" saat berkumpul
Tak jarang juga, untuk mengisi energinya, para introvert yang hadir di pertemuan keluarga membawa dunianya sendiri, sehingga mereka tak merasa terlalu tersesar.
8. Lebih baik chat daripada telepon
Ini sebetulnya lebih ke masalah kenyamanan. Rata-rata, introvert lebih nyaman jika orang-orang mengirimkan pesan melalui teks dibandingkan mengucap maaf lahir batin melalui telepon.Â
Demikianlah 8 hal yang pasti dapat dipahami oleh para introvert di hari Lebaran. Pernah merasakan salah satu atau beberapa di antaranya? Wah, bisa jadi Anda adalah seorang introvert, Kompasianer.Â
Tapi jadi introvert pun bukan kesalahan. Introvert bukan berarti tak bisa sopan dan tetap ramah saat menjalankan aktivitas Idulfitri.Â
Hanya saja, kami tak bisa lama-lama, sebab energi kami terbatas.Â
Semangat, para introvert!