Mohon tunggu...
Diqi Prasetyo
Diqi Prasetyo Mohon Tunggu... Pelajar

Siswa SMK yang tertarik pada dunia teknologi, web development, dan solusi berbasis lingkungan. Aktif mengembangkan berbagai proyek seperti mobil IoT dan website pemantauan air & energi terbarukan. Senang berbagi ide, pengalaman, dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

SPAS: Ketika Sungai Bisa Bicara Lewat Sensor Canggih

10 April 2025   13:51 Diperbarui: 10 April 2025   13:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.dailysports.id/

  Pernahkah kamu membayangkan jika sebuah sungai bisa memberi tahu kita: "Aku sedang meluap... Hujan deras datang dari hulu... Airku tercemar..."

  Kini, semua itu bukan lagi mimpi. Berkat teknologi modern, sungai benar-benar bisa "bicara" melalui SPAS---Sistem Pemantauan Arus Sungai. Ini bukan alat biasa, tapi sebuah sistem pintar yang bekerja siang dan malam untuk membaca tanda-tanda alam dan mengirimkannya langsung ke layar monitor para pengambil keputusan.

  Namun siapa sangka, di balik semua kecanggihan itu, SPAS tak bisa bekerja sendirian. Ia dibantu oleh sensor-sensor cerdas, seperti sekumpulan indera yang mampu melihat, merasakan, mendengar, dan berpikir tentang kondisi sungai.

Sumber: https://spas.co.id/produk-spas
Sumber: https://spas.co.id/produk-spas
  • pH Sensor: Sang Pencium Pencemaran
      Bayangkan sensor ini seperti hidung yang tajam. Ia mencium perubahan kecil dalam kadar keasaman air sungai. Ketika pH air turun drastis atau naik ekstrem, itu bisa jadi tanda bahwa sungai sedang "sakit" akibat limbah, pencemaran, atau alga yang tumbuh berlebihan. Sensor ini adalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan air sungai. Informasi dari pH sensor ini dapat digunakan oleh tim lingkungan untuk mengambil langkah cepat dalam penanggulangan pencemaran.

  • TSS/Turbidity Sensor: Mata yang Mengawasi Kekeruhan
      Sensor ini bertindak seperti mata yang awas, memantau tingkat kekeruhan air secara terus-menerus. Jika air mendadak keruh, itu bisa menjadi petunjuk adanya longsor, erosi, atau aktivitas manusia yang mengganggu kestabilan sedimen sungai. Dengan data ini, tim teknis bisa mengambil tindakan cepat untuk mengurangi dampaknya.Lebih detail....

  • Rainfall Sensor: Pendengar Langit yang Tajam
      Sensor curah hujan adalah alat yang mendengarkan bisikan langit. Ia mencatat seberapa intens hujan turun di daerah tangkapan air. Jika hujan lebat terjadi dalam waktu singkat, SPAS akan memberi sinyal waspada---membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk siaga terhadap potensi banjir.Lebih detail....

  • Solar Panel: Energi dari Sang Surya
      SPAS ditempatkan di lokasi terpencil yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik konvensional. Di sinilah peran panel surya menjadi sangat penting. Ia menangkap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik untuk menjalankan seluruh sistem. Ini menjadikan SPAS sistem yang mandiri dan ramah lingkungan.Lebih detail....

  • Baterai: Jantung Energi yang Tak Pernah Tidur
      Baterai berfungsi sebagai penyangga energi saat malam hari atau ketika cuaca mendung. Energi yang disimpan di siang hari akan digunakan untuk menjaga sensor dan perangkat lainnya tetap menyala. Dengan begitu, SPAS tetap aktif 24 jam tanpa henti.

  • Transmission Unit: Suara yang Menghubungkan
      Setelah semua sensor bekerja, data perlu dikirim ke pusat pengawasan. Transmission unit inilah yang mengirimkan data secara real-time menggunakan jaringan GSM atau satelit. Tanpa ini, informasi yang dikumpulkan tidak akan sampai ke tangan para pengambil keputusan.

 Lebih dari Sekadar Teknologi, Ini Tentang Masa Depan
  SPAS bukan hanya teknologi pengumpul data, tapi juga alat pengambil keputusan berbasis sains. Sistem ini memberikan landasan kuat dalam kebijakan mitigasi bencana, pengelolaan sumber daya air, dan perlindungan ekosistem.

  Dengan SPAS, kita bisa mencegah lebih banyak bencana, menyelamatkan lebih banyak nyawa, dan menjaga alam tetap lestari. Inilah bukti bahwa teknologi bisa menjadi sahabat alam, bukan musuhnya.

  Jadi, saat hujan turun dan sungai mulai beriak, ingatlah---ada SPAS yang berjaga, diam-diam mendengar bisikan alam dan menerjemahkannya demi keselamatan kita semua.

Sumber:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun